Al-Hikam Pasal 133
Referensi kitab 📚
🍂 Asy-Syaikh Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Atho'illah As-Sakandari 🍂بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
لاتطلب عواضا على عمل لست له فاعلا، يكفى من الجزاءلك على العمل ان كان له قابلا
”Jangan menuntut upah(ganti) tehadap amal perbuatan yang hakikatnya kamu sendiri tidak ikut berbuat, cukup besar balasan Allah bagimu, jika Allah menerima amalmu”.
Syarah
Firman Allah: “ WAU-LLOOHU-KHOLAQOKUM WAMAA-TA’MALUUN”. (Dan Allah yang menjadikan kamu,dan apa yang enkau perbuat(kerjakan).
As-shafat 96).”Jadi kita hanya menjadi lalulintas qodho’ dan qodarnya Allah, jadi tidaklah pantas kalau kita minta balasan/upah sedangkan kita tidak ikut mengerjakan, ya’ni semua pekerjaan yang kita kerjakan itu yang buat Allah, ini hukum ‘Aqli.
Kalu menurut hukum syar’iy hamba yang membuat pekerjaan yang dikerjakannya. Dalilnya: “ UDKHULUL JANNATA-BIMAA-KUNTUM TA’MALUUN”.
(“ Masuklah kamu semua kesurga sebab amal yang kau kerjakan ”.)Tapi ketahuilah bahwa makhluk tidak bisa mengerjakan kalau tidak digerakkan oleh Allah .
Ibrahim al-laqqony berkata: Dan Allah yang menjadikan hamba, dan segala perbuatannya, Dia pula yang memberi taufiq untuk siapa yang akan sampai (wushul) kepadaNya.
Penerjemah📝
🌺Asy-Syaikh Al-Habib Shohibul Faroji Azmatkhan🌺🔖
KAMU SEDANG MEMBACA
KITAB Santri AL-HIKAM (Lengkap)
Cerita PendekKITAB AL - HIKAM Karya: SYEIKH IBNU ATHAILLAH AS- SAKANDARIY