"Pagi bu"ucap Tiara sambil berjalan menuju bu Pia.
"Pagi"jawabnya
"Adik adik belum pada bangun bu?"tanya Tiara
"Belum"
"Yaudah kalau gitu Tiara bangunin adik adik dulu ya bu"ucap Tiara
"Iya"
Dilangkahkannya kaki Tiara menuju kamar adik adik panti.
Setelah sampai di depan kamar mereka, Tiara langsung saja membuka pintu dan masuk ke dalam.
"Adik adik bangun ini sudah pagi, apa kalian tidak mau sekolah?"tanya Tiara kepada mereka
"Iya kak kami sudah bangun"jawab mereka
"Kalau gitu kalian mandi ,tapi sebelum mandi jangan lupa bereskan tempat tidurnya masing masing, baru setelah itu mandi dan ke meja makan buat sarapan pagi bersama"ucap Tiara panjang.
Tiara kalau bersama adik adik panti dan ibu panti, sikapnya hangat sedangkan kalau bersama sahabat atau orang yang belum dekat dengannya,sikapnya dingin dan cuek.
"Iya kak"jawab mereka
"Kakak tunggu di meja makan,"ucap Tiara yang di angguki oleh mereka.
Keluarlah Tiara dari kamar mereka dan berjalan menuju dapur untuk membantu bu Pia menyiapkan sarapan mereka.
"Tiara bantu bu"ucap Tiara sambil mengambil alih mangkok yang berukuran sedang yang berisikan nasi goreng, yang sedang bu Pia pegang.
"Iya. Adik adik kamu sudah pada bangun?"tanya bu Pia sambil mengambil piring dan sendok lalu di bawanya ke meja makan.
"Sudah bu, mereka sedang siap siap"sambil meletakkan nasi goreng di atas meja makan.
Terdengarlah langkah kaki yang berbarengan menuju meja makan yang dimana di sana sudah ada bu Pia dan Tiara.
"Selamat pagi ibu dan kak Tiara yang cantik"ucap mereka sambil duduk di bangkunya masing masing.
"Pagi"jawab Bu Pia dan Tiara.
"Sekarang kita mulai sarapannya lalu setelah itu kalian berangkat sekolah"ucap bu Pia
"Iya bu"jawab mereka termasuk Tiara.
Sarapan pagi pun di mulai dan hanya ada suara dentingan sendok dan piring yang beradu.
***
Tiara sudah sampai di sekolah barunya yaitu 'PRANAJA SCHOOL' sekolah elit dan termasuk sekolah terkenal yang ada di kota ini.
Tiara sedang berjalan di lorong sekolah menuju kelasnya. Tapi sebelum sampai di kelas dia sempat bertabrakan dengan seorang cowok yang sedang asik dengan HPnya.
Bruk
Sang penabrak yang merasakan bahwa ia menabrak orang langsung saja mendongakkan kepalanya dan menatap siapa orang yang sudah di tabrak olehnya.
Saat melihat siapa oranganya,ternyata orang yang di tabraknya adalah seorang cewek yang kemarin juga tidak sengaja menabraknya saat ingin pergi ke kelasnya.
"Kalau jalan fokus ke depan"ucap Tiara dengan wajah datarnya.
"Ah ya, maaf"ucap cowok itu
Setelah mendengar ucapan cowok itu Tiara pun langsung melangkahkan kakinya, tapi baru satu langkah ,tangan Tiara sudah di cekal oleh cowok itu.
"Gue Natan dan lo?"tanya cowok itu
Yap cowok yang waktu itu tidak sengaja Tiara tabrak saat sudah selesai dari toilet adalah Natan kakak kandung Tiara yang Tiara belum ketahui.
"Tiara"dan langsung pergi dari hadapan cowok itu yang sebelumnya sudah melepaskan cekalan tangan Tiara.
"Kenapa namanya bisa sama kayak nama dia"monolog Natan sambil menatap punggung Tiara yang sudah mulai menjauh dari pandangannya.
"Apakah itu kamu princess?"monolognya dengan suara yang lirih.
Natan pun beranjak dari tempat itu menuju kelasnya.
***
Tiara memasuki kelas dengan tampang wajahnya yang datar dan auranya yang dingin.
"Pagi Tiara"sapa Kila, Amel dan Sifa yang sudah datang terlebih dahulu dari pada Tiara.
"Pagi"jawabnya singkat sambil duduk di bangku kosong samping Kila.
"Pagi pagi tuh harus senyum Tir jangan datar begitu tuh muka"celetuk Amel.
"Iya bener tuh Tir, kali kali apa senyum gitu pasti cantik deh"lanjut Sifa yang setuju dengan ucapan Amel.
Dan yang di omongin hanya cuek saja.
"Apa butuh gue tutorialin apa cara gimana senyum."kesal Amel yang melihat Tiara hanya cuek saja.
"Susah emang suruh orang yang dingin buat senyum, padahal senyum tuh gak bayar malah gratis"lanjut Amel dengan nada yang masih kesal"Udah lah, emang dia begitu orangnya"lerai Kila
"Iya"jawab Amel yang masih kesal dengan Tiara.
"Tiara tuh sama Kayak kak Jevon dan kak Natan, sama sama dingin sikapnya. Ya walaupun dari mereka lebih dingin kak Jevon sih, udah kayak kulkas berjalan"ucap Sifa
"Iya bener tuh, sampe sampe kak Jevon di juluki pangeran es, termasuk kak Natan sih"lanjut Amel
"Kenapa kalian jadi ngomongin mereka?"tanya Kila
"Ya abis, Tiara tuh sama kayak mereka. Sama sama dingin"jawab Amel
"Lu ngomong gitu seolah olah orangnya gak ada di sini"ucap Kila
"Biarin aja, malah lebih bagus kalau orangnya ada di sini, dari pada kita ngomongin di belakangnya"jawab Amel
"Iya bener tuh"setuju Sifa
Tiara sedari tadi hanya mendengarkan percakapan mereka tanpa ikut membuka suaranya.
"Lu tau kak Jevon sama kak Natan?"tanya Sifa kepada Tiara
"Gak"singkat Tiara
"Demi apa lu belum tau mereka?"tanya lago Sifa
"Belum"
"Ya gimana mau tau, dia aja baru pindah ke sini kemaren"ucap Kila
"Eh iya ya"jawab Sifa sambil cengengesan.
"Mereka berdua tuh most wanted sekolah, selain mereka berdua juga ada kak Fauzan, kak Vito sama kak Wilson"ucap Amel yang memberitahu kepada Tiara.
Kini posisi Tiara sudah saling berhadapan dengan Amel dan Sifa yang duduk tepat di belakang Tiara dan Kila.
"Kalau yang lain tuh sikapnya gak kayak kak Jevon sama kak Natan. Kayak kak Fauzan yang sikapnya sabar banget terus baik lagi, kalau kak Vito sama kak Wilson 11 12 sikapnya sama sama bobrok terus tengil"lanjut Amel panjang.
Sedangkan Tiara hanya menyimak penjelasan Amel yang panjang itu.
"Udah ngapain sih gibahin orang"ucap Kila
"Itu bukan gibah Kila, tapi kita kasih tau most wanted di sekolah ini tuh siapa aja"jawab Amel
"Terserah lu dah"jawab Kila
Datanglah guru mata pelajaran dan kelas mendadak jadi hening. Lalu tidak lama guru itu menyuruh mereka untuk berdoa sebelum memulai pelajaran dan setelahnya guru itu langsung memulai pelajaran dengan menerangkan materinya di papan tulis.
Jangan lupa vote komen
27-02-2021
Revisi : 13-07-2021
KAMU SEDANG MEMBACA
MUTIARA [END]
Novela JuvenilSEBELUM BACA CERITA INI SEBAIKNYA FOLLOW TERLEBIH DAHULU. DON'T COPY MY STORY. Sudah di revisi, tapi kalau masih ada typo atau yang lainnya, mohon dimaklumkan... TAHAP REVISI SELESAI WARNING ⚠️ •cerita pertama author •kalau ada typo di maklumin aj...