"Hahhhh....."
Pemuda itu menghembuskan nafas lega dan langsung menggolekkan kepala di atas meja begitu perkuliahan usai. Sepertinya Kamis ini menjadi hari yang cukup berat saat tiba-tiba dosen mata kuliah Struktur dan Konstruksi mengajukan jadwal yang seharusnya besok menjadi hari ini di sela-sela jam Studio Desain Arsitektur dan Matematika.
"Brooo! Cepat bangun. Ayo kita cari hiburan sebentar sebelum pulang!"
Tepukan keras di punggung seiring dengan suara heboh Yook Sungjae berhasil mengagetkan Taehyung yang memejamkan mata. Pemuda itu lalu membuka mata tanpa minat, tanpa bangun dari meja di depannya.
"Hmmmh... Pergi sendiri sana. Aku sedang tidak ingin ke mana-mana," balas Taehyung lesu.
"Apa? Tapi kau sudah janji! Lagi pula, apa kau mau tidur di kelas sampai besok?"
Taehyung berdecak mendengar protesan Sungjae yang entah mengapa rasanya seperti berpuluh-puluh desibel lebih keras dari biasanya. Dan ia justru membenamkan wajahnya di antara lipatan tangan.
"Wah... Kenapa anak ini? Tidak seru sekali." Sungjaepun mundur teratur dengan muka yang tertekuk setelah gagal menyeret Taehyung ke tempat yang dia inginkan.
Taehyung sama sekali tak ambil pusing soal gerutuan teman sekelasnya. Dia sangat mengantuk, apa lagi hawa di sekitarnya terasa semakin dingin saja walau tubuhnya telah terbalut sehelai hoodie. Entah karena angka kalender telah bergeser ke pekan kedua bulan September atau karena tubuhnya yang menjadi kurang toleran dengan suhu dingin. Yang jelas ia baru merasa kepayahan setelah dua malam yang lalu Taehyung benar-benar insomnia karena memikirkan wawancara kerja. Dan semalam, hilangnya Jungkook lagi-lagi membuatnya urung tidur. Selepas membawa anak itu pulang sekitar pukul 1 dini hari, Taehyung justru tidak bisa memejamkan matanya sama sekali karena teringat obrolan dengan ayahnya. Akhirnya Taehyung memilih menyelesaikan tugas kuliah hingga subuh menjelang dan malah tertidur di meja belajar. Dan bisa ditebak, ia terlambat datang ke kampus pagi tadi.
"Hey, alien. Kau kenapa?" sapa Jimin dari luar jendela, heran melihat sahabatnya yang bertingkah tak biasa. Jimin memang sengaja mencari Taehyung di kelas untuk memberinya selamat setelah mendapatkan pekerjaan paruh waktu.
Sungguh terlalu. Kenapa semua orang suka sekali mengganggu hari ini? Padahal Taehyung hanya ingin beristirahat sebentar sebelum menempuh perjalanan jauh ke rumahnya. Oh... Untung saja itu Jimin. Taehyung akhirnya mengangkat kepala dengan kelewat malas, lalu menatap sahabatnya yang juga menatapnya aneh.
"Astaga... Wajahmu lebih buruk dari alien. Kau seperti zombie, Taehyung." Jimin mendelik kala melihat lingkaran hitam samar di sekitar mata Taehyung, juga wajahnya yang sedikit pucat. "Apa kau sakit? Mau ku antar pulang?"
"Aku cuma mengantuk." Taehyung menguap di sela kalimatnya. "Jam berapa sekarang? Kau tidak ada les?" tanya Taehyung berbasa-basi sembari mengutak-atik ponselnya untuk melihat jam.
"Hari ini libur. Jadi__"
"Ya ampun..."
"Ada apa?" Jimin ikut panik ketika Taehyung memasang wajah panik sembari menatap layar pipih di tangannya.
"Jim, ayo ikut aku," seru Taehyung masih dengan ekspresi yang sama. Ia lalu segera mengemasi buku-bukunya dan beranjak dari bangku.
"Mau ke mana?" tanya Jimin ketika mereka kembali bertemu di luar kelas.
"Aku belum memutuskan... Dipikirkan sambil jalan saja," kata Taehyung dengan langkah tergesa.
Jimin hampir terbawa emosi mendengar jawaban Taehyung. "Memangnya kau ini mau apa, bodoh? Buang air besar? Menolong kucing melahirkan?" tanya Jimin lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello My Summer Rain! (Kim Taehyung)
أدب الهواةKim Taehyung itu memiliki sifat terlampau unik, bagai alien yang terdampar di bumi. Ia tinggal sebatang kara dalam sebuah rumah kayu, lalu menjadikan rumah itu sebagai Mars-nya sendiri dan mengumpulkan teman-teman aliennya di sana. Namun, sebuah ins...