Part 23

244 34 3
                                    

WARNING!
AKAN SEGERA TAMAT

WARNING! AKAN SEGERA TAMAT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading gais...


***


“Mau makan siang dulu gak baru pulang ke rumah?” tawar Dowoon.


Pergerakan tangan Alfi yang hendak memasang sabuk pengaman di tubuhnya otomatis terhenti lalu ia mendongakkan wajahnya menatap Dowoon yang sudah siap melajukan mobil diatas jalanan beraspal, tampak ia sedikit berpikir antara menerima ajakan Dowoon atau menolaknya.


“Gak ngerepotin emang kak?” tanya Alfi. Seketika Dowoon mendengus kesal mendengar pertanyaan Alfi, bahkan dia tak menjawab pertanyaan tersebut dan langsung menjalankan mobilnya meninggalkan halaman parkir FK.

“Kak? Aku nanya loh” ujar Alfi.

“Apa?” balas Dowoon.

“Gak ngerepotin kalo singgah makan dulu?” ulang Alfi.


Andai saja Dowoon sedang tidak menyetir, sudah ia pastikan bahwa Alfi akan merasakan jitakannya yang bisa membuat korban meringis selama 3 hari. Yah sesadis itu dia, meskipun Alfi adalah pacarnya sendiri. Jangan dicontoh yah para pria.


“Kamu kek sama siapa aja, sekali lagi aku dengar kamu ngomong gitu, aku gak segan-segan buat diemin kamu. Paham?” ancam Dowoon.


Alfi pun menganggukkan kepalanya pelan dan berbalik kearah kiri menatap jalanan yang dilewati, jika boleh jujur, sebenarnya Alfi sudah tau bahwa Dowoon tidak suka mendengar pertanyaan seperti tadi apalagi status Alfi adalah pacarnya. Karena menurut Dowoon, buat apa dia menawarkan jika itu merepotkan baginya?

Namun rasa tidak enak selalu muncul kalau Alfi sering merepotkannya dalam segala hal, bahkan tanpa diminta Dowoon sudah melakukannya. Jika sudah seperti ini, Alfi benar-benar tidak bisa menolak dan akan menjadi beban pacar sampai mereka resmi berumah tangga.


“Btw kak, bentar lagi kakak selesai. Nanti kerja dimana?” tanya Alfi.


Bukannya menjawab pertanyaan Alfi, justru Dowoon menelan susah-susah salivanya dan sesekali berbalik menatap sang pacar yang sangat cantik itu. Ia pun menampilkan senyuman kecil yang berhasil membuat Alfi gelisah, apa arti senyuman itu?


“Belum aku pikir bakal cari dimana, emang kenapa?” balas Dowoon.


Alfi memiringkan sedikit kepalanya merasa ragu atas jawaban Dowoon barusan, sepertinya kekasihnya ini sedang berbohong padanya. “Gak mungkin kalo kakak belum dapat, secara kolega orangtua kakak itu bukan main hebatnya, aku yakin pasti udah ada” tebak Alfi.


“Kamu curiga mulu kerjaannya” gerutu Dowoon.


Karena perbincangan sedikit lebih serius dan mengarah pada bagaimana nantinya hubungan mereka, spontan Alfi memperbaiki posisi duduknya yang sedikit merosot dari kursi mobil lalu mencondongkan sedikit tubuhnya agar Dowoon bisa mendengarnya, padahal tanpa maju pun Dowoon bisa mendengar ucapannya.


Yoon Dowoon : Backstreet [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang