"Baru saja aku merasakan kebahagiaan dan sekarang aku harus merasakan sakit lagi, Tuhan apa aku tidak boleh bahagia?"
- Rachell
°°°
Ya suara langkah kaki itu ternyata Revan yang sedang memasuki kamar untuk memberikan pakaian buat Rachell, namun sayang nya Rachell tertidur.
Revan tidak tega untuk membangunkan gadisnya, ia berjalan untuk mengambil selimut lalu menutupinya di badan Rachell agar dapat tertidur dengan nyenyak.
Sehabis itu Revan lebih memilih untuk membersihkan dirinya di kamar mandi yang ada di kamarnya.
Lalu beberapa menit kemudian Rachell terbangun dari tidurnya, ia heran siapa yang menyelimuti dirinya saat tertidur.
Lalu ia mengganti posisi menjadi duduk, tiba-tiba Revan keluar dari kamar mandi dengan menggunakan celana santai tapi tidak memakai atasan, terlihat otot perut Revan, Rachell pun teriak saat mengetahui itu.
"Tuan putri udah bangun, gimana nyenyak gak?"ucap Revan sambil mengibas ngibaskan rambutnya yang basah.
"Aaaaaa, van pakai baju dulu, terus kamu ngapain masuk kamer, pasti sebelumnya kamu ngapa-ngapain aku ya."ucap Rachell sambil menutupi matanya.
"Kan ini kamar aku, buka matanya ngapain di tutup, aku udah pake kaos kok."ucap Revan sambil berjalan menuju kulkas dan mengambil cemilan.
"gak lah aku gak ngapa-ngapain kamu cuma tadi aku selimutin badan kamu aja biar kamu nyaman tidurnya, terus barusan aku habis mandi, kamu sana mandi aku udah beliin baju sama daleman buat kamu aku gatau ukurannya maaf kalo salah."ucap Revan sambil tertawa kecil.
"Ih malu tau yaudah ah aku mau mandi dulu, kamu jangan ngintip ya."ucap Rachell sambil mengambil tote bag berisi pakaian yang tadi Revan belikan, lalu ia masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
"Iya bawel lagian aku mau rebahan sambil nyemil di sofa."ucap Revan sambil membuka cemilannya.
Setelah menunggu, Rachell pun keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang di belikan Revan.
Revan membelikannya celana panjang dan hoodie yang kebesaran, ia sengaja membelikan hoodie dengan ukuran besar karena akan terlihat lucu bila dipakai Rachell yang lebih pendek darinya.
"Bajunya kebesaran."ucap Rachell sambil memanyunkan bibirnya dan itu membuat Revan tertawa saat melihat ekspresi Rachell yang sangat menggemaskan dengan hoodie yang ia kenakan.
"Tapi lucu loh kalo kamu yang make, cantik."ucap Revan.
"Hmmm iya deh, makasi van udah belanjain aku udah bolehin aku main kerumah kamu."ucap Rachell.
"Sama-sama lagian aku senang ngeliat kamu bahagia."ucap Rachell.
"Eh udah yu keluar aku gaenak sama orang-orang di rumah ini, masa kita dikamer berduaan."ucap Rachell sambil menggandeng Revan turun.
"Gapapa kali, lagian aku gaakan apa apain kamu."ucap Revan sambil berjalan menuruni tangga bersamaan.
"Iya tapi gabaik, okey."ucap Rachell.
"Okey."ucap Revan.
Sesampainya di bawah teman-teman Revan menyaut agar duduk bersama di meja makan, untuk makan malam bersama.
Selesai makan malam Revan mengantarkan Rachell pulang kerumahnya, karena sekarang sudah jam 11 malam.
Revan mengendarai mobil agar gadisnya tidak masuk angin karna angin malam, mereka berdua sempat mampir ke supermarket untuk membeli cemilan dan makanan buat Rachell.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachell
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Rachell Anastasya Bella gadis cantik berambut panjang bersifat dingin dan cuek, memiliki hati yang lembut dan ramah, berpenampilan sederhana. Kata teman sekelasnya Rachell itu anak yang ceria, dingin dan pendiam, namun apaka...