Bonus Chapter (Part 1)

306 38 2
                                    

Happy reading gais

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading gais...


***


5 TAHUN KEMUDIAN


Seorang gadis menuruni anak tangga dengan langkah cepatnya, suara dentuman heels yang beradu dengan lantai terdengar sangat nyaring di sekitar tangga darurat ini. Sepanjang ia menuruni tangga, tak lupa pula mulutnya bergerutu menyumpahi sang atasan yang tega menyuruhnya tak menggunakan lift untuk ke lantai dasar rumah sakit membawa berkas pasien yang akan di operasi hari ini.


CEKLEK


Suara decitan pintu darurat terbuka berhasil membuat orang yang tak sengaja lewat berbalik menatapnya, dengan gerakan cepat ia memberikan senyuman ramah untuk para pasien dan melanjutkan langkahnya menuju meja receptionist untuk mengkonfirmasi apa yang atasannya itu perintahkan padanya.


“Kak Sana” panggilnya, sehingga sang pemilik nama pun berbalik menatapnya yang tadinya fokus bercermin, memperbaiki make upnya yang sedikit berantakan.

“Eh, Alfi, ada apa?” balasnya disertai senyum cerahnya.


Si gadis yang tadinya membawa berkas itu langsung ia berikan pada Sana, yang tak lain dan tak bukan adalah Alfi, si gadis periang dan juga sedikit pendiam semasa kuliah. Saat ini ia bekerja disalah satu rumah sakit ternama, menjabat sebagai asisten Dokter Bedah Umum, sangat berbanding terbalik dengan jurusan yang ia ambil semasa kuliah yaitu Dokter Gigi. Ia sendiri sampai tidak percaya bahwa takdirnya akan membawanya kearah berbeda, namun itu tak masalah, yang terpenting masih tetap berada di area kedokteran.


“Ini berkas dari kak Brian, katanya buat jaga-jaga kali aja ada keluarga pasien yang datang mau jenguk tapi gak tau ruangan mana” jelas Alfi.


Sana pun mengangguk paham dan menerima berkas tersebut dari tangan Alfi, ia mengerucutkan bibirnya lalu mendesis setelah membaca deretan nama pasien disertai nomor ruang inap tertera disana.


“Kenapa banyak banget pasien operasi hari ini?” tanya Sana.

“Gak tau tuh kak, lagi musim sakit kali” jawab Alfi.


Spontan Sana menampar Alfi menggunaka map yang ia pegang, sedangkan sang korban hanya tertawa puas melihat ekspresi Sana. Selama ia bekerja di rumah sakit ini, ia benar-benar mendapatkan perhatian khusus dari para pegawai rumah sakit, itu dikarenakan dia langsung ditempatkan oleh Ketua Rumah Sakit untuk menjadi asisten dokter Brian, yang tak lain adalah Ayah dari Brian sendiri.

Masih ingat dengan Brian? Si pria yang memiliki senyum manis, anak tunggal kaya raya, jurusan Dokter Ahli Bedah, teman terdekat Jae? Jika masih ingat, syukurlah, karena selama ini yang ada disisi Alfi adalah Brian, dialah yang membantu Alfi hingga dia bisa bekerja di rumah sakit ini sekarang.


“Kamu gak capek apa Fi, nemenin Brian terus yang jadwalnya nonstop?” tanya Sana.


Jika dibilang capek, pasti jawabannya iya. Tapi Alfi harus bagaimana lagi selain mengikuti kemana Brian pergi, dia operasi pasien, tentu saja Alfi akan mendampinginya sebagai asisten Dokter.


Yoon Dowoon : Backstreet [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang