02

99 11 3
                                    


"

Kebahagiaan yang paling sempurna adalah kebahagiaan bersama orang yang sederhana, tapi memperlakukanku dengan cara istimewa."

-Rachell

°°°

Dirinya mengulurkan tangan kepadaku, disitu jantungku bedetak cepat dari biasanya, dan pipiku memerah.

"Nama lo siapa?"ucap Revan.

"Nama gue Rachel."ucap Rachell.

"Lo yang tadi gue tabrak pas pagi kan?"ucap Revan.

"Iya ka."ucap Rachell.

"Gue minta maaf ya tadi belum sempat tolongin lo, gue lagi buru-buru tadi."ucap Revan.

"Oh iya gapapa kali, btw nama kaka siapa?"ucap Rachell.

"Gausah panggil kaka kali, panggil aja Revan gue kelas 12 IPA 1, anak basket sekaligus ketua geng RINE-X."ucap Revan.

"Umm."ucap Rachell gugup.

"Kenapa? Jangan canggung kalo lagi sama gue."ucap Revan datar.

"Engga kok."ucap Rachell.

"Oh ya lo ga kenapa-kenapa kan?"tanya Revan.

"Gak kenapa-kenapa ko van."ucap Rachell.

"Syukur deh."ucap Revan singkat.

"Lo kenapa belum balik?"ucap Revan.

"Gapapa cuma lagi pengen duduk dulu di taman, bentar lagi gua cabut ko."ucap Rachell.

"Gua anter lu pulang ya, lo harus nurut sama gue."ucap Revan sambil tersenyum miring.

"Gak, gue bisa pulang sendiri."ucap Rachell.

"Mau ikut bareng gue atau lo gue cium?"ucap Revan.

Disitu aku takut jika Revan benar-benar akan menciumku, jadi aku gaakan mau menolaknya.

"Iya deh gue ikut lo."ucap Rachell sambil menunduk dan memanyunkan bibirnya seperti anak kecil yang sedang merengek.

Revan yang melihat wajah lucu Rachell diam diam tersenyum saat Rachell tidak melihatinya.

"yuk kita ke parkiran, gue mau ngambil motor."ucap Revan sambil berjalan menuju parkiran, Rachell pun mengikutinya dari belakang.

"Liat deh itu si Rachell ngapain jalan sama Revan? Mereka pacaran?"bisik siswa siswi yang melihatnya.

Revan yang mengetahui dirinya dan Rachell sedang di bicarakan menarik tangan Rachell agar berjalan berdampingan.
"Lo sini di sebelah gue jalannya, ngapain di belakang."ucap Revan dengan muka tampannya yang datar.

"Tapi...."ucap Rachell.

"Suttttt, ini perintah gue, gaada yang berani ngebantah dan gaada yang berani mengomentari, kalo ada tinggal liat hukuman apa yang bakal gue kasih ke tuh orang"ucap Revan sambil memasang helm full facenya.

"Buruan naik."ucap Revan.

Rachell melamun saat melihat motor harley davidson berwarna hitam di depannya, ia tidak menyangka bahwa dirinya akan di bonceng dengan motor yang harganya milyaran ini.

"Pake motor ini? Seriusan?"ucap Rachell.

"Iya emang kenapa?"ucap Revan.

"Emang gue gapapa duduk di motor lo?"ucap Rachell.

"Iya, buruan naik."ucap Revan.

"Sabar dong gue ribet kalau naik motor pake rok."ucap Rachell sambil menaiki motor.

RachellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang