.
.
.
.
.
Akhirnya di toko alat tulis inilah dua remaja laki-laki itu sekarang. Membeli berbagai peralatan untuk tugas kesenian yang baru saja diberikan. Jimin pasrah saja saat Taehyung menyeretnya ke tempat ini. Toh Taehyung adalah orang pertama yang akrab dengannya, sehingga mereka akan dapat bekerja sama dengan baik, pikir Jimin."Tae, jangan beli yang tidak perlu. Aku tidak membawa banyak uang!" seru Jimin ketika melihat Taehyung mengambil satu set cat air dengan harga yang lumayan mahal dari rak asalnya.
"Ah, kau ini kenapa suka melarang seperti ibu-ibu sih? Aku akan membayar yang ini sendiri," sahut Taehyung enteng.
Jimin mendengkus kasar lalu menyeret Taehyung menjauh dari rak itu. "Ya tapi kita tidak butuh itu. Berhematlah!"
Jika kemarin Jimin yang dibuat kesal berkali-kali oleh Taehyung, sepertinya kali ini Taehyung mendapat balasannya. Ia menghela nafas panjang dan menatap tajam Jimin yang memarahinya.
"Ck. Aku membutuhkannya, Jimin. Ini penting," cicit Taehyung.
"Untuk apa? Kalau untuk mewarnai diorama, kita tidak butuh sebanyak itu, dan cukup beli yang biasa saja." Jimin berbicara dengan tatapan sengit.
Taehyung kembali menghembuskan nafas kasar.
"Aku harus memberikan hadiah untuk seseorang," singkat Taehyung tak kalah sengit. Iapun kembali mendekati rak dan mengambil cat air itu.
Akhirnya Jiminpun mengalah pada kekukuhan Taehyung.
"Sekarang kita ke mana?" tanya Jimin setelah urusan belanja mereka selesai.
"Ngh... Rumahmu di dekat sini, kan? Ke sana saja," usul Taehyung.
"Sepertinya tidak mungkin. Ayahku sedang mengundang teman-temannya untuk makan dan membicarakan pekerjaan. Tidak akan ada tempat di sana."
Taehyung menggaruk kepala belakangnya dengan wajah yang tampak kosong setelah mendengar penjelasan singkat Jimin.
"Aduh... Terus bagaimana? Kita butuh listrik, air, dan lainnya. Tidak mungkin mengerjakan ini di luar." desah Taehyung.
Jimin geleng-geleng kepala melihat kebimbangan Taehyung hanya karena hal sepele. "Kenapa bingung sekali? Ayo kita ke rumahmu."
"Tidak bisa! Rumahku di Mars. Harus naik UFO untuk sampai ke sana," sahut Taehyung dengan mata yang sudah melebar penuh antisipasi.
Jimin sudah mengepalkan tangan, benar-benar ingin memukul kepala anak di depannya itu. Tapi rasa terimakasihnya pada Taehyung yang telah menyelamatkannya dari geng Taeyong barusan membuat Jimin mengurungkan niat jahatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello My Summer Rain! (Kim Taehyung)
FanfictionKim Taehyung itu memiliki sifat terlampau unik, bagai alien yang terdampar di bumi. Ia tinggal sebatang kara dalam sebuah rumah kayu, lalu menjadikan rumah itu sebagai Mars-nya sendiri dan mengumpulkan teman-teman aliennya di sana. Namun, sebuah ins...