Al-Hikam Pasal 183
Referensi kitab 📚
🍂 Asy-Syaikh Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Atho'illah As-Sakandari 🍂بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
“Keinginan Mendapatkan Sirrul ‘Inayah”
عَلِمَ اَنَّ الْعِبَادَ يَتَشَوَّقـُونَ اِلىَ ظُهُورِ سِـرِّالعِنَـَايَةِ فَقاَلَ :يَـخْتـَصُّ بِرَحْمَتِهِ مَنْ يَّـَشَـاءُ. وَعَلِمَ اَنّـَهُ لَوْ خَلاَّ هُمْ وَذَالكَ لَتَرَكُواالعملَ إعْتِمَادًا علىْ الاَزَلِ فَقاَلَ: إنَّ رَحْمَة َ اللهِ قَرِيْبٌ مِنَ المُحْسِنِيـْنَ
“ Allah telah mengetahui bahwa hamba-hamba ingin mendapat rahasia (kebesaran) karunia Allah(sirrul ‘inayah), maka Allah berfirman: “ Allah sendiri yang menentukan (menghususkan) rahmat dan karunia pada siapa yang dikehendaki” , dan Allah mengetahui andaikan manusia dibiarkan (mengetahui rahasianya), mungkin mereka meninggalkan amal usaha karena berserah pada keputusan dizaman ‘azal, karena itu Allah berfirman: “ Sesungguhnya rahmat Allah itu dekat pada orang-orang yang berbuat kebaikan” .
Syarah
Sir itu berarti: semua perkara yang ditutupi, karena itu sir dirahasiakan pada kita.
‘ Inayah berarti: bersambungnya Irodah(kehendak Allah) dengan berhasilnya Sir dimasa yang akan datang.
Berhubung Allah mengetahui bahwa kita itu sangat menginginkan dapat mengetahia masadepan kita apa celaka apa bahagia, sehingga kita ingin tahu rahasia pemberian/karunia Allah(sirrul ‘Inayah), lalu kita meminta dengan berdo’a dan beramal sholih, dan kita beri’tikat bahwa dengan do’a dan amal sholih itu bisa menarik sirrul ‘inayah, maka Allah berfirman : “ YAKHTAS-SHU BIROHMATIHII- MAN-YASYA’U( “Allah sendiri yang menentukan (menghususkan) rahmat dan karunia pada siapa yang dikehendaki” Al-Baqarah: 105) untuk mencegah kita dan menghilangkan keinginan kita, karena Allah sendiri lebih mengetahui dimana Ia meletakkan risalahNya.
Dan Allah juga mengetahui bila para hamba dibiarkan mengetahui rahasia pertolonganNya, dan terus menerus melihat bahwa sirrul ‘inayah ‘azaliyyah itu khusus pada sebagian orang,yakni tidak umum, bisa jadi para hamba meninggalkan amal dan berdoa, karena mengandalkan pada keputusan dizaman ‘azal, (kalau dizaman ‘azal aku sudah ditetapkan menjadi orang yang dapat inayah dan menjadi orang khusus, pasti aku akan masuk surga, walaupun tidak beramal, jadi tidak perlu beramal, begitu pula sebaliknya).
Karena itu Allah menunjukkan tanda-tanda orang yang mendapatkan ‘inayah/karunia, yaitu orang-orang yang berbuat baik dan memperbaiki perbuatannya. Yakni bukan amal kebaikan itu yang menyebabkan datangnya inayah/karunia, ia hanya sebagai tanda adanya ‘inayah.
Penerjemah📝
🌺Asy-Syaikh Al-Habib Shohibul Faroji Azmatkhan🌺🔖
KAMU SEDANG MEMBACA
KITAB Santri AL-HIKAM (Lengkap)
Cerita PendekKITAB AL - HIKAM Karya: SYEIKH IBNU ATHAILLAH AS- SAKANDARIY