S2 - BAB 11 : REMBULAN

4.7K 859 49
                                    

Setelah pertemuan itu Aileen kembali pulang ke rumah tempat nya tinggal bersama Ella. Percuma saja Aileen pergi kemana pun. Tempat nya selalu menenangkan hati selalu ada Hans disana. Istana, Aileen rasa tidak. Dia masih ragu untuk pulang.

"Aku tidak bisa membencinya. Hans berhasil mendorong ku ke dalam jurang yang tidak pernah aku sangka."

Dapat Aileen lihat wajah Lunar yang dingin berhasil di penuhi wajah nya dengan tepung bahkan wajah Elios pun sama. Ella sangat bersenang senang dengan kedua familiar nya. Aileen yang baru saja datang dan bersandar setelah menenangkan diri di luar mencari sumber air membasuh wajah nya.

Lunar dan Elios yang tau segera menoleh menatap Aileen. Ella yang menyadari nya tersenyum kesenangan. "Hehe, kakak."

Dapat Aileen lihat wajah malaikat kecil itu tersenyum lebar. Menatap Aileen dengan apa yang baru saja dia buat. Tepung berserakan dimana mana. Bahkan beberapa bekas potongan buah terlihat jelas di sudut ruangan.

"Kalian berdua bersenang-senang tanpa ku yaa."

Seperti yang Aileen kira. Ella sangat bergembira dengan dengan Lunar dan Elios. Aileen yang menyuruh mereka segera pergi membersihkan diri, sedang kan diri nya menggoyangkan jari telunjuknya. Menghembuskan angin membawa serpihan sihir dan membersihkan kekacauan yang mereka buat. Aileen merasa menjadi ibu rumah tangga sekarang.

Lunar dan Elios sudah kembali ke dunia roh. Menunggu panggilan lagi dari Aileen. Sedangkan Ella, gadis itu nampak kelelahan. Dia sudah membuat makan malam lebih cepat dari yang dia kira. Aileen membawa sepiring makanan ke bengkel nya. Membuat kerajinan dari batu sihir yang bercahaya. Tepat saat Aileen yang hendak memulai pekerjaan nya Mark menelpon. Aileen segera menekan tombol anting di telinganya.

'River, apa kau sibuk besok? Ada tugas untuk mu.'

Aileen hanya mengangguk sembari memakan beberapa suap. Mendengar celotehan Mark yang berusaha mengajaknya mengobrol.

"Tentu Tuan, Anda bisa."

Mark yang berdiam diri di ujung ranjang nya bersiap pergi tidur masih ingin mengobrol lebih lama dengan River.

Aileen yang tau dimana Mark sekarang dan mendengar suara paruh nya yang sudah mengantuk berat itu.

"Tuan, sebaiknya Anda segera tidur. Selamat malam." Tutur Aileen mematikan telpon sepihak dan memblokir aliran mana anting nya yang terbuat dari batu sihir itu. Itu mencegah Mark menelponnya lagi. Aileen kembali terfokus dengan kerajinan gelang yang dia buat. Sedangkan Mark yang seperti Aileen kira sudah mengantuk berat akhirnya merangkak tidur.

~~~

"Apa ini akan cocok dengan nya?" Gumam Mark yang melihat deretan gaun sejauh mata mereka berdua memandang.

Ternyata Mark hanya mau ditemani membeli gaun untuk sepupu nya. Aileen tidak terlalu tertarik dengan gaun dari abad pertengahan ini. Ini membuat nya merindukan baju modern simpel nya dulu. Kaos, celana training, dua benda itu sudah membuatnya nyaman.

Mark yang melirik River sesekali akhirnya mengajaknya pergi dari toko itu. Mengajaknya ke toko lain nya hingga menjelang sore. Mark tidak membeli apa pun pada akhirnya.

Aileen yang sekarang adalah pria petualang bernama River hanya diam, meskipun di dalam hati nya dia berkeluh kesah. Hampir setiap toko di ibu kota mereka sudah masuki, tapi tidak ada satu pun yang Mark beli sekali pun.

"Tuan, apa Anda ingin besok mencari benda yang sepupu Anda inginkan atau mencari seorang pengerajin saja?" Tanya nya jika Mark tidak memanggil nya dia bisa mengambil beberapa misi harian atau berdiam diri di dalam bengkel seharian.

"Kita istirahat saja dulu. Ayo kita cari tempat duduk, disana." Tepuk Mark menunjuk bangku di dekat air mancur dengan langit yang perlahan berubah.

River mengekori Mark dimana dia duduk. Saat Mark duduk River berdiri di belakang nya. Berdiri dalam sikap istirahat. Mark melirik River untuk kesekian kali nya dan akhirnya dia menyinggung senyuman.

DARAH KAISAR I & II [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang