dua puluh enam,

1.6K 208 11
                                    

Saat pulang dari sekolah sekolah tadi Jennie hanya diam saja sambil menatap layar ponselnya. Ia sudah mengirim beberapa pesan kepada Taehyung tetapi tidak di balas sama sekali. Dan ia pun sudah meneleponnya tetapi tidak di angkat.

Ia menghela nafas, lalu memejamkan matanya. Dan lagi-lagi perkataan Jimin tadi tengiang di kepalanya.

Lalu tiba-tiba suara ponsel berdering, di layar tertera nama Sejeong disana. Dengan gerakan cepat ia langsung mengangkatnya.

Jennie! Kau harus dengar ini! Tadi Jimin memberitahuku katanya sekarang keluarga Taehyung dan Jisoo sedang melakukan pertemuan di restauran terkenal itu!

Jennie terdiam. Berarti yang Jisoo katakan benar bahwa ayah akan mendekatkan Jisoo eonnie dengan Taehyung. Tiba-tiba ia merasa takut, bagaimana kalau mereka di jodohkan? Ini tidak bisa terjadi, meskipun Jennie dan Taehyung belum lama berpacaran tetapi ia merasa nyaman di dekat Taehyung. Sekarang cintanya semakin besar kepada Taehyung.

Ia bertekad untuk mendapatkan Taehyung nya. Dan ia tidak akan kejadian itu terulang lagi dimana ia merelakan ayah nya bersama dengan ibu Irene dan membiarkan ibu Irene dan Jisoo eonnie melakukan kejahatan kepada ibu nya dan hampir merenggut nyawa ibu nya.

Dan sekarang itu semua tidak akan terjadi lagi. Ia harus menjadi kuat dan tidak lemah. Sekarang Jennie Kim ini berbeda ia menjadi Jennie Kim yang kuat dan tidak bodoh seperti dulu.

Jen! Jennie!

Sejeong berteriak membuat ia buyar dari lamunannya. Dan menatap layar ponselnya ternyata masih tersambung.

Yaampun Jennie, lo masih disana kan?
Gue bakal kerumah lo ya! Jangan kemana-mana!

Pip!

Sejeong mematikan panggilannya. Jennie kembali terdiam. Lalu pintu kamarnya terbuka, disana ada sang ibu yang sedang berjalan menghampirinya dengan senyuman diwajahnya lalu duduk disampingnya.

"Ada masalah?"

Jennie menggelng, "Tidak bu. Hanya saja aku merasa lapar hehe"

Naeun memperhatikan raut wajah anak gadisnya itu, lalu ia mengelus dengan lembut pipi Jennie, "Kau tidak bisa membohongi ibu mu ini. Cepat katakan ada apa?"

Jennie menunduk, dengan cepat ia memeluk sang ibu lalu menangis, "Kenapa mereka selalu tidak membiarkan kita hidup bahagia ibu.. Sebenarnya apa salah kita, apa kita pernah berbuat jahat kepada mereka? Sampai mereka berbuat jahat juga kepada kita.." lirih Jennie.

Naeun tersenyum kecil. Ia tau siapa mereka yang Jennie maksud, "Jangan menangis, apa yang mereka lakukan sampai membuat anak ibu menangis?"

"Ibu sekarang aku tidak akan diam saja, aku akan membalas setiap kali mereka berbuat jahat kepadaku dan ibu. Aku akan membalas perlakuan mereka terhadap ibu" kata Jennie. Mata nya yang berair menatap manik mata milik sang ibu.

"Tidak usah seperti itu, balas dendam bukan solusi yang baik. Ibu tidak pernah mengajarkanmu seperti itu" ucap Naeun.

"Tapi ibu.. Mereka sangat jahat.." lirih Jennie.

"Ibu tau, ibu tau semua itu. Tetapi jangan membalasnya dengan hal kejahatan lagi" kata Naeun.

"Jennie!"

Ibu dan anak itu menoleh saat mendengar suara teriakan dari luar. Jennie langsung menghapus air matanya.

"Ibu sepertinya itu Sejeong, aku pergi keluar dulu untuk menemuinya"

Naeun mengangguk, "Pergilah"

Jennie tersenyum lalu hendak pergi keluar tetapi pintu kamarnya sudah terbuka dan tampak Sejeong disana.

"Jennie kita harus segera kesana! Jangan sampai nenek lampir itu mendapatkan Taehyung, Jen cepa– oh ada tante, maaf tante aku tidak melihatmu" Sejeong langsung memberi salam kepada Naeun.

Naeun menghampiri mereka lalu tersenyum kearah Sejeong, "Tidak apa. Maaf tapi tadi tante dengar kau bilang nenek lampir itu maksudmu nenek lampir itu siapa?"

"Jisoo tante. Dia nenek lampir itu" jawab Sejeong. Naeun yang melihat itu terkekeh karena raut wajah Sejeong yang teramat kesal.

"Berarti Jisoo berusaha mendapatkan Taehyung begitu maksudmu?" Sejeong mengangguk kembali.

"Tante ikut! Katamu kau akan kesana kan, tante akan ikut" kata Naeun.

"Ibu disini saja. Aku tidak mau ibu bertemu dengan mereka lagi, meskipun aku menginginkan ayah dan ibu bertemu dan kembali bersama lagi tetapi aku tetap tidak mau karena disana ada ibu Irene dan Jisoo eonnie" kata Jennie.

"Ibu akan tetap ikut. Tenang saja ibu tidak menghampiri mereka, ibu hanya akan memperhatikan kalian dari jauh kalau mereka berbuat sesuatu yang tidak-tidak ibu akan menghampiri kalian" kata Naeun.

"Tapi ibu.."

"Biarin aja Jen" ucap Sejeong.

Jennie mengangguk. Dan sekarang mereka akan bersiap-siap menuju restauran yang dimaksud Sejeong.

Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya mereka sampai. Mereka mengedarkan pandangannya mencari yang mereka cari tetapi tidak ada.

"Kata Jimin biasanya keluarga Taehyung kalau makan disini selalu dilantai atas, kita coba kelantai atas dulu aja" kata Sejeong.

Mereka lagi-lagi mengangguk. Lalu menuju lantai atas, dan benar saja mereka sudah berkumpul disana. Jennie bisa lihat disana ada Jisoo dan juga Taehyung dan kedua orangtua mereka juga.

"Kalian jangan kesana dulu. Tunggu disini saja, cukup dengarkan percakapan mereka saja" kata Naeun.

Jennie dan Sejeong mengangguk. Lalu mereka berdua dan Naeun duduk di meja yang tidak jauh dari keluarga Taehyung dan Jisoo.

"Gue pengen muntah denger si Jisoo ngomongnya begitu. Di depan orangtua Taehyung aja ngomongnya sok lembut tapi kalo diluar gabisa ngomong lagi gue" kesal Sejeong.

Sedari tadi mereka mendengarkan percakapan itu tetapi Sejeong selalu saja berbicara tanpa henti.

"Seje bisa diem gak? Gak kedengeran" Sejeong diam setelah di tegur oleh Jennie sedangkan Naeun hanya terkekeh melihat ekspresi wajah Sejeong yang sangat kesal.

"Bagaimana Taehyung? Kamu mau tunangan sama Jisoo? Kalo papa terserah kamu aja, papa gamau maksa kamu. Kalo kamu gamau ya papa terima kalo kamu gamau juga tetep papa terima"

"Iya mama juga sama. Mama terserah kamu"

Jennie yang mendengar kata pertunangan hanya terdiam. Tetapi ia tetap fokus mendengarkannya kembali.

"Maafin Taehyung. Tapi Taehyung sudah punya pacar. Maafin Taehyung om, tante"

Jennie tersenyum lega mendengarnya. Ternyata Taehyung tidak menerimanya. Dan Jennie juga melihat raut wajag Taehyung yang merasa bersalah kepada kedua ayah nya dan ibu tirinya.

"Jen lo lihat tuh muka Jisoo kesel banget kayak nya dia. Sukurin suruh siapa main rebut milik orang" Sejeong tertawa melihat ekspresi wajah Jisoo. Dan Jennie juga melihatnya memang wajah Jisoo terlihat kesal dan juga wajah ibu tirinya pun kesal juga.

"Ayah kamu gak pernah berubah ya sayang" ucap Naeun sambil memandang Suho.

Jennie langsung menoleh kearah ibu nya. Lalu memeluknya, "Ibu kangen ayah?"

"Ah enggak. Tadi ibu cuman bohong doang kok" Naeun langsung mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Yaudah kita pergi aja sekarang. Ibu kayak nya lelah ya? Ibu belum istirahat dari tadi" kata Jennie.

Sejeong mengamgguk. "Yaudah ayo!"

Mereka bertiga hendak pergi tetapi suara nyaring seseorang membuat langkah mereka bertiga terhenti.

"Naeun!"

To be continued

Save Me | TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang