Planet Mars,
March, 16th 2021Pagi ini Kenzo berjalan malas melewati lorong-lorong sekolahnya. Sebenarnya, sudah seminggu ini Kenzo malas untuk masuk sekolah di karenakan Zara, ibu kandung nya selalu datang ke sekolahnya untuk mempengaruhi pikirannya agar membenci Ella. Di tambah lagi perubahan Ella yang belakangan ini sikap Ella berubah drastis dan membuat Kenzo semakin yakin kalau apa yang di katakan Zara semuanya benar tentang Ella, Bundanya.
"Hai putra tampannya Mami"
Kenzo menoleh ke belakang ketika mendengar suara yang tak asing lagi di pendengaran nya.
"Apa kabar, hem?"
Kenzo memutar bola matanya malas. Saat ini Kenzo malas sekali berbicara dengan wanita yang ada di hadapannya ini. Kalau bukan karena menghargainya sebagai Ibu kandung yang telah melahirkan nya, rasanya Kenzo sudah meninggalkannya saat ini juga. Yah, wanita yang berada di hadapannya sekarang adalah Zara, Ibu kandungnya.
"Baik" jawabnya sekenanya.
"Kamu udah sarapan belum?"
"Hemm" Kenzo berdeham hanya untuk menghargai pertanyaan Maminya.
Kenzo meninggalkan Zara saat tak ada lagi pertanyaan yang di lontarkan Zara padanya. Tetapi kakinya tiba-tiba terhenti di karenakan tangan kanannya di tarik oleh Zara dari belakang.
"Apa lagi sih Mi? Ken mau masuk kelas dulu, ntar Ken terlambat lagi" ucap Kenzo malas.
Zara tersenyum perih, anak kandungnya sekarang membenci dirinya. Tidak ada lagi sedikit cinta dari kedua anaknya untuknya.
"Gimana dengan ucapan Mami yang kemarin? Bukankah ucapan Mami benar kalau kasih sayang Bunda kamu itu palsu? Bunda yang kamu tinggi-tinggi kan seperti Tuhan itu telah berubah dan tidak menyayangi kalian lagi"
Kenzo hanya terdiam, kepalanya menunduk dengan tangan yang mengepal di samping pahanya.
"Kenapa diam?" tanya Zara sambil tersenyum sinis. "Kamu tau kalau tidak ada wanita di dunia ini yang mencintai dan menyayangi anak orang lain dengan tulus selain Ibu kandungnya sendiri. Dulu mungkin dia menyayangi kalian tapi sekarang dia akan melupakan kalian disaat dia memiliki anak yang di kandungnya sendiri dari rahimnya" lanjut Zara panjang lebar.
Kenzo semakin kesal dengan ucapan Zara. Di satu sisi dirinya tidak Terima dengan ucapan Zara, tapi di satu sisi lagi dirinya tak bisa membantah ucapan Zara karena ucapan Zara hampir benar adanya. Ella semakin hari semakin berubah, sekarang Ella tidak lagi mengurus Kenzo dan juga Karyn dengan baik. Bahkan pagi ini pun tak ada sarapan atau pun seragam sekolahnya yang biasa di siapkan oleh Ella, Bundanya. Semua tugas Ella yang dulu di ambil ahli oleh asisten Rumah tangga mereka.
"Tapi anak Mami ini tidak usah khawatir, Mami masih ada di sini. Mami akan siap menampung kalian disaat Bunda yang kalian tinggi-tinggi kan itu mencampakkan kalian dari rumah Papi kalian"
Kenzo mengangkat kepalanya dan menatap mata Zara sambil tersenyum smirk. "Menampung? Mami bilang Mami siap menampung kami?"
Zara mengangguk sambil tersenyum.
"Mami pikir kami barang yang siap Mami tampung tanpa Mami beri perhatian dan kasih sayang?" sarkas Kenzo. "Ohh iya Mi, Kenzo yakin seratus persen kalau Bunda Ella itu tidak sama seperti Mami. Bunda berbeda, dia tidak sama seperti yang Mami pikirkan dan Mami ucapkan. Kasih sayangnya tulus kepada kami, sementara Mami? Mami mata duitan dan hanya menginginkan harta kekayaan Papi?!" lanjut Kenzo.
Kenzo hilang kendali, emosinya memuncak, napasnya tersenggal-senggal dengan mata yang berair. Sebentar lagi pasti air mata Kenzo akan terjatuh, tapi sebisa mungkin dia menahan air matanya agar tidak terjatuh di depan Zara. Papinya selalu berkata bahwa anak lelaki itu tidak boleh cengeng, anak lelaki tidak boleh mengeluarkan air matanya sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
(not)my dream wedding {END}
Romansa[PINDAH KE APLIKASI NOVELAH/ STORYON] PART MASIH LENGKAP DI WATTPAD DAN BISA KALIAN BACA KEMBALI JIKA INGIN❤️ Alih-alih mengharapkan sebuah pernikahan yang hangat dan penuh cinta, Ella malah menikah dengan Dave, seorang Duda dua anak yang kejam. Dem...