pasal 233

80 3 0
                                    

Al-Hikam Pasal 233
Referensi kitab 📚
🍂 Asy-Syaikh Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Atho'illah As-Sakandari 🍂

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

٭ لاَتَطْلُبَنَّ بَقَاءَ الوَرِدَاتِ بعدَ انْبَسَطَتْ اَنْوَارَهاَ واَوْدَعَتْ اسْرَارهَا فلكَ فى اللهِ غِنىً عَنْ كُلِّ شَىءٍ وليسَ يُغْنيْكَ عنهُ شىءٌ ٭

233. “ Jangan meminta tetapnya warid, setelah kau merasakan/mendapatkan nur-nurnya, dan tertangkap semua rahasia-rahasianya, maka cukuplah bagimu mengabdi kepada Allah sehingga tidak membutuhkan sesuatu yang lain-Nya,sebab tidak ada sesuatu yang bisa mencukupi kamu tapa pertolongan Allah.”

Maksud dari mendapatka Anwar/nurnya warid yaitu : yaitu rusak dan hancurnya kebiasaan hawa nafsumu, sehingga hati menjadi bersih dari syahwat jasmaniyyah dan kebiasaan nafsum sehingga lahir dan batinnya hanya menghamba kepada Allah. Maksud dari : setelah tertangkap rahasia-rahasia warid, yaitu adanya Yaqin, Tuma’ninah dan makrifat dalam hatimu, dan adanya Zuhud, Ridho, dan Taslim, dan munculnya rasa Khusyuk, tawadhu’ dan hinanya diri, dalam hati. Itu semua sebagai tanda Al-Warid Al-Ilahiyyah.

Dan ketahuilah bahwa semua warid, adanya anwar(cahaya-cahaya), tingkat-tingkat maqom kewalian dll, itu semua semata-mata anugerah dari Allah kepada hambanya, karena itu hamba tidak boleh bergantung kepada semua itu, tapi cukuplah bergantung pada Allah, dan mengabdi kepada-Nya.

Syeih Abu Sulaiman Ad-daroni ditanya apakah paling utamanya perkara yang bisa mendekatkan diri (taqorrub) kepada Allah? beliau menjawab : Supaya Allah mengetahui bahwa dalam hatimu tidak mengharapkan sesuatu kecuali hanya Allah, baik itu didunia maupun diakhirat.
Penerjemah📝
🌺Asy-Syaikh Al-Habib Shohibul Faroji Azmatkhan🌺

KITAB Santri AL-HIKAM (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang