"Aileen! Selamat! Selamat! Kau lulus tes!"
Kegembiraan paman Carlos begitu terlihat jelas di wajahnya. Bahkan sepertinya bunga-bunga kecil terasa dilempar kepadanya karena rasa bangga. Aileen tidak tau harus apa? Yang jelas kantung mata terlihat jelas sekarang, dan juga dia bahkan baru tidur sejam yang lalu setelah diam-diam pergi ditengah malam hanya untuk bertemu Elios dan Lunar.
"Oh~ putri kecil paman sekarang sudah besar." Seru paman Carlos bagaimana yang tidak berhentinya kagum dan memberi pujian terus menerus.
Tunggu, apa? Aileen lulus tes masuk?
Jihan yang baru saja tersadar jika dia lulus tes masuk academy Xavier. Tapi, bagaimana bisa? Jelas-jelas di cerita aslinya dia yang sekarang sebagai Aileen tidak lulus.
Sudahlah, setidaknya ini membuat paman Carlos bangga dan senang. Lihat saja wajahnya terlihat berseri seri sepanjang hari. Memikirkan solusinya nanti aja.
Setiap hari yang Aileen lakukan hanyalah bekerja di kandang kuda dan di ladang. Beberapa para kesatria yang sedang berlatih pedang dan juga keringat bercucuran di dahinya terlihat jelas ditengah senja yang nampak indah. Bahkan hembusan angin terasa seperti membisikkan rahasia alam hari ini. Bercerita tentang apa yang sudah alam alami hari ini.
"Kau? Apa kau berniat menjadi kesatria nanti?" Tanya seorang kesatria yang sendari tadi Jihan perhatikan.
Jihan yang menontonnya dari depan kandang kuda dengan membawa se-ember kosong yang berniat mengambil air dari sumur.
"A-apa? Aku? Anda berbicara dengan saya?" Menunjuk diri nya sendiri yang bingung.
"Iya, kau. Aku dengar dari Carlos kau lulus tes masuk academy Xavier." Terangnya menghentikan latihannya sejenak dan mengembalikan pedang ke dalam sarung pedangnya.
Bagaimana tidak tau coba? Paman Carlos membesar besarkan namanya setelah lulus tes ujian masuk academy Xavier. Yang Aileen tau ada dua orang yang lulus tes ujian masuk dari desa perbatasan ini. Tapi siapa sangka jika anak satunya itu tidak lolos. Mungkin nasib sial memang mengikuti Aileen kemana pun ya.
"Apa kau tertarik dengan pedang? Di academy nanti kau bisa masuk jurusan kesatria." Terang kesatria itu mendekat dan menatap Aileen di pinggir pagar kandang kuda.
Tentu saja tidak. Siapa yang mau menyusahkan hidupnya lebih dari ini.
"Mungkin." Jawab Aileen mengukir senyum menatap tanah.
"Aku bisa mengajarimu beberapa teknik dasar pedang. Setidaknya satu bulan itu cukup bukan sebelum kau masuk ke academy." Tawarnya yang terdengar menggiurkan, tapi tidak untuk nya.
"Aku pikir-"
"Woah! Itu terdengar menarik. Kenapa kau tidak berlatih ilmu pedang dengan kesatria James, Aileen?" Potong paman Carlos yang entah datang dari mana tiba-tiba seenaknya memotong pembicaraan.
"Baiklah kita mulai besok di saat sore hari. Aku tunggu kau besok disini Aileen." Ucap James pergi setelah cukup berbincang dan berlatih pedang untuk hari ini.
"Tunggu! Tuan kesatria!" Pekik Aileen mencoba menjelaskan apa yang harus diluruskan disini.
"Aileen kau sangat pintar. Bagaimana caramu merayu kesatria itu hingga mau mengajarimu ilmu pedang?" Tanya paman Carlos yang heran dan bingung.
"Ya sudahlah, yang penting kau dapat ilmu gratis satu bulan kedepan sebelum keberangkatanmu ke academy Xavier nanti." Menepuk pundak Aileen dan pergi begitu saja.
"TTIIIIIDDDDAAAAAKKKKKK!!!!"
~~~
"He, he, Jihan, apa kau tidak membawa daging hari ini? Aku ingin daging, meow." Seru Lunar yang menunjuk nunjuk bahu gadis yang dia panggil Jihan yang hampir seluruh tubuh nya sudah terendam dalam kolam air panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARAH KAISAR I & II [SELESAI]
Fantasía"Apa ini karma bolos daring?" Gadis yang masih di bangku sekolah ini mati. Siapa yang menduga jika dia masuk ke dalam dunia novel yang sangat kakak nya gemari. War Empire Novel yang sangat di bucin kan kakak nya itu malah dia yang masuk ke dalam nov...