28. Options

1.6K 193 32
                                    

How do I live?
How do I breath?
When You're not with me I'm suffocating.

.

.

.

Baik di dalam ataupun di luar ruangan ini, suasana begitu pekat mencekam. Seokjin beserta timnya tengah berusaha keras untuk menyelamatkan Taehyung yang kritis. Sedangkan Namjoon, Jimin, dan Jungkook menunggu di luar ruangan itu dalam ketakutan yang tak tergambarkan. Setiap detik seolah mencekik kala tak kunjung mereka dengar kabar dari seseorang yang tengah berjuang dan memperjuangkan di dalam sana. Tak ada satupun dari mereka yang mampu melakukan apapun selain berdo'a.

Setelah cukup lama waktu mencipta kebisuan, hening itu terpecah oleh deringan ponsel Jimin.

"Ya, Ayah. Ada apa?" sapanya dengan nada terlewat lesu. Ia mendengarkan, lalu mengalihkan pandangan pada Namjoon yang tak henti mengusak rambutnya sendiri. Jimin pun memilih menjauh.

"Sayangnya... Namjoon Hyung sedang tidak mungkin berbicara dengan siapapun sekarang. Taehyung dalam kondisi kritis, Ayah."

"Iya Ayah.. katakan saja padaku. Ada apa sebenarnya?"

Jimin stagnan di tempatnya. Tubuhnya kini mulai gemetar, namun ia tetap mendengarkan. Jimin dirundung kebimbangan, apakah harus menyampaikan kabar yang baru ia dengar pada Namjoon di saat seperti ini. Namun nuraninya tak ingin Namjoon semakin kalut saat tiba-tiba mengetahui apa yang terjadi.

"Baiklah, Ayah.." tutup Jimin.

Pemuda itu melangkah ragu mendekati Namjoon yang masih begitu kacau. Ia menyentuh pelan pundak pria tersebut.

"Hyung..."

*

"Sunbae, kita harus mengambil lambungnya." Choi Mina memasang raut yang begitu serius di tengah tugasnya.

"Tidak... Tidak. Aku tahu keadaan pasienku Mina-ya. Kalau bukan karena kecelakaan, dia tidak membutuhkan bypass. Dia tidak akan lama bertahan tanpa lambung." Kim Seokjin tak menatapnya, masih sibuk melakukan apapun yang ia bisa dengan sarung tangan karet yang telah dipenuhi bercak darah.

"Lalu bagaimana? Infeksi ini tidak bisa dibiarkan!" bantah dokter wanita yang setahun lebih muda dari Seokjin itu.

"Dan dia akan menderita malnutrisi, lalu mati perlahan tanpa organ itu!" sengit Seokjin.

"Sunbae, ayolah..." Mina mendesah putus asa.

"Masih ada cara lain. Chunhee-ya, segera hubungi Departemen Transplantasi."

Semua orang terbelalak mendengar perintah sang dokter.

"Tapi mana mungkin, Dokter?"

"Kubilang hubungi saja, cepat!" teriak Seokjin penuh kekalutan.

"Ba-baik, Dokter." Chunhee-pun mundur dari tempatnya dan segera menyalakan ponsel.

Semua yang ada dalam ruangan itu sudah hampir putus asa. Lambung bypass Taehyung mengalami infeksi yang berujung pada pendarahan. Dari kadar infeksinya, ini bukan masalah yang baru terjadi. Seokjin menduga ini adalah reaksi sensitif pada obat, serta luka yang timbul karena guncangan selama Taehyung menjalani terapi. Kini Seokjin mengerti mengapa anemia Taehyung tak kunjung sembuh. Taehyung pasti mengalami berak darah setidaknya selama dua hari terakhir. Tapi bagaimana bisa dia tetap tenang dalam kondisi buruk yang sudah pasti membuatnya kesakitan?

Seokjin dirundung perasaan bersalah berlipat-lipat. Selama ini ia tidak mendengar keluhan apapun dari Taehyung kecuali sikap jahil dan tawanya.

Brak

Hello My Summer Rain! (Kim Taehyung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang