💃let me go💃

1.3K 44 1
                                    

Planet Mars,
March, 31st 2021

Pagi ini seperti biasanya, Ella bangun pagi dan menyiapkan segala keperluan Kenzo dan Karyn untuk sekolahnya. Tetapi sebelum pergi membangunkan Kenzo dan Karyn, Ella terlebih dahulu ke kamar Kelvin untuk memberikannya ASI.

"Pagi, anak lucu" sapa Ella ke Kelvin. "Kelvin-nya udah bangun yah? Lapar?" Ella menoel-noel pipi Kelvin, membuat segaris senyum di bibir mungil Kelvin.

"Lucunya" gumam Ella. Ella langsung menggendong Kelvin dan membawanya ke dalam pangkuannya. Ella membuka kancing atas bajunya, dan memberikan Kelvin ASI sebelum Kelvin menangis karena kelaparan.

Dengan rakus Kelvin menyedot sumber makanannya hingga membuat Ella merasa kegelikan. "Hufftt, andai kamu putranya Bunda. Pasti Bunda bakalan bahagia" ucapnya tersenyum.

Pagi ini, entah kenapa Ella serasa tidak mau lepas dari Kelvin begitu juga sebaliknya. Setiap Ella meletakkan Kelvin ke Box bayi miliknya, maka Kelvin akan menangis kencang, tidak biasanya.

"Kelvin kenapa hem? Nggak mau Bunda tinggal yah?" Ella menatap Kelvin sambil tertawa. "Baiklah, kalau begitu mari kita bangunkan abang Ken bersama-sama" lanjutnya.

Ella menggendong Kelvin dan membawanya ke dalam kamar Kenzo untuk membangunkan Kenzo.

Ceklek.

Pintu terbuka. Ella memasukkan kepalanya terlebih dahulu ke dalam kamar Kenzo untuk mengecek Kenzo. Setelahnya, barulah Ella membuka pintu kamar Kenzo dengan lebar menggunakan satu tangannya. Sementara tangannya yang lain, menggendong Kelvin.

"Pagi abang Ken" sapa Ella dengan suara anak kecil yang di buat-buat.

Ella duduk di sebelah Kenzo. Mengelus puncak kepala Kenzo dengan sayang. "Ken bangun sayang. Udah pagi, kan sebentar lagi kamu masuk sekolah" ucap Ella.

Tak ada jawaban dari Kenzo, sementara kepalanya mendusel-dusel ke pinggang Ella. Kenzo malah memeluk pinggang Ella dengan mata yang masih terpejam. Sehingga Ella kebingungan, ada apa gerangan Kenzo melakukan hal seperti itu? Tidak seperti biasanya, pikir Ella.

"Ken, ayo dong. Bangun! Udah pagi sayang" Ella mencoba menarik tangan Kenzo tapi dirinya merasa kesusahan disaat tangannya yang lain menggendong Kelvin.

"Ken udah jam 6 loh. Entar kamu telat!" ucap Ella.

"Bunda, inikan hari minggu" jawabnya.

Mata Ella melotot sempurna, bukan! Bukan karena hari ini adalah hari Minggu. Ella memang lupa kalau hari ini hari Minggu. Tapi hal yang membuatnya lebih terkejut adalah ketika Kenzo memanggilnya dengan sebutan Bunda. Hati Ella menghangat, sebuah senyum yang sempurna terbit di wajahnya.

"Bunda? Andai saja begitu" lirih Ella menatap nanar Kenzo dan Kelvin bergantian.

Karena hari ini adalah hari Minggu, jadi Ella hanya berniat untuk membuatkan sarapan saja untuk mereka semua. Soal Kenzo dan Karyn, Ella berpikir untuk tidak membangunkan mereka karena Ella ingin mereka berdua menikmati tidur mereka mumpung di hari libur.

"Astaga, pikun sekali aku!" ucap Ella menoyor kepalanya sendiri.

Ella berniat meninggalkan kamar Kenzo, dan membiarkannya terlelap pulas. Disaat Ella hendak melangkahkan kakinya, tiba-tiba mata Ella tertuju pada satu fokus.

"Eh? Apa itu?" Ella berjalan mendekat menuju barang tersebut.

Semakin lama, Ella semakin mendekatinya. "Album foto" gumam Ella.

Ella tersenyum, seketika matanya memandang ke arah Kenzo. "Sekarang aja gantengnya nauzubillah, apalagi waktu bayinya"

"Aku jadi penasaran, bagaimana Kenzo dan Karyn sewaktu bayi. Dan aku juga penasaran, bagaimana wajah Ibunya" lanjutnya.

(not)my dream wedding {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang