Part 39

286 51 31
                                    

Terlihat gadis mungil yang biasanya ceria dan ramah dengan orang-orang sekitarnya harus terbaring di rumah sakit dengan infus dan beberapa alat pernafasan, tak lupa dengan alat pendeteksi detak jantungnya. Wenda koma. Kecelakaan yang menimpanya membuat dirinya kehilangan banyak darah dan benturan yang mengenai tempurung kepala begitu besar serta beberapa tulang rusuknya patah. Begitu hebatnya tabrakan itu.

Keluarga Wenda merasa shock seketika ketika mendapat kabar bahwa salah satu anaknya mengalami kecelakaan dan itu adalah Wenda. Sinta, ibu dari Wenda sudah menangis histeris dan meminta untuk membawanya kerumah sakit kepada suaminya dan itu dilaksanakan olehnya. Seketika suasana langsung berkabung karena kecelakaan yang menimpa Wenda. Bahkan Jepri yang jarang menangis pun, ikut menangis ketika kakak tercintanya mengalami kejadian seperti ini.

Abimanyu, ayah dari Wenda juga merasa terpukul atas kejadian ini. Mungkin ini ada kesalahannya juga karena terlalu memaksa Wenda untuk melakukan apa yang ia harus perintahkan dan tidak melihat kondisi mental sang anak apa tertekan atau tidak. Ia menyesali itu tanpa sadar air mata pun ikut turun dari matanya yang berwarna hazel.

Hareska menenangkan adik-adik Wenda yang sudah berantakan karena kejadian ini. Ia juga terpukul atas kejadian ini, andai ia menjemput Wenda pasti tak akan terjadi seperti ini tapi ia malah pergi bersama teman-temannya ke suatu tempat. Hareska merasa bersalah. Semuanya merasa bersalah akan kejadian ini dan merutuki kebodohannya sendiri.

Dokter keluar dari bangsal rawat itu dan mengatakan bahwa benturan dari tabrakan itu cukup keras dan berakibat fatal. Wenda harus mengalami patah tulang pada bagian rusuk dan itu hampir mengenai jantungnya, tempurung kepalanya juga mengalami retakan di beberapa bagian, dan satu fakta mengejutkan bagi keluarga Lesmana itu. Wenda mempunyai tumor pada otaknya dan itu sudah menyebar sebagian dari otaknya.

Semua keluarga Lesmana seketika shock jika gadis mungil periang itu memiliki penyakit ganas yang tumbuh di tubuhnya. Ibu Wenda kembali menangis kencang ketika dokter menyampaikan pernyataan menyakitkan itu. Dokter telah pergi tetapi kesedihan tetap membendung di keluarga Lesmana. Hareska bergetar ketika mendengar ucapan dokter tersebut, Wendanya mengalami sakit keras. Otaknya sudah blank tak tau harus merespon seperti apa.

Jepri menyadari bahwa sejak awal ada yang salah dengan sang kakak. Ia selalu memergoki kakaknya itu mengalami mimisan berlebihan dan kadang sampai pingsan. Ia merasa sedih, sangat sedih. Andai dari awal ia menanyakan perihal penyakit ini atau setidaknya ia menawarkan untuk memeriksakan kondisi Wenda lebih awal pasti penyakit itu tidak akan bertahan sejauh itu.

"Aku bukan orang tua yang baik. Aku udah gagal jadi orang tua. Anakku punya penyakit parah aja aku gak tau, bii" ujar Sinta, ibu Wenda dengan histeris. Ia memukul dada Abimanyu sambil menangis histeris. Abimanyu juga merasakan hal itu, ia merasa gagal jadi orang tua.

"Ssttt.. gak boleh gitu, sayang. Kamu ibu yang hebat buat anak-anak kita. Kamu jangan kayak gitu ya, kalo Wenda tau pasti dia bakal sedih banget dengernya. Ayo kuat buat anak kita, pasti dia bakal sembuh. Okey? Don't worry Honey, she's strong like you" ujar Abimanyu menenangkan. Sinta mengangguk saja dan sedikit merasa tenang ketika suaminya berbicara seperti itu.

Mahmud dan Jepri langsung menghamburkan dirinya pada pelukan kedua orang tuanya untuk saling menguatkan. Mereka menangis untuk kesakitan orang yang paling mereka sayangi di dunia ini. Abimanyu yang bertugas sebagai kepala rumah tangga, harus kuat dan tabah seraya menenangkan ketiga malaikatnya yang menangis dan merutuki diri mereka karena salah satu malaikatnya sedang dalam keadaan lemah dan berjuang untuk hidup.

"Maafin papa Wenda. Papa udah gagal jadi ayah kamu. Papa juga terlalu maksa kamu buat belajar terus menerus tanpa liat kondisi kamu kayak gimana. Maafin papa ya nak. Papa menyesal. Cepat bangun ya, kasihan mama sama adik-adik kamu yang nangis terus karena keadaan kamu. Papa yakin kamu wanita hebat dan bisa sehat lagi kayak dulu. Wendanya papa. Fullsun papa" batin Abimanyu seraya menghapus air mata yang keluar dari pelupuk matanya.

GHOST OF YOU ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang