💃Keputusan tepat atau bencana?💃

1.9K 87 0
                                    

Planet Mars,
Nov, 8th 2020

Ella berdiri tegak di depan sebuah gedung bercat putih berpamflet RSU. Tali Kasih, kakinya seakan ragu untuk memasuki tempat tersebut. Bukan karena tempatnnya yang menyeramkan, melainkan karena tempat tersebut memungkinkan Ella untuk bertemu dengan seseorang yang paling dibencinya.

"Ayo kita masuk, nak?!" tegur Gresya memegamg pundak Ella dan Ella hanya mengangguk.

Walau kakinya terasa berat untuk memasuki tempat tersebut, tetapi hatinya seakan berteriak menginginkan agar segera memasuki tempat tersebut.

Langkah demi langkah, Ella dan Gresya pun tiba di lt.3 tepatnya di Ruang Anggrek tempat dimana ruangan khusus anak-anak dirawat. Kemudian, Ella memasuki ruangan nomor 5, matanya mengitari seluruh isi ruangan tersebut, dan manik mata Ella tertuju pada brankar pertama sekali. Disana terdapat Karyn yang sedang berbaring lemah dengan selimut tebal serta hidung yang sudah dipenuhi alat-alat infus.

Ella berlari kecil menuju brankar Karyn, dielusnya kepala Karyn dengan penuh kasih sayang. Gresya yang menyaksikannya hanya tersenyum haru dari sudut pintu. Sementara, di sudut ruangan terdapat Kenzo yang sedang tertidur di sofa. Gresya menghampiri Kenzo dan mengelus puncak kepala Kenzo hingga membuat sang pemilik kepala terjaga dari tidurnya.

"Nenek sedang apa disini?" tanya Kenzo dengan suara serak khas baru bangun tidurnya. Mata Kenzo mengerjap-ngerjap beberapa kali hingga fokusnya tertuju pada Ella yang sedang menangis di samping ranjang Karyn.

"Hei! Mau anda apakan adik saya?" teriak Kenzo dari tempatnya.

Satu menit... Dua menit...
Tidak ada jawaban dari Ella. Kenzo geram karena Ella tak menggubris teriakan Kenzo sama sekali. Kenzo melangkah bergerak menuju tempat Ella, tetapi dengan cepat Gresya menahan tangan Kenzo yang hendak menghampiri Ella.

"Sstttss,,, Nenek mohon jangan ganggu kak Ella yah? Kasihan adik kamu, nanti dia terganggu dan ikut terbangun". Tanpa banyak pertanyaan, Kenzo hanya mengangguk-anggukan kepalanya mengiyakan permintaan Gresya.

Entah kenapa, setiap ucapan Gresya selalu saja dituruti oleh Ken. Padahal, ini adalah kali ketiganya Kenzo dan Gresya bertemu, tetapi sejak awal pertemuan, Kenzo selalu bersikap lembut pada Gresya yang notabennya adalah orang asing. Sikap Kenzo yang seperti orang dewasa ketika bersama orang lain pun bisa berubah ketika bersama Gresya. Sikap manja yang selalu ingin diperhatikan serta butuh kasih sayang terlihat jelas di raut wajah Ken ketika bersama Gresya. Gresya tau, Ken hanyalah bocah kecil yang berusia 5 tahun, yang masih membutuhkan perhatian. Kenzo akan berubah menjadi dingin dan bersikap dewasa ketika bersama orang asing demi menutupi kelemahannya. Tetapi tidak dengan Gresya, Kenzo akan menjadi bocah kecil dihadapan orang yang benar-benar sudah dipercayainya, seperti Gresya.

"Sebaiknya kita pergi ke taman saja yuk. Abang belum makan 'kan?" tanya Gresya, Kenzo menggeleng lemah, kepalanya tertunduk kearah lantai.

"Ayo, ikut nenek. Kita makan bersama, horee!!"

Ketika Gresya hendak menarik tangan Ken, tetapi sang empunya tangan tidak mau berjalan. Kenzo hanya diam ditempat dengan kepala yang tertunduk kearah lantai. Gresya melihat kearah Kenzo yang bergetar sambil sesegukan. Lantas Gresya dengan segera merengkuh tubuh mungil Kenzo.

"Lah, abang kok nangis? Abang nggk lapar yah? Yaudah gak apa-apa kalau emang abang nggk mau pergi ke taman. Tapi cucu nenek yang tampannya melebihi worldwide handsome-nya jin BiTieS jangan nangis yah?" ucap Gresya menenangkan.

Jangan heran kalau Gresya yang sudah dikategorikan nenek-nenek pun mengetahui Jin BiTieS, itu semua karena Ella yang sangat mengidolakan BiTieS dan sering menyebut nama masing-masing para member, termasuk mas ganteng Jin di depan Gresya.

(not)my dream wedding {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang