Chapter 2

6.6K 727 56
                                    

Cornwall, England

Jennie POV

Inggris adalah pilihan tepat untuk menghilang, aku merenung.

Aku sudah tinggal di bagian terpencil Inggris ini selama enam tahun sekarang sejak aku meninggalkan Seoul. Aku mencoba untuk tidak menonjolkan diri untuk menjaga diri sendiri, hanya pergi ke desa terdekat jika perlu.

Untuk menjaga kontak dengan manusia seminimal mungkin, aku harus mengatur untuk persediaanku agar dikirim di depan pintuku dan membayar kebutuhanku secara tunai.

Pada bulan pertama aku tinggal di Inggris, aku sedih dan kesepian. Aku sangat merindukan Lisa dan tidak melihatnya seperti membunuhku. Aku selalu menyibukkan diri untuk mengatasi kesepianku. Dan karena hobiku melukis, aku mencoba untuk menghubungkan semua yang aku rasakan dengan semua lukisanku.

Saat aku mendekati usia enam bulan, kehamilanku menjadi jelas. Dari awal, aku pasti terlihat seperti orang yang akan berjuang untuk menjadi ibu tunggal. Beberapa penduduk desa yang aku temui menerima kehadiranku dan begitu menghargaiku. Mereka tidak mengorek informasi tentangku ataupun menjaga jarak denganku. Aku tidak mempercayai orang-orang, terlebih aku sendirian di luar negeri di negara ini.

Beberapa bulan berlalu sebelum aku merasa cukup aman untuk sedikit menurunkan kewaspadaanku, berpetualang ke desa seminggu sekali untuk menemui dokter desa untuk pemeriksaan kehamilanku.

Selama kunjungan terakhirku, dokterku memperingatkanku untuk lebih menjaga kesehatanku. "Tekanan darahmu sedikit naik, my dear." Dr. Collins berkomentar setelah memeriksaku. Aku sangat terkejut ketika mendengarnya, tetapi dokter mencoba menenangkan ketakutanku segera.

"Ini hipertensi gestasional. Terkadang terjadi pada wanita yang berada di tahap awal kehamilan."

"Apakah itu akan mempengaruhi bayiku?." Aku bertanya dengan cemas.

Dokter wanita itu menatapku langsung. "Biasanya, hipertensi gestasional tidak akan menimbulkan masalah bagi bayimu  jika ditangani dan segera diobati. Yang perlu kita lakukan adalah memantau tekanan darahmu secara konstan agar tidak beralih ke hipertensi akibat kehamilan."

"Bukankah itu... Eklampsia?." Kataku dengan ketakutan.

"Bukan. Tapi itu bisa menyebabkan jika tidak diperiksa. Jika tidak ditangani, bisa menyebabkan angka kelahiran rendah, persalinan prematur dan lebih buruk lagi, ada resiko untukmu dan bayimu meninggal."

Aku menjadi pucat atas apa yang aku dengar.

Dokter dengan cepat menghilangkan ketakutanku. "Seperti yang sudah aku katakan, kita perlu mengambil langkah untuk memastikan kau dan bayimu tetap sehat."

Dokter terus menjelaskan makanan apa yang harus dimakan dan apa yang harus di hindari dan meresepkanku dengan vitamin dan suplemen baru.

Sejak itu, aku sangat berhati-hati dengan apa yang aku makan. Aku mengurangi asupan gula, jadi aku hanya menuruti keinginan makanku setiap dua minggu. Aku harus memastikan bayi-bayi itu aman, bahwa aku akan melahirkannya dengan sehat. Aku harus dan aku perlu... Hanya untuk Lisa.

Aku berhenti mengenang ketika aku sudah mencapai tujuanku. Aku pergi ke toko kopi favoritku dan membeli beberapa kue kering.

"Ini dia, Miss." Petugas kedai kopi menyerahkan kue sus yang kubeli sambil tersenyum manis.

"Terima kasih." Aku menanggapi sambil memberinya uang untuk pembayaran.

"Apakah anda juga ingin minuman panas untuk menyertai itu?." Dia bertanya.

"Uhm... Terima kasih, tapi tidak." Aku menolak, masih tersenyum ketika aku berbalik untuk pergi, berjalan menuju mobilku yang diparkir tepat di luar toko.

Winning Back Mrs. Manoban [...]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang