Chapter 25

7.3K 907 62
                                    

Jennie POV

"Mommy, kamu mau kemana?" Ella bertanya sambil menarik rokku dengan lembut.

Aku berbalik dan melihat ke bawah pada gadis kecilku.

"Gorgeous, aku akan mencari buku di perpustakaan. Tunggu aku di sini, terus mewarnai."

"Oke, tapi cepatlah."

Aku mengangguk dan akhirnya dia melepaskan tangannya dariku lalu berbaring di lantai berkarpet lagi dan kembali melakukan pekerjaannya.

Lisa dan aku menyediakan buku mewarnai di kamar kami, yang sebagian besar dibeli di London.

Ella suka bermain dengan warna dan dia menyukai buku mewarnai akhir-akhir ini. Dan Lisa sebagai Mama yang selalu mendukung anaknya, membeli hampir semua buku mewarnai di Harrods karena ketertarikan putrinya. Meskipun aku tidak setuju dengan cara dia memperlakukan si kembar, aku sering menyerah begitu saja. Aku tahu dia hanya ingin menebus waktu yang hilang. Materi atau tidak, yang penting adalah dia bisa lebih dekat dengan si kembar.

Aku meninggalkan ruangan dan pergi ke perpustakaan/ ruang belajar yang terkadang menjadi kantor Lisa ketika aku berada di mansion.

Aku melirik jam tanganku dan ternyata sudah pukul enam lebih. Aku tidak menyadari waktu karena terlalu asyik dengan yang Ella dan aku lakukan.

Setelah Lisa dan Louis pergi, Ella dan aku turun dan mencoba membuat cupcake. Sejauh ini sukses. Tidak buruk untuk pemula sepertiku ditambah Ella yang sangat membantu. Kemudian setelah itu kami menonton beberapa film Disney dan sekarang menyelesaikan beberapa buku mewarnai. Aku menyadari bahwa mewarnai juga melelahkan, bahkan lebih melelahkan daripada melukis.

Oh, aku berharap aku membawa barang-barangku ke sini agar aku bisa melukis kapan saja aku mau.

Sudah lama sekali sejak terakhir kali aku melukis. Merindukan melukis juga.

Aku berpikir untuk membaca sambil menunggu Lisa pulang. Aku bukan pembaca yang baik seperti istriku, tetapi aku bisa mengambil beberapa bab terutama ketika aku bosan dan jika itu benar-benar buku yang bagus. Dan aku tahu Lisa punya banyak buku bagus di perpustakaan.

Istri kutu buku-ku yang mengumpulkannya.

Aku terguncang oleh pikiran itu. Mungkin Lisa tidak terlihat seperti kutu buku biasa dengan kawat gigi dan kacamata besar, tetapi dia benar-benar terlihat seperti salah satunya di dalam. Dia lebih suka tinggal di rumah dan membaca buku tebalnya daripada berjalan-jalan di mall atau mengunjungi bar bersama teman-temannya, menurut cerita Yang Hyunsuk.

Well, aku sudah pasti percaya padanya karena aku tidak pernah membayangkan Lisa berteman dengan gadis-gadis kikay itu melakukan hal-hal yang feminin.

Sekarang aku bertanya-tanya apa yang dia dan Louis lakukan dengan grown up time mereka.

Aku hanya berharap semuanya berjalan dengan baik. Aku berharap Louis akhirnya akan menerimanya dengan sepenuh hati.

Aku berharap dan aku berdoa.

Mataku menjelajahi sekeliling ketika aku memasuki perpustakaan besar itu.

Seluruh ruangan dikelilingi oleh rak antik besar yang penuh dengan berbagai macam buku.

Ini bukan pertama kalinya aku masuk ke ruangan ini, Lisa dan aku bahkan pernah bercinta di sini beberapa kali sebelumnya namun hingga saat ini aku masih merasa kagum setiap melihat koleksi buku istriku. Jika aku harus menjumlahkan semuanya, tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa itu sudah bernilai jutaan.

Ketika aku berjalan, kakiku hampir tersandung karena lantai berkarpet.

Seluruh perpustakaan berkarpet dari dinding ke dinding, seperti kamar kami di lantai atas dan kamar-kamar lain di seluruh mansion.

Winning Back Mrs. Manoban [...]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang