"Terlalu rumit dijelaskan,cukup aku saja yang merasakan :)"
-Rachell
°°°
"Hell, kamu jangan sedih ya aku ada di sini, di pelukanmu."ucap Alvino sambil mengelus rambut Rachell.
"Makasih Al udah ada buat aku."ucap Rachell.
Tiba-tiba Revan datang lalu menarik Alvino dari pelukan Rachell dengan kasar, lalu menariknya di sudut taman.
"Bughhh...bughhh."dua pukulan yang Revan berikan kepada Alvino.
"Arghhhh, Revan berhenti."ucap Alvino sambil memegangi perut dan kepalanya yang habis di tonjok Revan.
"Revan cukupp!"bentak Rachell, namun sepertinya Revan sengaja tidak meredponnya.
"Bughhh."satu pukulan lagi mendarat di tubuh Alvino.
"Puas lo hah? Jangan pernah deket-deket dengan Rachell!"ucap Revan sambil mendongakkan dagu Alvino.
"Lo egois Van, katanya lo sayang sama Rachell tapi kenapa lo lebih mentingin perasaan Clara tadi? Apa lo gak puas sama satu cewek?"ucap Alvino dengan lantang.
"Apa lo bilang? Gue gak puas sama satu cewek? Berani-beraninya lo ngomong begitu sama gue, plakkk."ucap Revan lalu menampar keras Alvino, tiba-tiba sudut bibir Alvino mengeluarkan darah.
Rachell yang tau itu langsung menolong Alvino dan menuntunnya menuju UKS.
"Kamu jahat van."lirih Rachell sambil pergi dari hadapan Revan.
Terlihat raut wajah menyesal di wajah Revan, pikirannya saat ini sangat kacau ia tidak ingin menyakiti Rachell ia merasa bersalah, yang ke-1 dirinya lebih mementingkan Clara dari pada Rachell, yang ke-2 membiarkan Rachell sedih, yang ke-3 memukul Alvino karena dirinya tidak ingin ada yang mendekati Rachell kecuali dirinya.
"Arghh, kenapa gue bego banget! Kenapa gue gabisa menjaga perasaan Rachell?"
"Gue bersalah banget, Rachell udah sedih karena keluarganya ditambah lagi gue yang buat kesalahan, sampai Rachell menangis."
"Rachell bakal maafin gue gak ya?"
"Bego bngtt gue!"ucap Revan sambil menghantam tembok di hadapannya.
Ya, Revan sangat egois.
Aku dan Alvino kini sudah berada di ruang UKS, aku mengambil kotak P3k di lemari kaca lalu aku mengambil betadine dan hansaplast.
Ku olesi luka yang ada di sudut bibir dan pelipis Alvino dengan betadine lalu ku tutupi dengan hansaplast.
"Sini aku obatin luka kamu."ucap Rachell sambil menuangkan betadine di kapas lalu mengolesinya di luka Alvino dengan sangat hati-hati, lalu tak sengaja mata mereka bertatapan Rachell salting dirinya tersenyum saat melihat Alvino tersenyum juga.
"Arghh, perih."ucap Alvino menahan perih.
"Dikit lagi Al tinggal aku kasih hansaplast."ucap Rachell sambil menutupi luka dengan hansaplast.
"Selesai."ucap Rachell.
"Hell makasih ya, maaf juga karena aku, kamu sama Revan bertengkar."ucap Alvino.
"Engga, malah aku yang seharusnya minta maaf sama kamu karena aku kamu sampai kaya gini."ucap Rachell.
"Maafin Revan juga ya Al, dia orangnya emosian."ucap Rachell.
"Iya aku maafin ko."ucap Alvino sambil mengelus pundak Rachell.
"Yaudah kita ke kelas, eh tapi kamu masih bisa jalan kan?"ucap Rachell.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachell
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Rachell Anastasya Bella gadis cantik berambut panjang bersifat dingin dan cuek, memiliki hati yang lembut dan ramah, berpenampilan sederhana. Kata teman sekelasnya Rachell itu anak yang ceria, dingin dan pendiam, namun apaka...