sembilan belas,

2.7K 300 28
                                    

Ketiga remaja itu sudah berada di depan sebuah rumah, mereka bertiga itu adalah Sejeong, Taehyung dan Jimin.

Saat pulang sekolah tadi Taehyung menagih janji kepada Sejeong meskipun Sejeong tidak janji tetapi Taehyung menganggapnya janji.

Jadi saat pulang sekolab Taehyung dan Jimin menghampiri Sejeong untuk menagih janjin itu yang katanya akan membawanya ke rumah Jennie. Dan benar saja Sejeong menepati janji itu, meskipun Sejeong tidak merasa berjanji sama sekali.

"Ini rumahnya?" tanya Jimin. Sejeong mengangguk.

"Kalo gitu kenapa gak lo ketuk aja pintunya, gue capek berdiri terus" ujar Jimin.

"Lebay banget sih!" Sejeong mendelik.

Tok tok

Sejeong mengetuk pintunya. Hanya dengan dua ketukan saja pintunya sudah ada yang buka, itu bukan Jennie tetapi ibunya.

"Eh Sejeong?" Sejeong langsung memeluk ibunya Jennie lalu melepaskan pelukannya kembali.

"Ini siapa?" tanya Naeun.

Sejeong melirik Taehyung dan Jimin, "Ini temannya Sejeong tante, mereka juga temannya Jennie" jelas Sejeong.

"Eh tapi yang ini bukan" Sejeong menunjuk Taehyung membuat Naeun mengerutkan keningnya.

"Dia bukan teman Jennie tapi pacarnya" ucap Sejeong. Naeun membulatkan matanya terkejut sedangkan Taehyung sangat malu bertemu ibunya Jennie.

Taehyung dan Jimin kompak membungkuk, "Halo tante saya Jimin, orang yang paling ganteng"

Sejeong mendelik sedangkan Naeun hanya terkekeh melihatnya. Lalu Naeun menoleh kearah Taehyung.

Taehyung gugup, ia harus memperkenalkan dirinya kepada ibunya Jennie. "Halo tante. Saya Taehyung"

Naeun tersenyum, "Kau sangat tampan"

"Tapi Jimin lebih tampan kan tante?" Jimin bertanya sambil menaikkan kedua halisnya membuat Sejeong lagi-lagi mendelik.

"Iya-iya kau juga tampan, yang paling tampan disini" Naeun terkekeh.

"Yasudah kalian masuk-masuk, Sejeong suruh mereka masuk" ujar Naeun.

Sejeong mengangguk, sedangkan Jimin langsung masuk begitu saja.

"Gak punya malu emang tuh anak!"

Mereka bertiga duduk di kursi yang sudah ada, sedangka Naeun sedang membuatkan mereka minum.

"Tante gausah repot-repot, padahal kalau Seje mau minum tinggal ambil aja sendiri" kata Sejeong.

Naeun menyimpan minumannya di meja, "Tidak apa. Diminum ya"

"Oh iya tante, Jennie mana?" tanya Sejeong.

"Jennie sedang keluar, tadi ibu menyuruhnya untuk membeli kebutuhan dapur"

"Yasudah Seje tungguin aja disini"

Naeun duduk di sebelah Sejeong lalu melirik Taehyung, "Taehyung udah berapa lama pacaran sama Jennie?"

Suara langkah kaki membuat mereka semua menoleh kearah pintu, disana terlihat Jennie yang sedang berjalan kearah mereka sambil memegang jinjingan di kedua tangannya.

"Sayang sini ibu simpenin, kamu disini aja sama temen-temen kamu" Naeun mengambil jinjingan tersebut.

Sedangkan Jennie mendudukkan dirinya di tempat yang tadi mamahnya duduki sebelah Sejeong.

"Jen tadi gue bawain baju-baju lo, Jisoo yang ngasih tadi pagi" ujar Sejeong.

"Makasih ya Seje" Sejeong mengangguk lalu ia memberi kode kepada Jennie agar menoleh kearah Taehyung.

"Jen pacar lo gamau di sapa tuh? Kesian daritadi nungguin lo" ucap Jimin sambil melirik kearah Taehyung.

Jennie melirik kearah Taehyung. Suasananya jadi canggung semenjak mereka berdua jarang bertemu.

"Jangan tatap-tatapan gitu dong, eh Tae lo yang harus duluan kan lo cowok" ujar Jimin.

Taehyung menatap Jimin lalu memberi isyarat kepada pria itu agar mulutnya diam dan tidak banyak bicara.

"Kayaknya kalian butuh waktu berdua deh ya, yaudah deh Jim kita pergi dari sini aja" kata Sejeong.

"Eh jangan! Gue sama Taehyung bakal ngobrolnya di kamar aja, kalian tetep disini"

Sejeong dan Jimin saling melempar pandang dengan tatapan jahilnya.

"Di kamar? Mau ngapain hah?" Jimin menyipitkan matanya.

"Enggak, bukan gitu Jimin. Kita cuman mau ngobrol aja iya kan Tae?" Jennie melirik Taehyung lalu pria itu mengangguk.

"Yaudah deh gapapa, bicara aja sepuas kalian. Tapi awas aja jangan sampe kelepasan! Awas lo Tae!" Sejeong menatap tajam Taehyung. Lagi-lagi pria itu hanya menganggukkan kepalanya.

"Yaudah ayo Tae!"

Jennie beranjak dari duduknya lalu berjalan menuju kamarnya diikuti Taehyung di belakangnya.

Sedangkan Jimin dan Sejeong tengah menyiapkan rencana agar bisa menguping pembicaraan itu.

To be continued

Update nihh!
Maafin ya baru up soalnya banyak tugas sama aku harus mikir kelanjutannya gimana, buntu banget sumpah.

Jangan lupa vote sama komennya yang banyaaakkkkk♡
Biasin jangan komen next atau semangat, bukannya aku gasuka atau apa tapi yang aku pengenin itu komen kalian tentang ff ini atau chapter ini.

Save Me | TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang