S2 - BAB 2 : MARIGOLD

5.8K 982 39
                                    

Pagi ini author kembali lagi 🎉 season baru yang bakal author buat kalian makin penasaran, amin!

Cuss langsung baca 😻

~~~

Malam kembali menjemput. Bulan kembali bersinar lebih terang. Rumah kayu sederhana di pinggiran hutan tempat nya sekarang tinggal. Ella yang selesai membuat makan malam dan juga River yang kembali ke atas, mengunci kembali bengkel nya.

Makan malam yang seperti biasa nya. Tapi suasana hening yang menyesakkan tidak seperti biasa nya. River terlalu diam untuk malam ini. Tidak seperti biasanya dia akan menyombongkan diri tentang hasil penemuan nya.

"Kakak?" Panggil Ella yang khawatir dengan diam nya River.

"Kakak River, kakak baik?" Panggil dan tanya nya sekali lagi. River hanya berdehem dan melanjutkan menguyah nya yang lebih lambat dari biasanya. River memainkan makanan nya. Itu terlihat jelas seberapa dia tidak berselera hari ini. Terlalu banyak hal yang dia pikirkan untuk sesaat.

Ella semakin penasaran dan enggan bertanya lebih lanjut ada apa dengan River. Wanita yang berpenampilan seperti para pria sesungguhnya itu mendesah paruh untuk sesekali. Mungkin River tenggelam dalam imajinasi membuat sesuatu di bengkel.

"Maaf aku tidak berselera." Ujar River bangkit dari tempat duduk nya dan beranjak pergi keluar rumah. Ella tau jelas tentang River. Dia akan pergi di bawah sinar rembulan hanya untuk sekedar menenangkan hati nya yang gunda.

Seperti yang Ella pikirkan, River keluar. Berjalan di antara pohon yang menjulang tinggi. Desir angin yang berhasil menghanyutkan suasana hati nya. Dahan pohon yang saling bergesekan ditambah dengan suara burung hantu yang sedang mengintai mangsanya. Mata bulat nya yang seakan bersinar di antara pohon menjadi pusat perhatian River.

River meraih apa yang biasanya dia kenakan di kalung nya itu sudah tidak ada lagi. Liontin pemberian dari Lunar dan Elios sudah menghilang saat dia bangun hari itu. Aileen terbangun di bawah pohon rindang dengan rambut nya tiba-tiba sudah terpotong seperti para lelaki pada umum nya. Hal yang dia sadari wanita yang selama ini dia temui adalah ibu nya selalu merawat dan menunggu nya bangun.

River semakin masuk ke dalam hutan. Pada akhirnya dia sampai di goa tempat nya dulu sering mandi. Ini adalah perbatasan timur. Tempat nya dulu tinggal sebelum semua warga desa nya mati.

River berhenti di pintu masuk goa. Tersenyum miring meratapi nasib nya yang sudah tidak sehebat dulu.

"Huh, apa ini lulusan murid terbaik dari academy Xavier? Tidak bisa menggunakan sihir. Hanya bisa berpegang teguh pada tubuh fisik nya saja."

Beruntung nya dulu di sering berlatih pedang. River hanya duduk di pintu gua. Menatap langit cerah berbintang dengan bulan sabit bersinar terang.

River masih mengingat jelas apa yang sudah dia janjikan kepada Arion dulu. Masih teringat jelas bagaimana detik terakhir yang dia pikir adalah kematian kedua nya.

Perlahan tanpa dia sadari River menyentuh perut nya yang dulu berlubang. Tidak ada penyesalan dan dendam kepada Hans. Dia bersyukur lelaki itu berhasil membawa perdamaian kepada kedua benua.

River juga tau sepertinya Isabella, ibu nya sengaja mengambil liontin nya. Mengingat Arion dan kedua familiar nya dapat tau dimana saja posisi Aileen.

"Aileen yang kau kenal sudah mati. Hanya ada lelaki petualang bernama River." Gerutu River yang sudah cukup nyaman dengan identitas baru nya. Dia ingat jika mendapatkan misi khusus hari ini. River meraih kantung nya. Membuka surat berstempel lambang salah satu bangsawan yang sangat dia kenal.

Bangsawan Grimgar?

Apa yang sedang mereka rencana kan?

River segera merobek tepi surat dan membaca dengan saksama. Itu hanya permintaan menjaga putri pertama keluarga bangsawan Grimgar. Mengenai upah cukup tinggi juga. River membaca nya sekali lagi memastikan apa saja pekerjaan nya nanti dan sudah dia putuskan dia akan mengambil nya. Mengingat Ella sekarang sedang sibuk membuat apa pun di dapur. Bahkan River ingat saat besar nanti Ella ingin membuka restaurant dan River ingin mewujudkan keinginan gadis kecil itu.

DARAH KAISAR I & II [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang