Al-Hikam Pasal 68-69
Referensi kitab 📚
🍂 Asy-Syaikh Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Atho'illah As-Sakandari 🍂Ingatlah, Ketaatan Itu Anugerah Dari Allah
لاَ تـُفـْرِ حُكَ الطَّاعَةُ، لاَنَّهاَ بَرَزَتْ منكَ، وَافرَحْ بِهاَ لاَنَّهاَ بَرَزَتْ مِنَ اللهِ ِليكَ. قـُلْ بِفَضلِ اللهِ وَبِرَحْمَتِهِ فبذٰ لكَ فَليَفْرَحُوا هُوَ خيرٌ مِمَّا يجمَعُونَ
68. "Jangan merasa gembira atas perbuatan taat, karena engkau merasa telah dapat melaksanakannya, tetapi bergembiralah atas perbuatan taat itu, karena ia sebagai karunia, taufik dan hidayat dari Allah subhanahu wata'ala kepadamu, 'Katakanlah, Dengan merasa mendapatkan karunia dan rahmat Allah, maka dengan itu hendaknya mereka bergembira. Itulah yang lebih baik dari apa yang dapat mereka kumpulkan'.
[QS. Yunus 58]."Syarah
Gembira atas perbuatan taat itu jika karena merasa mendapat kehormatan karunia dan rahmat Allah sehingga dapat melakukan taat, maka itu lebih baik. Sebaliknya jika gembira karena merasa diri sudah kuat dan sanggup melaksanakan taat, maka ini menimbulkan ujub, sombong dan kebanggaan, padahal yang demikian itulah yang akan membinasakan amal taat. Allah 'Azza wa Jalla telah memperingatkan hambanya yang sombong dan ujub [mengagungkan diri] dengan firmannya dalam hadits Qudsi, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah 'Azza wa Jalla berfirman, 'Kesombongan adalah selendang-Ku dan keagungan adalah sarung-Ku. Barangsiapa yang mengambil salah satu dari kedua hal tersebut dari-Ku, maka Aku akan melemparkannya ke dalam neraka'."
قطَعَ السَّاءـرينَ لهُ، والواَصِلينَ مِنْ رُوءْيَةِ أعْمالهِمْ ، وَشُهُودِ أحْوالهِمْ. أمَّاالسّاءـرُونَ فَلاَِ َنَّهُمْ لَمْ يَتحَقــَّقوا الصِّدْقَ مَعَ اللهِ فِيهاَ. أمَّ الواَصِلوُنَ فَلاَِ َنَّهُمْ غيبهُمْ بِشُهُودِهِ عَنْهاَ
69. "Alloh telah memutuskan orang-orang yang berjalan menuju kepada-Nya, dan yang telah sampai kepada-Nya, dari pada melihat/mengagumi amal [ibadah] dan keadaan diri mereka. Adapun orang yang masih sedang berjalan, karena mereka dalam amal perbuatan ibadah itu belum dapat melaksanakan dengan ikhlas menurut apa yang diperintahkan. Adapun orang-orang yang telah sampai, maka karena mereka telah sibuk melihat kepada Alloh, sehingga lupa pada amal perbuatan sendiri."
Syarah
Sehingga apabila ada amal perbuatan diri sendiri, maka itu hanya karunia, taufik dan rahmat Allah subhanahu wata'ala semata-mata. Tanda bahwa Allah telah memberi taufik dan hidayah pada seorang hamba, apabila disibukkan hamba itu dengan amal perbuatan taat, tetapi diputuskan dari pada ujub dan arogan dengan amal perbuatan itu, karena merasa belum tepat mengerjakannya, atau karena merasa bahwa perbuatan itu semata-mata karunia Allah, sedang ia sendiri merasa tiada berdaya untuk melaksanakan andaikan tiada karunia dan rahmat Allah Ta'ala.
Penerjemah📝
🌺Asy-Syaikh Al-Habib Shohibul Faroji Azmatkhan🌺
KAMU SEDANG MEMBACA
KITAB Santri AL-HIKAM (Lengkap)
Cerita PendekKITAB AL - HIKAM Karya: SYEIKH IBNU ATHAILLAH AS- SAKANDARIY