BAB 25 : AMARAH LUNAR DAN ELIOS

10.1K 1.7K 66
                                    

siapa yang nunggu kelanjutan Emely main tampar tadi 😹

~~~

Aileen menatap Emely dengan rambut panjang yang menutupi sebagian wajah nya yang tertutup.

"Apa yang kau?" Ucap Aileen sembari menyentuh pipi nya yang terasa perih.

"Kau gadis kotor! Bagaimana bisa kau melakukan trik kotor seperti itu untuk mempermalukan seorang bangsawan, hah?!"

Aileen membulatkan mata. Aileen terkejut bukan main. Apa sekarang di depan nya adalah karakter Emely yang dia kenal. Apa karakter Emely memang seberani itu menatap seorang gadis desa yang tidak punya gelar. Dia bukan Emely yang dia ketahui.

Emely yang dengan sorot mata penuh amarah nya menatap Aileen. Saat itu juga kedua nya menjadi pusat perhatian di tengah taman yang keliling bangunan era zaman pertengahan.

Angin yang membawa berita bagus untuk Aileen biasa nya, menjadi berita terburuk yang pernah Aileen terima sejauh ini. Bahkan langit cerah yang selalu dia bayangkan, daun segar yang sehabis disiram, dan juga tanpa perlu berurusan dengan semua karakter. Ini bukan yang seperti dia bayangkan.

Aileen masih menyentuh pipi nya. Ruam merah terlihat jelas. Bahkan rasa sakit yang menyebar membuat nya ingin bungkam saja.

"Apa kau bisa melakukan apa pun setelah menjadi murid penyihir agung Marvin? Melakukan sihir itu untuk melakukan hal ter... Terburuk yang pernah ada, huh?!"

Kenapa Emely sangat marah? Aku tidak mengganggu nya. Lalu kenapa?

Emely menyisir rambut nya dengan jemari tangan nya. Menatap sinis Aileen. Menarik sudut bibir nya yang menambah kesan merendahkan nya.

Lunar dan Elios yang mengetahui nya menggeram kesal menatap Emely yang tiba-tiba tanpa sebab menampar Aileen mereka.

"AAARRRRRRRGGGGGG!!!"

Eraman Lunar dan Elios yang terdengar sangat gawat di telinga Aileen.

Aileen menahan mati-matian Lunar dan Elios yang minta dipanggil atau berganti peran sebentar untuk menghancurkan Emely. Tentu saja Aileen mati-matian menolak nya dan itu membuat menunduk menutup netra mata nya yang tidak bisa dikendalikan. Berganti dari Hanzel, amethyst, dan emas. Itu terus berulang dan membuat semakin tertunduk.

Emely yang melihat Aileen tertunduk. Membuatnya semakin menjadi-jadi menghina Aileen di depan semua orang.

"He!"

Emely menunjuk nunjuk kepala Aileen. Masih tetap dengan merendahkan Aileen.

"Apa itu cara seorang gadis kampungan meminta maaf? He! Tatap aku. Itu sangat tidak sopan tau. Apa... Kau... Tidak mungkin kan?"

Menatap Aileen tidak percaya. Menutup mulut nya yang semakin tersenyum lebar di balik nya.

"Woah! Aileen apa kau sedang menahan mual mu?"

Seorang yang menonton dan mendengar nya semakin tidak percaya dan semakin gencar membicarakan Aileen. Sedangkan gadis yang sedang mereka bicarakan masih berusaha menahan kedua naga yang mencoba mengambil alih tubuh nya.

"Hei, berapa bulan janin di dalam perut mu itu?" Mendorong bahu Aileen sambil tidak percaya dengan apa yang baru saja dia katakan.

Aileen yang sama sekali tidak merespon membuat Emely geram.

"Hei! Apa kau dengar huh?!" Menunjuk kepala Aileen sembari memberi dorongan kecil membuatnya sedikit terguncang.

Semua orang yang menonton tidak terkecuali Nicholas dan Ash yang mau menuju kelas selanjutnya terhenti karena sekumpulan orang yang memperhatikan tengah taman.

DARAH KAISAR I & II [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang