BAB 3 : LUNAR & ELIOS

26.8K 3.1K 28
                                    

Hari yang cerah seperti biasanya. Jihan harus bangun dan bersiap daring. Mimpi semalam membuatnya merasa kacau dan tersadar. Dia akan merindukan paman Carlos dan kucing-kucing itu.

"Aileen! Bangun jika tidak kau akan dicambuk lagi!"

"Paman Carlos?" Gumam Jihan dengan suara khas serak basah bangun tidur.

"Apa kau ingin dicambuk lagi?"

Mendengar kata cambuk dan rasa yang tidak terbayangkan rasa sakitnya dia segera bangkit.

"Tidak! Jangan cambuk lagi!"

Paman Carlos segera menarik Jihan menuju lapangan. Bahkan ini masih masih terlihat gelap, kenapa dia harus bangun ditengah mimpi indah nya itu.

"Aileen, bangun kau harus memberi upacara pagi dulu baru bisa tidur lagi." Cerca paman Carlos yang berusaha membangunkan gadis itu dan membuahkan hasil. Gadis itu mengikuti setiap kata apa yang dia ucapkan dan berhasil melewati hari ini tanpa perlu dicambuk sama sekali.

"Hehe, paman Carlos masih disini?" Tunjuk Jihan yang masih bingung dan memilih tidur lagi, tapi paman Carlos tidak membiarkan nya begitu saja. Dia segera menarik Jihan menuju kandang kuda.

"Aileen, bangun dan siapkan pakan kuda." Serunya meninggalkan Aileen.

Jihan berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi. Jihan menampar kedua pipinya, dan juga membasuh wajah nya dengan air dingin, tapi semua masih sama. Kandang kuda dan juga langit yang perlahan cerah dengan pagi datang menjemput.

Wajah berantakan yang sama sekali tidak percaya dan juga apa yang dia dengar adalah ringikan seekor kuda yang seperti memanggilnya.

"Kau pasti bercanda?"

Jihan berusaha mengingat kembali apa yang terjadi. Kenapa sekarang dia baru ingat. Sepulang dari bermain kucing, dia tertabrak truk dan malah terjadi seperti ini.

Apa ini yang namanya karma bolos daring?

Novel yang berjudul war empire adalah novel yang digemari kakak dan Jihan adalah korban yang harus mendengarkan semua coletehannya tentang isi novel itu.

"Coba kita ingat apa akhir dari novel ini?" Gumam Jihan sembari menyeroki jerami untuk pakan kuda.

"Emmm, hmmm, tidak ada! Kakak belum menceritakan akhir novel ini! Tamat sudah riwayatku."

Hal yang Jihan ingat adalah tokoh Aileen akan mati dalam tes akhir academy di semester ketiganya sedangkan heroine dan male lead-nya akan menyiarkan jika mereka berdua sudah resmi menjalin sepasang kekasih.

"Bahkan sebelum tamat sekolah mu kau sudah mati Aileen. Kenapa nasib kita sama ya?" Batin Jihan yang meratapi nasib Aileen.

Aileen memang anak yang sudah seperti terlahir sebagai antagonis. Bahkan Aileen di awal ujian masuk dia berhasil menyuap salah satu panitia dengan tubuhnya sendiri sehingga berhasil masuk ke academy Xavier. Jihan masih tidak menyangka akan berenkarnasi menjadi tokoh Aileen yang paling dibenci oleh kakak.

Hal yang perlu Jihan ingat adalah bagaimana caranya masuk ke academy itu atau tidak usah masuk ke academy itu saja.

"Kau genius. Kenapa otakmu baru bisa bekerja sekarang?" Memukul pelan kepalanya sendiri.

"Pilihan hanya dua, gagal atau lulus dalam tes. Itu saja jika aku gagal maka aku akan hidup dengan tenang di desa dengan paman Carlos. Tapi kemungkinan lulus bagi Aileen dengan kekuatan sihir adalah nol banding seratus persen, jadi kenapa dia harus bingung?"

Karena berhasil menemukan solusi untuk bertahan hidup Jihan yang sekarang berusaha menjadi Aileen bersenandung ria mengerjakan kandang kuda hari ini.

DARAH KAISAR I & II [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang