Part 12

169 49 1
                                    

"huhuhuu kenapa baru sadar sih bego. Udah tau lo Cinta tapi malah di sia-siain. Bego banget!" umpat Safira seraya menangis. Wenda yang melihatnya hanya menatap heran dan mengambilkan tisu di kotak tisu seraya memberikan kepada Safira.

"Kok lo gak nangis si wen?! Ini sedih banget anjir ceritanya! Gak punya ati ya emang" kesal Safira seraya mengeluarkan air liur dari hidung mancungnya tersebut. Wenda hanya memutar bola matanya malas. Safira memang terkenal galak dan jutek tetapi kalau sudah dihadapkan dengan kisah mellow seperti ini, dia akan menangis seperti anak kecil.

"Gak usah lebay deh lo! Ini film ya anjim, buat apa gua nangisin film" ujar Wenda kesal. Safira tidak peduli yang terpenting film ini sangat membuat hatinya tercabik-cabik akan adegan yang di perankan oleh aktris korea tersebut, Park Bo Young. Sebenarnya Wenda turut merasakan apa yang dirasakan sang pemeran utama tetapi entah kenapa air matanya tidak mau keluar. Biasanya jika ia menonton drama yang beradegan sedih akan menangis dengan mudahnya, tetapi untuk saat ini hati dan pikirannya sedang tidak sinkron. Ada sesuatu yang mengusik di relung hati dan pikirannya.

"Udah sana ke kamar mandi. Muka lo merah semua kek abis di hajar sekampung. Makin jelek aja tuh muka" ujar Wenda sarkas. Safira hanya memutar bola matanya dan beranjak pergi dari tempatnya menuju kamar mandi Wenda dengan sesekali sesenggukan. Sembari menunggu Safira, Wenda memainkan ponselnya. Terdapat beberapa pesan dari teman-temannya termasuk Cakra. Ia pun membuka pesan itu, terdapat dua buah lagu yang dikirimkan oleh Cakra. Ia pun mendengarkannya menggunakan AirPods nya. Wenda menikmati lagu yang di kirim oleh Cakra seraya memejamkan matanya. Safira yang baru saja keluar dari kamar mandi mengerutkan keningnya melihat Wenda memejamkan matanya.

"Eh ngapain lo merem-merem gitu?" selidik Safira seraya mendorong lengan Wenda sedikit kencang. Wenda yang mendapat perlakuan tersebut langsung membuka matanya dan mencabut AirPods nya.

"Apaan sih?! Ganggu aja lo maemunah" ujar Wenda kesal. Safira hanya berdecak seraya mengambil salah satu AirPods ditangan Wenda.

"Lagu apaan nih?" tanya Safira dan masih mendengarkan.

"Mana gue tau anjir. Itu aja dikirimin sama Cakra tadi" ujarnya. Mendegar nama Cakra, Safira jadi teringat akan sifat Wenda yang sedikit berubah terhadap Cakra. Sepertinya waktunya tepat untuk membahas ini.

"Wen, gue mau nanya" ujar Safira dengan nada serius. Wenda yang mendengar suara serius Safira langsung memberhentikan lagu itu.

"Nanya apaan? Tanya aja sih" jawabnya heran.

"Lo ada apa sama Cakra?" tanya Safira. Wenda mengernyitkan dahinya. Apa maksudnya?

"Maksud lo? Gue gak paham" ujar Wenda memang tidak paham. Safira berdecak seraya memutar bola matanya.

"Gak usah pura-pura bego. Sikap lo ke Cakra kayaknya akhir-akhir ini rada berubah. Lo sekarang jarang nemenin Cakra ngebasket padahal dulu sering banget nemenin walaupun Cakra gak nyuruh lo. Terus ya, kalo ada Cakra pun sekarang lo gak seheboh dulu. Maksud gue, biasanya lo pecicilan atau semangat kalo udah ada Cakra tapi kayaknya sekarang lo gak gitu deh. Ada apa? Berantem?" ujar Safira mengungkapkan semua pertanyaan di dalam otaknya. Wenda jadi paham setelah mendengar ucapan gadis itu, Safira memang manusia terpeka sedunia. Mungkin dunia Wenda.

"Keliatan banget ya fir?" tanya Wenda.

"Yaiyalah bego! Lo lupa kalo gue itu orang terpeka sedunia? Ada apaan sih? Abis ribut?" tanya Safira semakin kepo. Wenda menghembuskan nafas pendek dan menggeleng.

"Terus?"

"Kita gak berantem tapi gue yang menghindar dari dia" ujar Wenda sedikit lirih.

"Hah?! Maksud lo?" tanya Safira semakin bingung.

GHOST OF YOU ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang