Taehyung mau pulang

480 80 2
                                    

"Sshh" Taehyung mendesah seperti orang bangun tidur. Retina matanya masih menetralkan cahaya yang masuk kedalam matanya. Taehyung mengerjapkan matanya berulang kali, Yerin masih terpaku. Hingga Taehyung melihat ruangan bernuansa putih dan mencium aroma khas rumah sakit yang mengeluarkan bau obat yang menyeruak di indra penciuman nya.

Taehyung menyadari itu bahwa saat ini ia berada dirumah sakit. Taehyung merasa ada sesuatu yang dingin mengenai permukaan kulitnya langsung mengangkat tangan nya lalu menoleh kesamping kiri dan terlihat Yerin yang masih melamun menatap nya entah apa yang dipikir olehnya.

"Jauhkan eskrim mu!" Perintah Taehyung dengan nada ketus dan serak.

Tapi Yerin tidak menghiraukan nya. Taehyung mendorong tangan Yerin yang memegang eskrim, Taehyung hanya menghempaskan nya tanpa kekuatan extra, hanya pelan. Taehyung melirik air yang berada dinakas, saat ini ia merasakan tenggorokan nya kering. Taehyung mengambil ancang-ancang untuk mengambil air putih digelas tersebut. Ia berusaha mengambil nya dengan tubuh lemahnya walapun begitu ia tidak mau merepotkan orang dia, tidak mau dicap sebagai pria lemah.

Sedikit lagi hampir tergapai hingga tangan putih letik mengambil kan nya untuk Taehyung dan membantu meminum kan air tersebut karena pemilik tangan itu tahu bahwa saat ini orang yang di hadapan nya tidak lah memiliki tenaga. Baru sadar dari tidur panjangnya.

"Biarkan aku sendiri yang minum" Ujar Taehyung.

"Ini sudah tanggungjawab ku untuk merawat mu hingga sembuh jadi jika perlu apa-apa katakan kepadaku, dan ini berlaku hingga kamu sehat kembali" Ujar Yerin menyodorkan air putih tersebut.

Taehyung tidak memiliki tenaga untuk berdebat jadi hanya pasrah saja. "Aku akan panggilkan dokter dan mengabari yang lain" Ujar Yerin setelah membantu Taehyung berbaring lagi.

Yerin menekan tombol yang berada di sebelah brankar untuk memanggil dokter lalu mencari ponsel nya. Setelah itu mengabari NamJoon untuk memberi tahu yang lain. Dokter datang dengan seorang perawat.

"Syukur lah tuan muda kim Taehyung sudah sadar dan ini diluar dugaan saya, tuan Taehyung jangan terlalu lelah saya akan mengecek kondisi tubuh anda sekali lagi" Ujar sang dokter, Jehoon meminta izin untuk menaruh stetoskop tepat didada Taehyung dibagian daerah jantung.

"Hmm" Dehem Taehyung.

"Ummm Tuan Taehyung jangan banyak bergerak untuk saat ini, dan saya saran kan perbanyak terkena paparan sinar matahari pagi" Ujar Jehoon.

"Saya mau pulang!" Ketus Taehyung membuat Yerin ingin sekali menampar bibir Taehyung tidak hanya Yerin Jehoon juga begitu.

"Tapi tuan Taehyung belum bisa di pastikan sembuh total, anda belum diizinkan untuk pulang" Peringat Jehoon.

"Saya tidak minta izin dari rumah sakit ini atau siapa pun itu, ini adalah keputusan saya" Ketus Taehyung. Yerin pikir akan ada perubahan baik setelah koma beberapa hari ternyata bertambah menyebalkan.

"Tidak bis-" Ucapan Jehoon terpotong.

"Atau rumah sakit ini saya tutup, saya tidak perduli" Tatapan Taehyung begitu menusuk.

"Ta-tap-" Lagi-lagi terpotong.

"Kamu membantah saya?" Kesal Taehyung, Yerin masih diam memperhatikan dua pria didepan nya itu.

"Ti-tidak tuan hanya saja anda belum bisa untuk pulang, apakah fasilitas rumah sakit kurang baik untuk tuan?" Ucap Jehoon berusaha membujuk Taehyung.

"Sudah baik, tetapi lebih baik lagi bila saya pulang, saya bosan dan satu hal lagi aroma rumah sakit membuat kepala saya sakit, jika kalian berusaha menghalangi saya, maka siap-siap saja rumah sakit ini saya tutup" Ketus Taehyung, Yerin yang sedari tadi melihat perdebatan Jehoon dan Taehyung menatap jengah Taehyung.

Ex Amore Est Habitus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang