19. Penitence

1.8K 237 20
                                    

Namjoon berteriak histeris melihat tragedi di depan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namjoon berteriak histeris melihat tragedi di depan matanya. Taehyung yang sempat gagal menghentikan aksi Kim Jaewon kembali bangkit untuk menjatuhkan pistol ayahnya lagi. Namun, saat Taehyung berhasil meraih tangan Kim Jaewon, pelatuk dari Glock 21 itu telah ditarik. Tangan Kim Jaewon yang masih menggenggam erat senjata berakurasi tinggi tersebut, ditambah dengan emosi tak terkendali menyebabkan terlepasnya dua peluru bergantian. Timah panas yang seharusnya menuju sasaran di depannya, justru mengenai si bungsu, tepat di perutnya dari jarak yang hanya sejengkal.

Tubuh itu ambruk seketika. Dan saat itu pula Namjoon mengabaikan rasa sakitnya lalu bangkit mendekati sang adik yang telah terkapar dengan mata terkatup rapat. Direngkuhnya tubuh Taehyung ke pangkuannya.

"T-Taehyung.. Taehyung putraku! Apa yang kau.."

"Jangan dekati dia!!!" Teriakan frustasi Namjoon menghentikan ucapan Kim Jaewon yang terkejut bukan main melihat tubuh putranya telah bersimbah darah atas ulahnya sendiri.

Di detik berikutnya, tiba-tiba sirine polisi terdengar mendekat. Kim Jaewon ketakutan, seolah baru menyadari apa yang ia lakukan. Perlahan ia mengarahkan moncong pistol ke kepalanya sendiri.

Duak

Tubuh Tuan Kim terjatuh, bukan karena peluru tapi karena pukulan sebuah vas bunga di tengkuknya. Itu adalah perbuatan Jimin.

"Jangan mati sebelum tanggung jawab, Tuan Kim," ucap Jimin dengan ekspresi bangga setelah berhasil membuat pingsan sang wali kota. Juga bangga karena nekad memanggil polisi sebelum mendapat persetujuan dari sang ayah.

"Taehyung!!!" histeris Namjoon saat merengkuh dan memeluk adiknya yang sudah pucat pasi.

Darah mengucur deras dari dua luka tembakan di tubuh Taehyung hingga menggenangi lantai. Bahkan cairan merah kental itu keluar dari mulutnya tanpa henti. Ia meronta dan merintih lirih dengan mata yang terkatup rapat, menahan sakit yang teramat sangat.

"Namjoon Hyung, Taehyung." Jimin segera menghampiri kakak beradik yang sama-sama terluka. Wah... Kebetulan macam apa ini? Jimin baru tahu bahwa hyung yang sangat dibanggakan oleh sahabatnya, tidak lain adalah Kim Namjoon, anak dari Wali Kota Kim, bos ayahnya. Jadi selama inipun ia telah bersahabat dengan putra lain dari Kim Jaewon yang disembunyikan identitasnya.

Beberapa pelayan termasuk Park Jiseon datang untuk menolong. Ada yang mengangkat tubuh sang Wali Kota, dan sebagian lain sibuk meneriaki kawannya untuk menelepon petugas ambulans balaikota yang baru saja berganti jaga.

"Jimin..?" Untuk sesaat Namjoon sedikit terkejut dengan kehadiran pemuda yang tak asing di hadapannya. Hingga sesuatu yang lain membuat perhatiannya teralihkan.

Taehyung, dengan tangan gemetar meraba luka di pinggang Namjoon, lalu menatap tangannya sendiri yang kini berlumuran darah dari luka tersebut. Dengan cepat pelupuk anak itu mulai basah, kemudian meloloskan air mata. Iris sendu Taehyung yang terbuka kecil menyorot Namjoon penuh sesal. Bibirnya terbuka seolah ingin mengucap kata. Namun untuk saat ini, setiap tarikan nafaspun terasa sangat menyakitkan.

Hello My Summer Rain! (Kim Taehyung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang