Planet Mars,
March, 4th 2021Setelah selesai belanja keperluan bayi, Dave akhirnya membayar semua barang belanjaannya. Berhubung karena hari ini tidak ada supir pribadi ataupun pembantu yang menemani mereka, jadilah Dave yang membawa semua barang belanjaan mereka.
"Dave, kamu yakin mau membawa semua ini sendirian?"
Dave mengangguk, "Why not? Ini tidak ada apa-apa nya di bandingkan ketika saya menggendong kamu" ucap Dave santai.
Mendengar itu, Ella merasa kesal. Apa maksudnya berbicara seperti itu?
"Ckck, yang nyuruh kamu gendong aku siapa?" balas Ella.
Dave hanya terkekeh, belakangan ini Dave sering kali menjahili Ella. Karena melihat Ella kesal adalah hobi barunya sekarang.
"Papi jaga sikap, pliss!" ucap Kenzo tanpa menoleh ke arah Dave.
Ella menatap putra sulungnya, bibirnya melengkung sempurna karena mendapat pembelaan dari Kenzo.
"Terimakasih sayang" ucap Ella sambil mengelus puncak kepala Kenzo. "Nanti kalau abang udah gede, abang jangan mau seperti Papi yah? Cukup Bunda aja yang merasakan bagaimana menderita nya menikah dengan lelaki seperti Papi kamu" lanjut Ella sambil tersenyum meledek ke arah Dave.
Sementara Dave hanya mampu menatap mata Ella tanpa berani berkata apa-apa. Dave tau ucapan Ella barusan hanya bercandaan. Tapi bagi Dave sendiri itu lebih dari sekedar bercandaan, karena setengah persen ucapan Ella adalah benar adanya. Dan itu membuat Dave merasa kecewa pada dirinya sendiri karena gagal menjadi suami yang baik bagi Ella.
Ella yang tadinya tersenyum puas meledek Dave, kini hanya terdiam membisu setelah melihat perubahan wajah suaminya itu. Ella baru menyadari kalau ucapannya tadi membuat Dave merasa sedih.
"Hmm, tapi Bunda merasa beruntung mendapat suami seperti Papi kalian. Bunda ingin terus bersamanya sampai kapan pun" ucap Ella sambil menggandeng tangan Dave. Disandarkan nya kepalanya ke lengan kekar Dave saraya mengelus-elus lengan Dave.
"Iya Bunda beruntung, tetapi Papi yang lebih beruntung termasuk adek dan abang beruntung mempunyai Bunda" ucap Karyn.
Ella tersenyum lembut kepada Karyn.
"Bunda hebat bisa bertahan sampai sekarang. Padahalkan dulu Papi jahat sama Bunda. Papi suka berteriak di depan Bunda. Tapi Bunda tetap cinta sama Papi. Untung aja sekarang Papi udah jatuh cinta pada Bunda" ucap Karyn polos.
"Adek, bukan begitu!"
Ella memberi pengertian pada Karyn. Tetapi Karyn tetap saja berceloteh sesuka hatinya.
"Adek senang deh karena Papi udah jatuh cinta ke Bunda. Karena adek selalu minta sama Tuhan agar Tuhan membuat Papi jatuh cinta ke Bunda"
"Adek sok pintar deh! Tau apa anak kecil soal cinta?" Kenzo yang sudah mengerti tentang keadaan langsung memberhentikan Karyn agar Karyn tidak bicara panjang lebar lagi.
"Tau dong bang. Cinta itu sama kayak sayang. Kalau kita sayang sama seseorang kita nggak akan pernah nyakitin hatinya, apalagi buat dia menangis. Kan waktu dulu Bunda sering menangis, karena tidak ada yang menyayangi Bunda selain adek, bahkan abang aja dulu jahat ke Bunda. Iya 'kan Bun?" tanya Karyn polos.
Ella yang tidak tau harus memberikan jawaban apa kepada Karyn. Masalah dengan Dave belum selesai ditambah lagi masalah dengan Kenzo yang sekarang merasa sangat bersalah atas kejadian dulu. Ella hanya menatap mata Dave dengan sendu, menyesali setiap perkataan yang keluar dari mulutnya.
"Dave maaf. Aku nggak bermaksud seperti itu" lirih Ella.
Dave hanya tersenyum, mengelus lembut wajah Ella. Kemudian di kecupya kening Ella cukup lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
(not)my dream wedding {END}
Romance[PINDAH KE APLIKASI NOVELAH/ STORYON] PART MASIH LENGKAP DI WATTPAD DAN BISA KALIAN BACA KEMBALI JIKA INGIN❤️ Alih-alih mengharapkan sebuah pernikahan yang hangat dan penuh cinta, Ella malah menikah dengan Dave, seorang Duda dua anak yang kejam. Dem...