Ya ternyata itu Rachell, ia langsung berlari menuju ke arah Alvino lalu berdiri di sebelah ranjangnya, Alvino hanya terdiam ia takut jika dirinya terlalu akrab dengan Rachell akan di habisi oleh Revan.
"Kamu kenapa Al."ucap Rachell.
"Gapapa."ucap Alvino singkat.
"Sepertinya Rachell masih marah denganku, mengapa dirinya seperti tidak menganggapku ada."ucap Revan dalam hati.
"Beneran gapapa?"ucap Rachell.
"Iya gapapa Hell."ucap Alvino.
"Rachell, yu kamu ikut aku balik ke sekolah."ucap Revan dengan lembut.
"Gak! Lagian aku dah izin abis dari sini aku langsung pulang ke rumah."ucap Rachell.
"Yaudah kita jalan-jalan keluar yu."ucap Revan.
"Tapi aku mau masih disini temenin Alvino."ucap Rachell, tiba-tiba Revan menarik tangan Rachell untuk keluar dari ruangan.
Akhirnya Rachell mau gak mau harus ikut dengan Revan, Alvino yang melihat itu hanya diam.
Sesampainya di parkiran rumah sakit Revan membukakan pintu mobilnya dan menyuruh Rachell masuk kedalam namun Rachell masih memberontak tidak ingin ikut dengannya.
Lalu Revan tidak sengaja membentak Rachell. "masuk!"bentak Revan, Rachell sontak kaget dan mengikuti apakata Revan dirinya masuk ke mobil.
Revan buru-buru masuk ke dalam juga, pada saat di dalam mobil Rachell diam menunduk, Revan menyampingkan Rambut yang menutupi wajah Rachell saat sudah di sampingkan dirinya melihat Rachel yang sedang menangis tanpa suara.
"Rachell ko nangis?"ucap Revan dengan lembut.
"Revan jahat, Revan tadi bentak aku."ucap Rachell dengan suara kecil.
"Aku gak sengaja Hell maafin aku ya gak lagi-lagi deh, lagian aku gak suka kalau kamu dekat-dekat sama Al."ucap Revan sambil mengelus-elus puncak kepala Rachell.
"Ya tapi kan aku sama Al cuma temenan Vam."ucap Rachell.
"Tapi aku gak suka liat kamu dekat dengan orang lain."ucap Revan.
"Ya, begitu juga denganku aku gak suka liat kamu dekat sama yang lain."ucap Rachell sambil menatap tajam Revan.
"Ouh jadi kamu masih marah ya sama aku."ucap Revan sambil tertawa kecil.
"Gak usah ketawa gak ada yang lucu."ucap Rachell sambil memalingkan wajahnya ke arah jendela mobil.
Tiba-tiba Revan mendekat dan membalikkan wajahku untuk menatapnya, aku sangat grogi dan degdegan wajahku dan wajah Revan kini berhadapan hanya 1cm jarak bayangkan betapa groginya kalian diposisi Rachell.
"Van!"ucap Rachell.
"Eh iya maaf."ucap Rachell sambil tersenyum lalu duduk lagi di tempatnya.
"Sebenernya siapa cewek itu?"ucap Rachell.
"Dia itu teman aku dari kecil namanya Clara, orang tua dia juga berteman dengan orang tua aku, kenapa aku gak berani buat nyakitin dia karena nantinya dia bakal bilang ke orang tua aku terus aku dimarahin."ucap Revan.
"Oh."ucap Rachell masih cemburu dengan Clara.
"Kamu cemburu?"ucap Revan.
"Enggak."ucap Rachell.
"Tenang aja aku sayangnya sama kamu doang."ucap Revan lalu menjalankan mobilnya.
"Sekarang kita mau kemana?"ucap Rachell.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachell
Ficção Adolescente[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Rachell Anastasya Bella gadis cantik berambut panjang bersifat dingin dan cuek, memiliki hati yang lembut dan ramah, berpenampilan sederhana. Kata teman sekelasnya Rachell itu anak yang ceria, dingin dan pendiam, namun apaka...