"Rachell, suttt."ucap Ardian sambil menggunting tali tersebut, lalu Rachell terlepas dari ikatan itu.
"Makasih Ardian."ucap Rachell yang sudah sangat ketakutan.
"Tolong bantu kak Chika."ucap Rachell yang sangat khawatir dengan keadaan Chika.
"Iya tunggu waktu yang tepat ya."ucap Tomo yang menghampiri Rachell.
Terlihat Reza yang sedang memasuki rumah tua, ini kesempatan mereka untuk membantu Chika.
Polisi mengendap-endap membuka ikatan yang mengikat Chika, terlihat Chika yang sudah sadar dari pingsannya langsung berdiri dan berlari menuju ke arah kanan menuju Reno dan polisi.
Reza tiba-tiba keluar dan berlari membawa pisau lipat di tangannya dirinya ingin berlari dan menusuk Chika yang masih lemas untuk berlari terjatuh ke tanah, jarak Chika dengan Reza masih jauh.
Namun Rachell tidak ingin kakanya kenapa-kenapa ia langsung berlari untuk mencegah Reza agar tidak mendekati kakanya.
"Kakaaa!"terdengar teriakan Rachell memanggil menyebut kakanya, tiba-tiba.
"Jlebb."ya, pisau di tangan Reza mendarat di bagian dada Rachell sebelah kanan, terlihat Darah yang mulai keluar dari tusukan itu.
Sehabis menusuk Reza langsung berlari menuju mobilnya, disitu polisi langsung mengejar Reza yang sedang berusaha kabur.
Namun Reza sudah masuk dan menjalankan mobilnya, terlihat mobil Reza yang melaju ke arah Rachell yang masih berdiri menahan sakit di dadanya.
"Rachell!"teriak Ardian, Tomo, Reno, dan Farell sambil berlari menuju Rachell namun...
"Rachell awas!"teriak Chika yang ingin berdiri namun tidak bisa, kakinya seakan-akan mati rasa badannya sangat lemas.
Brak....
Mobil yang di kendarai Reza menabrak Rachell, tubuhku tertabrak hingga terpental beberapa meter.
Saat itu aku hanya pasrah, penglihatanku kabur saat diriku sudah terpental dan terguling beberapa meter.
"Rachell!"teriakan histeris dari orang yang melihat tubuh Rachell yang terpental dan terguling.
Terlihat Rachell yang tidak berdaya tubuhnya berlumuran darah, disitu polisi langsung mengejar Reza. Sedangkan yang lainnya menolong Rachell.
"Tolong anterin gue ke Rachell."ucap Chika lalu dirangkul Tomo untuk membantunya berjalan menuju Rachell.
Saat sudah berada di dekat Rachell semuanya menangis melihat kondisi tubuh Rachell yang berlumuran darah.
"Rachell, bangun."ucap Chika sambil menangis disebelah tubuh Rachell.
"Hell kamu kuat, kamu hebat tolong bertahan."ucap Ardian, Reno dan Farell.
"Rachell kamu bertahan ya, aku mau menelfon ambulan."ucap Tomo.
Tomo menelfon ambulan untuk membawa tubuh Rachell menuju rumah sakit, tak menunggu waktu lama ambulan pun datang dan membawa tubuh Rachell.
Terlihat wajah Rachell yang sudah sangat pucat karena sudah banyak luka dan darah yang mengalir.
Tomo, Reno, Ardian, dan Farel menangis melihat Rachell yang sangat malang itu, dia adalah gadis terhebat yang pernah mereka temui. Mengapa mereka bilang seperti itu? Karena mereka sudah tau saat Revan menceritakan kehidupan Rachell sesungguhnya.
Sesampainya dirumah sakit Rachell di rawat di ruang IGD, Ardian, Chika, Tomo, Reno , dan Farel kini sedang menunggu di depan ruangan.
Ardian menelfon Ayah, Ibu Rachell dan menceritakan semuanya, saat sudah selesai menceritakan semuanya Ayah dan ibunya sangat terkejut mereka bilang akan kesini 2 hari kedepan, karena mereka baru sampai ke London untuk perkerjaan kantor yang sangat penting dan tidak dapat di tunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachell
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Rachell Anastasya Bella gadis cantik berambut panjang bersifat dingin dan cuek, memiliki hati yang lembut dan ramah, berpenampilan sederhana. Kata teman sekelasnya Rachell itu anak yang ceria, dingin dan pendiam, namun apaka...