Pagi ini Revan mengajak Rachell ke suatu tempat yang dimana banyak orang yang tidak tau tempat itu, Revan mengendarai motor membelah jalanan di pagi hari yang masih gelap.Angin yang menghembus membuat suhu di pagi ini sangat sejuk, Revan menarik tanganku untuk memeluknya selama perjalanan.
Bahagia itu sederhana menurutku, cukup bersama dan melakukan setiap hal bersama orang yang kita sayang.
Kamu adalah definisi dari kebahagiaanku, aku lebih memilih satu hari bersamamu dari pada selamanya dengan orang lain.
Aku merasa lengkap meski kita belum sempurna, aku merasa senang meski hatimu belum juga kugenggam.
"Dengan kehadiranmu aku bisa tersenyum menikmati indahnya pagi ini."ucap Rachell dalam hati.
"Van kamu mau bawa aku kemana si?"ucap Rachell yang masih sedikit mengantuk.
"Liat nanti."ucap Revan singkat.
"Hmmm, iya-iya terserah kamu."ucap Rachell.
Setelah menunggu lama akhirnya Revan memberhentikan motornya di suatu tanah lapang, lalu Revan menggandengku menuju ilalang-ilalang yang menjulang tinggi.
Aku bertanya-tanya mengapa Revan mengajakku ke tanah lapang yang dikelilingi ilalang-ilalang?
"Van ini dimana? Kamu mau ngapain aku, diaini sepi loh aku takut."ucap Rachell ketakutan.
"Sini aku mau bawa kamu ke suatu tempat."ucap Revan sambil menggamdeng tangan Rachell.
"Van lepasin kamu mau apa-apain aku ya?"ucap Rachell.
"Ih enggak lah, aku sayang sama kamu mana mungkin aku nyakitin kamu."ucap Revan sambil mengusap rambut Rachell.
Setiap Revan bilang sayang jantung Rachell seperti tidak normal, karena berdetak lebih cepat dari biasanya.
Disitu Revan menggandengku menuju ilalang-ilalang yang menjulang tinggi, saat sudah di depan ilalang itu Revan berjalan dihadapanku menyingkirkan ilalang itu untuk memberikan jalan.
Aku dan Revan berjalan melewati ilalang itu sampai pada akhirnya aku melihat taman bunga yang sangat indah dan ada berbagai bunga didalamnya.
Saat aku melihatnya sedikit tidak menyangka karena di balik tanah lapang dan ilalang, terdapat taman bunga yang sangat indah ini.
Disitu Revan langsung menggangkat tubuhku ala bridal styl menuju taman itu, Setelah sampai Revan langsung menidurkanku di tengah-tengah rumput hijau yang di sekelilingi bunga-bunga yang bermekaran.
Revan dan aku kini berbaring bersebelahan di atas rumput menatap langit, sambil menikmati suasana pagi hari yang sejuk ini.
Terlihat dari ujung mataku Revan sedang melihatku dari samping, aku yang tau itu langsung menengok ke arah Revan sambil tersenyum.
Kini aku dan Revan saling menatap dan tersenyum manis, siapa si yang gak baper kalo ada di posisi ini.
"Sayang kamu sangat cantik."ucap Revan secara tiba-tiba membuat pipi Rachell memerah.
"Van aku malu tau."ucap Rachell malu-malu.
"Jangan malu masa sama calon suami malu."ucap Revan sambil tersenyum.
"Van diam, ini tidak baik untuk jantungku."ucap Rachell.
"Iya-iya aku diam."ucap Revan, cowok selalu mengalah.
"Oh iya kamu mau lanjut apa?"ucap Revan.
"Aku mau kuliah."ucap Rachell.
"Yaudah bagus, jangan jauh-jauh ya aku gamau kamu jauh dariku."ucap Revan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rachell
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Rachell Anastasya Bella gadis cantik berambut panjang bersifat dingin dan cuek, memiliki hati yang lembut dan ramah, berpenampilan sederhana. Kata teman sekelasnya Rachell itu anak yang ceria, dingin dan pendiam, namun apaka...