Al-Hikam Pasal 186
Referensi kitab 📚
🍂 Asy-Syaikh Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Atho'illah As-Sakandari 🍂بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
إنّـَما يُذَكَّرُ من يجُوزُ لهُ الاِغْـفالُ وإنّـَما ينبـَّهُ من يُمْكنُ لهُ الاِهمالُ
“ Sesungguhnya yang harus diingatkan itu hanya orang yang mungkin lupa, dan yang harus ditegur itu hana orang yang mungkin teledor(sembrono)”.
Syarah
Apakah mungkin Allah itu lupa? Kok harus dingingatkan dengan meminta, Dan apakah mungkin Allah itu teledor, sehingga tidak memperhatikan hambanya? Itu tidak mungkin, dan itu muhal bagi Allah. Maka bagi para ‘Arif meninggalkan meminta itu bagian dari adab tatakrama kepada Allah.
Syeih Abu Bakar Al-Wasithi ra. Ketika diminta mendo’akan muridnya, lalu ia berkata: Saya kuatir kalau saya berdo’a, lalu ditanyakan kepadaku begini: kalau kamu meminta kepadaKu (Allah) apa yang menjadi hakmu, berarti engkau curiga kepadaKu, dan bila kau meminta apa yang bukan menjadi hakmu, berarti engkau telah menyalahgunakan kewajibanmu untuk memuji kepadaKu, dan bila kau ridho maka Aku akan menjalankan padamu apa yang sudah Aku tetapkan pada masa yang sudah lalu(zaman ‘Azal).
Syeih Abdulloh bin Munazil berkata: sejak lima puluh tahun saya tidak pernah berdo’a meminta kepada Allah, juga tidak ingin di do’akan oleh oranglain. Sebab segala sesuatu berjalan menurut apa yang telah ditetapkan oleh Allah dizman ‘azal, dan saya sudah merasa puas dengan itu.
Penerjemah📝
🌺Asy-Syaikh Al-Habib Shohibul Faroji Azmatkhan🌺🔖
KAMU SEDANG MEMBACA
KITAB Santri AL-HIKAM (Lengkap)
ContoKITAB AL - HIKAM Karya: SYEIKH IBNU ATHAILLAH AS- SAKANDARIY