Darah!

530 79 9
                                    

"Waw!! Taehyung aku tidak menyangka kamu terakhir sampai aku pikir kamu akan menang, ternyata tidak, ck !ck! ck! Kamu tau kan perjanjian awal kita? Kamu harus membayar semua yang kami inginkan dari mall ini, okey?" Seru Yerin membuat Taehyung jengah.

"Hmm..." Sahut Taehyung.

"Jawaban mu itu tidak menyakinkan, siapa tau nanti kamu kabur!" Jawaban Taehyung kurang memuaskan bagi Yerin.

" Iya... Nona Yerin.... Aku akan membayar semua yang kalian inginkan, bukankah kalian berniat untuk membangkrutkan ku?" kesal Taehyung. Doyoung dan Eunwoo tersenyum bangga karena dapat mengalahkan Taehyung .

"Hyung ku pikir aku akan terakhir sampai ternyata kejadian tak terduga terjadi, aku bisa mengalahkan mu asataga... Mimpi apa aku semalam" ujar Doyoung.

"Taehyung hanya berkhayal saja bukti nya dia kalah tidak sesuai dengan perkataan nya tadi ketika akan berbalapan 'Kalah? Yang benar saja! ' ternyata memang kalah, aku kira dia akan menang" Yerin tertawa senang membuat Taehyung ingin sekali menyumpal mulut Yerin.

'Bisa saja tadi aku memenangkan balapan tak bermutu ini, karena orang berandalan tadi aku harus rela untuk kalah tapi aku tidak menyesal. Asal bicara tanpa tau akarnya.'

"Kenapa melamun ayo kita nonton bioskop!" Yerin menarik Taehyung, takut bila sewaktu-waktu Taehyung akan kabur padahal itu tidak akan terjadi hanya pikiran buruk Yerin saja yang menghantui.

"Tidak usah takut, aku tidak akan kabur, singkirkan tangan mu dari tanganku" Yerin tidak memperdulikan Taehyung, Yerin tetap menarik tangan Taehyung dengan girang sedangkan Doyoung dan Eunwoo hanya bisa menghela nafas panjang.

"Bukankah seharusnya aku dan noona saja yang berkencan hari ini? Tapi mengapa jadi... Ah ini semua karena kalian, untuk apa kalian mengikuti kami?!" Doyoung menatap Eunwoo sinis.

"Aku ingatkan padamu ya, kita bersaing dengan sehat bukan? Jadi kamu jangan ingin menang sendiri, lagian kamu tidak akan mendapatkan apa yang kamu ingin kan dari Yerin, jangan terlalu berharap!" Doyoung menyusul Taehyung dan Yerin.

" 'Jangan terlalu berharap' lalu dia apa? mengharapkan?apa bedanya? " Eunwoo mencibir perkataan Doyoung. Lalu ikut menyusul.

Skipp

"Sudahlah Yerin berhenti menangis" Ujar Doyoung.

"Hiks.. Hikss..... Aku tidak bisa oppa hiks.... Hiks" Yerin menangis sesenggukan .

"Noona, itu hanya film tidak nyata" bujuk Eunwoo lembut malah membuat Yerin menangis kembali dan ini lebih keras.

"Huaaa... Hiks. Hikss mengapa sutradara nya membuat film seperti itu.. Kasian anaknya apalagi ibu hamil itu suami nya sudah menjadi zombie"
Yerin terus menangis sehingga banyak orang berlalu lalang memperhatikan kearah Yerin, Taehyung, Eunwoo dan Doyoung.

"Cengeng! Itu tidak nyata jadi tidak usah menangis" Datar Taehyung yang bosan melihat Yerin terus menangis karena menonton film train to busan, ia menangis ketika suami dari ibu hamil itu menjadi zombie(ga tau itu zombie atau apa? ). Memaki paman tua yang cerdik itu, yang akhirnya paman tua itu juga terkena virus, dan Yerin menangis semakin menjadi-jadi ketika ayah dari anak perempuan yang ingin bertemu dengan ibunya terkena virus dan jatuh dari kereta.

"Aku tidak cengeng huh! Tapi itu menyedihkan!" Yerin kembali menangis.

"Aishh sudahlah, aku lapar!" Ujar Taehyung karena tadi pagi ia tidak sarapan.

"Mau eskrim hiks.. Hikss.." Taehyung sudah menduganya.

"Dengan Syarat noona berhenti lah menangis"

"Eunwoo berhenti lah mengucapkan berhenti menangis! Karena itu hanya akan membuat nya tambah menangis" Taehyung sudah berpengalaman karena saat itu ada anak kecil yang menangis jadi Taehyung mengucapkan hal Yang sama anak kecil itu tambah menjadi-jadi tangisannya.

Ex Amore Est Habitus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang