Suasana menjadi hening. Taehyung merasa kecanggungan diantara mereka berdua. Lalu ia berdeham untuk menghilangkan kecanggungan ini.
"Kau tidak perlu merasa canggung seperti ini. Tapi ucapanku beneran, aku akan menikahimu tetapi nanti saat aku sudah sukses dan mempunyai perusahaan sendiri" kata Taehyung.
"Aku tidak mau menikahimu saat aku tidak mempunyai apa-apa. Tetapi disatu sisi aku ingin cepat-cepat membuat dirimu menjadi milikku seutuhnya" lanjut Taehyung dengan kekehannya.
"Aku kan memang milikmu. Aku ini Kim Jennie kekasih Kim Taehyung" ucap Jennie dengan senyum lebarnya.
Taehyung yang melihat itu ikut tersenyum lebar. Ia memeluk Jennie dan mereka berpelukan sambil tersenyum satu sama lain.
"Kita beli ice cream, hari ini aku ingin menghabiskan seharian bersamamu" kata Taehyung.
Jennie mengangguk. "Memangnya disini ada yang berjualan ice cream?" tanya Jennie sambil melihat kesekelilingnya.
"Sepertinya di sebelah sana ada tetapi kita harus berjalan dulu, kau tidak papa?" Jennie mengangguk. "Aku tidak papa, selagi itu bersamamu"
Taehyung terkekeh lalu mencubit gemas pipi Jennie. "Siapa yang mengajarimu menggombal seperti tadi? Kau sekarang sudah berani menggombal kepadaku ya"
"Tidak papa selagi itu menggombal kepadamu"
Taehyung mengangguk, "Iya sih. Tapi awas saja kalau kau seperti tadi kepada pria lain, aku akan marah kepadamu"
Taehyung berdiri dari duduknya lalu menjulurkan tangannya untuk membantu Jennie berdiri.
Mereka sekarang tengah berjalan berdampingan dengan tangan yang saling bertautan. Bahkan orang yang melihat mereka merasa iri dengan mereka yang sangat serasi.
Saat sudah sampai di tempat jualan ice crem. Mereka langsung memesan dua ice crem lalu kembali duduk untuk menunggu pesanannya.
"Kau senang?" tanya Taehyung.
Jennie menoleh. "Kenapa kau bertanya seperti itu? Jelas sekali aku merasa senang selagi itu bersamamu"
Taehyung terkekeh, "Kau kembali menggombal lagi rupanya. Sekarang kekasihku sudah sangat pandai menggombali kekasihnya ya"
Wajah Jennie memerah Taehyung yang melihat itu terkekeh gemas dan mengelus rambut Jennie dengan gemas.
"Kau lapar tidak?" tanya Taehyung.
Jennie menggeleng, "Tidak, memangnya kenapa? Kau lapar?" tanya Jennie balik.
Taehyung mengangguk lalu memasang wajah lucu sambil memegang perutnya. "Tapi aku ingin makan berdua denganmu" kata Taehyung.
"Bukankah tadi kau sudah makan ya? Tidak mungkin pertemuan keluarga seperti itu kau tidak makan" kata Jennie.
"Iya sih, tapi hanya sedikit. Aku tidak nafsu makan karena tidak ada dirimu. Dan juga pemandangan di depanku tidak mengenakkan jadi nafsu makanku seketika turun. Kau tahu saat kakak jahatmu itu berada di hadapanku dia selalu saja tersenyum dan tersenyum aku sampai bosan melihat senyumannya" ucap Taehyung dengan nada kesal.
"Dan juga dia bertingkah seolah-olah dia itu orang baik padahal jauh dari kata itu bahkan sangat jauh sampai aku tidak bisa menyebutkannya" lanjut Taehyung.
Jennie diam, ia mendengarkan semua perkataan yang keluar dari mulut pria kim itu. "Tae jangan seperti itu bagaimanapun juga Jisoo eonnie adalah kakakku"
"Tapi dia selalu jahat kepadamu. Memangnya aku tidak tahu, dia jahat kepadamu bukan hanya disekolah saja kan tetapi dirumah mu juga dia selalu berbuat jahat kepadamu. Saat ayah mu tidak ada dia dan ibunya selalu menjahatimu. Dan tadi aku juga baru tahu kalau dia dan ibunya merebut ayahmu dari ibumu, mereka berdua harus menerima akibatnya yang setimpal dengan apa yang mereka lakukan" kata Taehyung.
Jennie mengelus lembut lengan Taehyung sambil tersenyum menatap pria itu. "Meskipun seperti itu aku sangat menyayangi mereka, bagaimanapun mereka memperlakukan ku aku akan tetap menyayangi mereka seperti kakak kandung dan ibu kandungku sendiri. Tetapi awalnya memang seperti itu tetapi saat melihat ibuku yang merasakan sakit atas perbuatan mereka aku jadi mempunyai tekad untuk membalas perbuatan mereka. Aku akan membalasnya dengan mengumpulkan semua bukti kejahatan mereka dan aku akan memberitahu ayahku dengan bukti itu. Aku ingin keluargaku utuh seperti dulu lagi tanpa ada yang menganggunya" lirih Jennie.
Taehyung memeluk Jennie, ia tahu bagaimana rasanya menjadi Jennie yang harus menerima semua kejahatan dari kakak dan ibu tirinya. Dibalik wajahnya yang selalu ceria dan selalu tersenyum ternyata Jennie menyimpan begitu banyak kesedihan dan rasa sakit. Taehyung baru tahu itu, ia sangat menyesal kenapa tidak dari dulu saja Tuhan mempertemukan ia dengan Jennie agar ia bisa melindunginya dari kedua wanita jahat itu.
Taehyung bertekad sekarang ia akan melindungi Jennie dari orang yang akan menyakitinya. Terutama kedua wanita jahat itu.
"Yasudah sekarang kita makan saja, jadi kau jangan bersedih lagi. Ada aku disini hm" kata Taehyung tersenyum lembut.
Jennie mengangguk lalu menerima uluran tangan Taehyung dan mereka berdua berjalan berdampingan untuk mencari tempat makan di sekitar sini.
--
Di dalam sebuah kamar terdapat ibu dan juga anaknya tengah terdiam sambil memikirkan sebuah rencana. Sang ibu yang tengah terduduk di pinggir kasur dan sang anak yang tengah berjalan kesana-kemari membuat sang ibu pusing melihatnya.
"Coba kau diam!"
"Aku tidak bisa diam ibu. Ibu bagaimana ini? Aku tidak bisa mendapatkan Taehyung! Dia semakin dekat saja dengan Jennie. Aku menginginkan Taehyung ibu! Pokoknya bagaimanapun caranya kita harus membuat rencana agar memisahkan merekan!"
Irene sang ibu berdiri dari duduknya lalu menghampiri sang anak. "Ibu juga tidak tahu. Sekarang kau makan dulu ya, nanti kau sakit ibu akan sedih"
"Tidak mau! Aku mau Taehyung! Aku ingin mendapatkannya ibu"
"Kau makan dulu lalu setelah itu kita pikirkan recana yang tepat untuk memisahkan mereka, bagaimana?"
Jisoo mengangguk. "Ibu janji ya?"
"Iya sayang ibu janji. Tapi kamu juga harus janji harus makan dulu" Jisoo kembali mengangguk.
Irene mengambil makanan diatas meja itu lalu menarik Jisoo agar duduk di tepi kasur dan dia hanya menurutinya saja. "Ibu suapi apa kau makan sendiri?"
"Aku makan sendiri saja" Jisoo mengambil piring yang berada ditangan Irene lalu memakan makanannya.
Setelah beberapa menit Jisoo selesai ia menyimpan kembali piring tersebut di tempat asalnya. Lalu matanya melirik Irene, "Ibu apa rencananya? Apa ibu sudah mempunyai rencananya?"
"Ibu ada dua rencana" kata Irene.
Dengan mata berbinar Jisoo menatap sang ibu, "Apa bu rencananya"
"Yang pertama kau ancam Jennie dan bilang kepadanya kalau kau akan menyakiti ayahnya kalau dia tidak meninggalkan Taehyung dan yang kedua sama dengan yang pertama tetapi ini ibu nya. Jadi kau mau yang mana?"
"Menurutku aku memilih yang kedua. Kalau yang pertama itu sangat beresiko karena nanti ayah bisa tahu rencana jahat kita ibu jadi aku lebih memilih yang kedua. Karena dilihat-lihat sepertinya Jennie sangat menyayangi ibunya itu" kata Jisoo dengan senyum miringnya.
"Yasudah kapan kau akan melakukannya?"
"Dalam waktu secepatnya mungkin"
To be continued
Jangan lupa vote sama komenyaa.
Maaf ya baru update hehee😁🙏