pasal 228-230

87 3 0
                                    

Al-Hikam Pasal 228-230

"AL-WARID AL-ILAHIYYAH"

٢٢٨ - ٭ مَتٰى وَرَدَتِ الوَارِداَتُ الاِلٰهِيَّةُ عليكَ هَدَمتِ العَوَائدَ عليكَ ، اِنَّ المُلُوكَ اِذدخَلُوا قرْيَةً اَفسَدُوهاَ ٭

228. “ Ketika datang kepadamu al-waaridatul-Ilahiyyah, maka warid itu akan menghancurkan/melenyapkan kebiasaan-kebiasaan(hawanafsu)mu, seperti isyaroh firman Allah : “Sesungguhnya raja-raja (dan balatentaranya) jika masuk (menjajah) kedesa/negara, mereka akan merusaknya(merubah desa).”

Yang dimaksud al-Waaridatul-Ilahiyyah dalam hikmah ini yaitu : rasa cinta dan rindu yang sangat, yang diberikan Allah kedalam hati hamba-Nya, atau juga rasa ketakutan yang sangat, sehingga bisa menghancurkan dan mengeluarkan kebiasaan dan kesenangan hawa nafsu, dan bergegas menuju makrifat dan ridho-Nya. Sebagaiman diterangkan dalam hikmah ke 215.

٢٢٩ - ٭ الوَارِدُ يَأتِى مِنْ حَضْرَةِ قهَّارٍ ، لاَجْلِ ذٰلكَ لاَ يُصَادِمهُ شىءٌ الاَّ دَمَغَهُ ، بَلْ نَقذِفُ بِالحَقّ علَى الباَطِلِ فَيَدْمَغُهُ فَاذاَهُوَزاهِقٌ ٭

229. “ Warid itu datang dari Dzat asma Al-Qohhar (dzat yang perkasa tidak ada yang mengalahkan-Nya), karena itu bila warid datang, maka tiada sesuatu yang berhadapan dengannya melainkan dimusnahkannya, Allah berfirman : “Bahkan kami melemparkan yang hak diatas yang bathil, lalu ia memusnahkannya. Maka yang bathil itu lenyap.”

Dalam hikmah ini Mu’allif menjelaskan tentang Alwarid yang datang kedalam hati hamba dari asma Allah Al-Qohhar(maha perkasa), maka semua yang ada dari hawa nafsu, aghyar (semua selain Allah) yang ada dalam hati akan dimusnahkan dengan keperkasaan-Nya. Sehingga hamba yang diberi warid itu semuanya menjadi hak. Yang dimaksud al-Bathil yaitu : segala sesuatu selain Allah.

٢٣٠ - ٭ كَيْفَ يَحْتَجِبُ الحَقّ ُبِشىءٍ والَّذِى يَحتَجِبُ بِهِ هُوَ فِيهِ ظَاهِرٌ وَمَوجُودٌ حَاضِرٌ ٭

230. “Bagaimana mungkin Al-Haq (Allah) itu terhijab sesuatu, padahal Allah itu wujud dan nyata juga hadir pada segala sesuatu yang kau anggap hijab itu.”

Dalam kitab ini beulang-ulang kali Mu’allif Syeih ibnu ‘Atho’illah menerangkan tentang Allah itu tidak bisa dihijab dengan segala sesuatu,

٭ كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهوالذى ظهرلِكلّ شيىءٍ ---- الخ٭

(hikmah ke 16 "Bagaimana dapat dibayangkan bahwa Allah dapat dihijab [dibatasi tirai] oleh sesuatu padahal Allah yang menampakkan [mendhahirkan] segala sesuatu."sampai hikmah ke 23).Al-warid, biasa juga disebut Al-Ahwal, dan Ahwal itu biasanya menimbulkan al-Amal, maka dari itu selanjutnya Muallif menerangkan tentang amal.

Penerjemah📝
🌺Asy-Syaikh Al-Habib Shohibul Faroji Azmatkhan🌺

🔖

KITAB Santri AL-HIKAM (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang