Tiara keluar dari kantin bukan menuju kelasnya melainkan menuju taman belakang sekolah yang jarang orang kunjungi dan tempat itu tepat untuk orang yang ingin sendiri dan menyendiri.
Lalu Tiara duduk di bangku panjang yang ada di taman belakang sekolah. Udara di sana sangatlah membuat hati tenang dan nyaman juga tidak ada kebisingan yang bisa membuat kita terganggu.
Pikiran Tiara berputar saat dimana dirinya belum bertemu dengan keluarga kandungnya dan selalu dapat ejekan bahkan bulian dari teman teman SD ataupun SMP. Bahkan kejadian yang dimana dirinya di lukai oleh Tika dan Sani sama seperti saat dirinya di sekolah menengah pertama, walaupun tidak separah Tika dan Sani.
Dari kejadian waktu di SMP itu Tiara punya tekad ingin menjaga dirinya agar bisa melawan dan berani berhadapan dengan mereka yang seenaknya membuli anak yang tidak tahu apa apa atau bahkan tidak ada masalah dengan mereka.
Dari situlah Tiara mulai belajar bela diri dengan seseorang yang sekarang sudah Tiara anggap sebagai abang nya sendiri, mulai dari kelas 8 hingga kelas 10 SMA Tiara belajar bela diri. Hingga sampai akhirnya Tiara pindah sekolah SMA ke Jakarta pada kelas 11 dan dari situ Tiara tidak belajar lagi bela diri bahkan sampai sekarang belum bertemu dengan seseorang yang sudah mengajari dirinya bela diri.
Saking lamanya melamun, sampai sampai Tiara tidak sadar kalau sudah ada seseorang yang duduk tepat di sampingnya.
"Ngelamunin apa"ucap orang itu dengan suaranya yang ngebas.
Tiara yang merasa ada suara cowok yang sangat familiar pun langsung saja menengok ke arah samping. Dan bener saja cowok itu adalah cowok yang Tiara kenal.
"Eh kak Jevon, ngapain kakak di sini?"tanya Tiara
Ya orang yang berada di samping Tiara adalah Jevon yang saat itu baru saja keluar dari gudang setelah menaruh kursi yang sudah tidak layak di pakai yang tadi di suruh oleh pak Oji guru olahraga di PRANAJA SCHOOL untuk menaruhnya di gudang. Yang kebetulan gudang satu jalan dengan jalan ke taman belakang sekolah.
"Temenin lo"jawab Jevon
"Gak perlu ditemenin"ucap Tiara
"Nanti lo ke sambet kalo sendirian di sini"ucap Jevon "Jadi mending gue temenin"lanjutnya
"Lo ngapain disini sendiri?"sambung Jevon yang masih menatap Tiara dari samping.
"Lagi pengen sendiri aja"jawabnya
"Lagi mikirin sesuatu?"tanya Jevon
"Enggak"jawabnya
"Terus tadi kenapa melamun? Sampai sampai gue dateng lo gak tau"ucap Jevon
"Kok lo jadi banyak omong gini sih?"ucap Tiara menengok ke Jevon
"Gue juga gak tau, kalau deket lo rasanya pengen banyak omong aja"jawab Jevon
"Masa?"tanya Tiara
"Iya bener, emang lo gak merhatiin gue kalau sama yang lain tuh ngomongnya cuma singkat?"tanya Jevon
"Buat apa gue merhatiin lo?"tanya balik Tiara dengan posisi yang masih sama, yaitu menengok ke Jevon.
"Ya kan siapa tau lo merhatiin gue"jawab Jevon
"Geer banget"ucap Tiara dengan senyum simpulnya dan kembali menatap ke depan
"Bukan geer, tapi kenyataan, buktinya aja lo tadi kaget kalau gue jadi banyak omong gini"ucap Jevon
"Gue gak merhatiin lo, cuma denger doang kalau lo di tanya pasti jawabnya singkat"jawab Tiara
"Lo kesini gara-gara masalah tadi di kantin?"tanya Jevon
KAMU SEDANG MEMBACA
MUTIARA [END]
Teen FictionSEBELUM BACA CERITA INI SEBAIKNYA FOLLOW TERLEBIH DAHULU. DON'T COPY MY STORY. Sudah di revisi, tapi kalau masih ada typo atau yang lainnya, mohon dimaklumkan... TAHAP REVISI SELESAI WARNING ⚠️ •cerita pertama author •kalau ada typo di maklumin aj...