Rachell dan Revan kini sedang memasukkan bahan-bahan untuk membuat Cup Cake, mereka berdua sangat senang.
Revan tidak pandai memasak, namun Rachell bisa mengajarinya memasak karena ia pintar kalau soal memasak.
Sesekali Revan menjahili Rachell yang sedang membuat adonan dengan cara mengolesi tepung di pipi Rachell, tak mau kalah Rachell pun berbalik membalas Revan.
Kini lantai dapur sudah seperti salju putih namun bedanya disini menggunakan tepung, saat Rachell ingin berbalik mengambil piring di Revan dirinya hampir terpeleset karena tepung.
"Revann!"teriak Rachell saat ingin terpeleset, Revan yang tau itu langsung menangkap Rachell lalu mereka berpelukkan.
Kali ini Rachell sangat degdegan saat Revan menolongnya lalu memeluknya, pipinya memerah Rachell tidak ingin memberi tahu Revan akhirnya menjauh dan menundukkan mukanya.
"Gausah di tutupin pipi merahnya, karena aku sangat menyukai itu."ucap Revan yang mengetahui Rachell sedang menutupinya.
Rachell yang tau itu langsung berbalik menghadap Revan lalu tersenyum, Revan membentangkan tangannya lalu Rachell pun berlari dan langsung memeluk tubuh Revan dengan erat.
"Kamu lucu ya, aku sayang kamu."ucap Revan sambil memeluk Rachell.
"Makasih, aku juga sayang kamu."ucap Rachell.
"Jangan pernah gatel sama cowok lain selain aku ya."ucap Revan.
"Loh kenapa kan kamu bukan pacar aku."ucap Rachell.
"Ya memang aku bukan pacar kamu tetapi aku calon kamu."ucap Revan dengan santai.
"Kamu udah pinter ngegombal ya."ucap Rachell sambil tertawa kecil.
"Aku serius loh."ucap Revan.
"Yaudah iya Revan, ayok sebentar lagi mau jadi Cup Cake nya tinggal pindahin ke piring."ucap Rachell lalu melepaskan pelukannya.
"Yeay udah selesai nih."ucap Rachell sangat senang karena Cup Cake buatannya dan Revam sudah selesai.
"Yaudah kita bawa ke bawah kasih juga anak4 biar ngerasain Cup Cake buatan kita."ucap Revan sambil menaik turunkan alisnya.
"Tapi dapurnya berantakan."ucap Rachell.
"Gak apa-apa non biar Bibi yang beresin."ucap Bi yaya yang berjalan mendekati Rachell.
"Makasih Bi, ini buat Bi Yaya."ucap Rachell sambil memberikan 1 Cup Cake yang dibuatnya, Revan yang melihat itu tersenyum.
"Non Rachell baik banget, terimakasih non."ucap Bi Yaya sambil tersenyum.
"Iya sama-sama Bi."ucap Rachell sambil membalas senyuman Bi Yaya.
"Ayok Van aku gasabar buat nyobain ini."ucap Rachell sambil menarik tangan Revan menuju ruang tengah.
Saat sudah sampai ruang tengah Rachell dan Revan duduk di sofa bersama yang lainnya.
"Gue sama Revan buat Cup Cake bareng dimakan ya semoga kalian suka."ucap Rachell.
"Wih enak tuh."ucap Reno.
"Sejak kapan bos bisa masak?"ucap Tomo.
"Sejak tadi."ucap Revan sambil memutarkan bola matanya.
"Yaudah ah jangan ribut, gue mau cobain nih."ucap Farel sambil mengambil Cup Cake di meja lalu diikuti dengan yang lainnya untuk mencoba makanan buatan Revan dan Rachell.
"Wah gila sih ini enak banget."ucap Ardian sambil mengunyah Cup Cakenya.
"Ternyata jago juga ya kamu, enak banget loh ini."ucap Revan yang sangat terkejut dengan rasanya.
"Iya rasa-rasanya kaya di restorant bintang 5 Hell."ucap Farel.
"Makasih loh, itu aku dapet resep dari kaka cowoku yang sudah meninggal sejak 2 tahun lalu."ucap Rachell sambil tersenyum pedih disaat mengingat kakanya.
"Ouh lo dulu punya kaka ya, maaf ya hell gue jadi gaenak udah buat lo sedih."ucap Farell.
"Engga ko gapapa."ucap Rachell.
"Yaudah diabisin baru kalian lanjut main."ucap Revan.
"Siap bos."ucap Tomo.
Selesainya mereka semua bermain PS dan ada juga yang mengobrol.
"Hell kamu mau bersih-bersih gak?"ucap Revan.
"Engga deh Van aku mau pulang aja."ucap Rachell.
"Yaudah yu kita pulang lagian ini sudah jam setengah 9 malam aku takut kalo kamu dimarahin."ucap Revan sambil menggandeng tangan Rachell menuju mobilnya.
"Aku pulang ya."ucap Rachell.
"Iya hati-hati ya."ucap Farel, Tomo, Reno, dan Ardian dengan sangat kompak.
Sesampainya di dalam mobil Revan memasangkan sabuk pengaman Rachell.
"Van aku mau tanya sama kamu."ucap Rachell.
"Boleh tanya aja."ucap Revan sambil menancapkan gas mobil.
"Kok kamu tau kalau aku setiap pulang malam dimarahin?"ucap Rachell.
"Aku tau semua tentang kamu."ucap Revan dengan muka datarnya.
"Tau dari mana?"ucap Rachell yang masih penasaran.
"Ada deh."ucap Revan, Rachell sangat kesal karena Revan tidak memberi tahunya.
Sesampainya di depan rumah Rachell, Revan turun lalu membukakan pintu untuk gadisnya.
"Kamu masuk terus langsung tidur ya."ucap Revan.
"Iya Van, yaudah aku masuk ya."ucap Rachell.
"Iya, selamat malam cantiknya aku."ucap Revan lalu dibalas senyuman dari Rachell.
Saat Rachell sudah masuk ke dalam, Revan pergi mengendarai mobilnya untuk kembali pulang.
Siapa sangka seorang ketos, ketua geng, dan psikopat berdarah dingin bisa semanis itu kepada gadis yang dicintainya.
Revan sebelumnya tidak pernah melakukan wanita seperti ini dirinya malah selalu di bilang judes dan dingin oleh semua orang kecuali Rachell.
Rachell sangat beruntung bisa mendapatkan hati Revan yang hatinya sangat susah untuk di masuki.
Rachell berjalan menuju pintu rumahnya, saat membuka pintu dirinya melihat mamah papah dan Chika sedang duduk di ruang santai.
Aku pun berjalan sambil menunduk melewati mereka, namun saat aku berjalan tiba-tiba mereka mendekatiku.
°°°
Kepo gak sama kelanjutannya?
Kalau kalian suka ceritanya aku bakalan lanjut ke part selanjutnya,ok
Mau tau gimana kelanjutan ceritanya??
JANGAN TINGGALKAN JEJAK!
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA!JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WP AKU YA!
DAN JANGAN LUPA FOLLOW IG AUTHOR: @naylaxx_frnd
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachell
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Rachell Anastasya Bella gadis cantik berambut panjang bersifat dingin dan cuek, memiliki hati yang lembut dan ramah, berpenampilan sederhana. Kata teman sekelasnya Rachell itu anak yang ceria, dingin dan pendiam, namun apaka...