Kini di sebuah ruangan terdapat 2 orang laki laki yang masih terlihat gagah dan tegas walau umurnya sudah lansia. Yang sedang duduk saling berhadapan.
2 orang laki laki itu adalah Deon Pranaja dan Arvin Dimasta Pranaja. Mereka sedang menunggu info dari anak buahnya yang di tugaskan untuk mencari tau keberadaan Queen nya yang sudah 16 tahun lamanya menghilang.
"Bagaimana sudah ada info?"tanya Deon
"Belum ada Yah"jawab Arvin
"Apakah kamu sudah menyuruh anak buahmu untuk mencari keberadaannya?"tanya Deon lagi
"Sudah"jawab Arvin
Tok tok tok
Suara pintu ruangan yang dimana di dalamnya ada opa Deon dan ayah Arvin di ketuk oleh seseorang.
"Masuk"suara Deon menyuruh orang yang mengetuk pintu ruangannya.
Ceklek
Pintu terbuka dan menampilkan cowok tinggi dengan badan kekar yang memakai pakaian hitam.
"Permisi tuan. Saya sudah mendapatkan info tentang nona"ucap cowok itu
"Cepat katakan"ucap Deon dengan tegas
"Nona tinggal di panti asuhan kasih yang baru saja pindah dari Bandung ke Jakarta. Dan nona bersekolah di sekolahan Pranaja School yaitu sekolah tuan dan nona juga bekerja di toko kue sebagai karyawan di sana, nona bekerja dari jam pulang sekolah hingga malam"ucap cowok itu panjang.
"Apa kau tau dimana letak panti asuhan kasih itu?"tanya Arvin
"Saya tau tuan"jawab cowok itu
"Kalau gitu kita langsung saja mejemput princess"ucap Arvin
"Tidak semudah itu Arvin"ucap Deon
"Memangnya kenapa?"tanya Arvin
"Kita harus mempunyai bukti kalau dia adalah anak dan cucu perempuan satu satunya di keluarga Pranaja"jawab Deon
"Lalu dengan cara apa kita membuktikannya?"tanya Arvin lagi
"Tes DNA"jawab Deon
"Bagaimana kita cara mengambil darahnya?"tanya Arvin
"Tidak perlu pakai darah, pakai sehelai rambut saja"jawab Deon
"Dan tadi kata mu ,dia bersekolah di Pranaja School? Kelas berapa dia?"tanya Deon yang kini beralih menatap cowok yang tadi mengasih info tentang queenya keluarga Pranaja.
"Dia kelas 11 dan biasa di panggil Tiara saat di sekolahnya"jawab cowok itu sambil memberi tahu panggilan yang biasa yang di panggil oleh teman temannya.
"Kalau gitu kau boleh keluar"ucap Deon
"Baik tuan, saya permisi"jawabnya lalu cowo itu pergi dari ruangan itu.
Dan mereka hanya mengangguk saja sebelum cowok itu sudah tidak terlihat dari balik pintu.
"Besok kita tanya dengan Natan apakah ada adik kelasnya yang bernama Tiara"ucap Deon
"Baiklah, kalau gitu aku mau kasih kabar ini sama Claudia"ucap Arvin
"Iya, pasti dia akan sangat bahagia kala mendengar putrinya sudah di temukan"jawab Deon
"Pasti. Kalau gitu aku pamit ke kamar"ucap Arvin yang di angguki oleh Deon. Lalu Arvin keluar dari ruangan itu dan pergi ke kamarnya.
Sebentar lagi keceriaan dan kebahagian keluarga ini akan muncul -batin Deon sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
MUTIARA [END]
Teen FictionSEBELUM BACA CERITA INI SEBAIKNYA FOLLOW TERLEBIH DAHULU. DON'T COPY MY STORY. Sudah di revisi, tapi kalau masih ada typo atau yang lainnya, mohon dimaklumkan... TAHAP REVISI SELESAI WARNING ⚠️ •cerita pertama author •kalau ada typo di maklumin aj...