19

34 3 4
                                    

Alarm berbunyi menunjukkan pukul 6 pagi.

Namun Rachell sudah siap-siap karena di depan sudah ada Tomo yang mau menjemputku, aku turun kebawah menghampiri Tomo.

"Hell udah siap?"ucap Tomo.

"Udah ayok kita berangkat."ucap Rachell.

"Iya, udah di tunggu Revan di bandara."ucap Tomo sambil mengendarai motornya.

"Tomo, gue sebenernya garela banget."ucap Rachell.

"Yang sabar ya Hell gue jadi gak tega liat lo sendiri nanti."ucap Tomo yang ikut sedih.

"Hmm iya."ucap Rachell.

Sesampainya di bandara Tomo memarkirkan motornya di parkiran, lalu mengajak Rachell untuk bertemu Revan.

Terlihat dari kejauhan Revan sudah berdiri ingin memeluk gadisnya, disitu Rachell langsung berlari seperti anak kecil yang butuh pelukan.

"Revan."lirih Rachell sambil memeluk Revan dengan sangat erat dirinya sangat tidak rela ditinggal oleh Revan.

"Iya Rachell kamu jangan sedih ya maafin aku kalau selama ini aku ada salah sama kamu."ucap Revan sambil mencium kening Rachell.

"Kamu gak pernah ada salah sama aku, aku yang seharusnya berterimakasih sama kamu karena udah sejauh ini kamu menemaniku memberikan warna di kehidupanku."ucap Rachell sambil tersenyum pedih menatap Revan.

"Aku bakal jauh darimu."ucap Rachell dengan mata sembabnya.

"Kamu tidak akan pernah jauh dariku. Kemanapun aku pergi kamu selalu ada karena kamu selalu di hatiku, yang jauh hanya raga kita, bukan hati kita"ucap Revan.

"Aku percaya itu terimakasih Revan."ucap Rachell.

"Aku sayang kamu, tunggu aku kembali menemuimu dan kita mulai semuanya lagi dengan kebahagiaan."ucap Revan sambil mengusap air mata Rachell yang mulai berjatuhan.

"Aku lebih sayang kamu."ucap Rachell.

"Anjir gue jadi sedih."ucap Tomo, Reno, Ardian dan Farel dengan kompak.

"Yaudah aku mau berangkat ya aku udah di tunggu di pesawat."ucap Revan lalu salam perpisahan kepada teman-temannya dan juga Rachell.

"Bro doain gue sukses ya, tolong jaga Rachell."ucap Revan kepada mereka ber4.

"Siap bos tenang aja."jawab Tomo.

Lalu Revan kembali berjalan menuju Rachell yang masih berdiri mematung.

"Hell aku berangkat ya kamu jaga diri di sini ya."ucap Revan sambil memeluk Rachell.

"Kamu juga jaga diri disana ya."ucap Rachell yang masih menangis, lalu Revan mengusap air matanya lalu berjalan menjauh untuk menaiki pesawat.

"Iya sayang."ucap Revan dari kejauhan.

Beberapa menit kemudian Revan sudah berada di dalam pesawat yang siap di terbangkan.

Rachell, Tomo, Ardian, Reno , dan Farel berdiri di pinggir lapangan untuk melihat pesawat yang di tumpangi Revan dan ayah Revan diterbangkan.

Rachell yang tadinya hanya diam menatap pesawat yang di tumpangi Revan langsung menangis dan berteriak nama Revan saat pesawat sudah di terbangkan.

"Revan."teriak Rachell sambil menangis, Tomo dan yang lainnya merasa kasihan kepada Rachell.

"Hell udah yu kita pulang lagian Revan udah berangkat."ucap Ardian sambil mengelus pundak Rachell.

"Aku gak rela."ucap Rachell.

"Udah yu kita pulang nanti kan kita bisa video call sama Revan."ucap Reno.

RachellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang