5. Grudge

2.1K 299 11
                                    

Mungkin sebagian dari kalian pernah mendengar cerita ini dari Taehyung sendiri. Aku mengadaptasi cerita ini dan memodifikasinya sedikit. Semoga tidak mengecewakan.

.

.

.

.

.

Si jangkung dengan rambut bergelombang itu tak habis-habisnya menghela napas panjang. Ia merasa begitu jengah berjalan di samping sahabatnya yang kini tersenyum tanpa henti sepanjang jalan, membalas sapaan para gadis dengan kedipan sebelah mata atau flying kiss. Pada dasarnya siswi-siswi itu memang mengagumi paras rupawan mereka berdua, tapi sungguh kelakuan pemuda dari Busan itu menjengkelkan sekali.

Plakkk

"Aaw!"

"Berhenti genit pada gadis-gadis itu, Jimin-ah. Kau terlihat sangat mesum!" Di tengah perjalanan mereka menyusuri koridor menuju kelas, Taehyung melirik tajam pada orang di sampingnya.

"Kenapa? Kau iri? Kalau iya, lakukan saja sepertiku. Mereka juga menyukaimu kok." Jimin menatap tak kalah tajam setelah jitakan yang lumayan keras menyambangi kepalanya.

"Hmh. Sayang sekali aku bukan kurcaci mesum sepertimu," enteng Taehyung dengan senyum miring.

Jimin mendelik lebar menerima ejekan dari orang yang akrab dipanggilnya alien. "A-apa?! Mana ada kurcaci berotot sepertiku?! Kau yang kurcaci!" Ia mengatakan itu sambil mendorong lengan Taehyung hingga terhuyung.

"Mana ada kurcaci setinggi 180 senti?" Taehyung masih tetap mempertahankan ekspresi mengejeknya.

"Taehyung, Jimin."

Langkah dan percekcokan dua remaja itu terhenti kala seseorang menghadang mereka dari arah berlawanan, lengkap dengan senyum yang disungging seramah mungkin.

"Taeyong? Ada apa?" Taehyung menyahut dengan keramahan yang sama.

"Aaa..." Pemuda itu tampak canggung, menggaruk kepala belakangnya. "Aku mengundang kalian di acara ulang tahunku Jum'at malam ini. Apa... Kalian bisa datang?"

Jimin sudah mengeraskan rahangnya dengan tatapan tanpa minat sama sekali. Otaknya telah merancang kata-kata yang mungkin dapat menyakiti hati orang yang pernah hampir membullynya itu.

"S-sebelumnya... Maafkan aku soal yang dulu..." ucap Taeyong ragu.

"Tentu saja! Kami akan datang. Iya kan, Jimin-ah?" Masih dengan senyum lebarnya, Taehyung menyenggol lengan Jimin.

Taeyong masih berdiri di tempatnya, tersenyum puas atas jawaban Taehyung. Tapi di detik berikutnya ia kembali menatap penuh harap pada Jimin. Dan setelah menghela nafas panjang, Jimin yang sangat paham apa maksud Taehyungpun berkata datar, "Aku tidak janji, tapi akan ku usahakan."

"Keren! Sebenarnya ini cuma makan malam dan bermain beberapa game saja. Tapi pasti akan meriah kalau kalian berdua datang. Aku akan memberi tahu lokasinya sebelum hari H," ucap Taeyong dengan mata yang sudah berbinar penuh semangat.

"Baiklah.." jawab Taehyung.

"Eee... Kalau begitu... Aku permisi dulu Taehyung, Jimin." Dengan sedikit membungkuk, Taeyong berpamitan pada mereka berdua lalu berbalik untuk melangkah pergi.

"Ada apa?" Taehyung menoleh ketika disadarinya Jimin sudah menatapnya horor selepas kepergian Taeyong.

"Kau benar-benar mau datang?" Jimin yang berucap dengan suara rendah membuat Taehyung sedikit bergidik.

Hello My Summer Rain! (Kim Taehyung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang