BAB 46 : MASUK

5.9K 1.1K 49
                                    

siapa sih yang ga suka author up 3 bab buat hari ini hehe 😸

btw author masih nunggu hukuman buat Nicholas 🙀😹

~~~

Keesokan hari yang semua orang tunggu Aileen masih belum kunjung juga bangun. Gadis itu kembali koma seperti awal pertama inti mana nya hampir hancur. Lunar dan Elios masih setia menunggu di pojok kamar Aileen. Melihat gadis bersurai hitam legam itu masih menutup mata nya. Sehari sudah berlalu, entah sudah bermalam yang sudah mereka lalui menunggu di samping Aileen tanpa tidur.

Langit kembali berganti. Kabar burung selalu mereka dengar dari para pelayan. Bahkan persiapan perang mereka dengar dari para pelayan yang mengantar makanan untuk mereka. Perang yang seharusnya sudah selesai itu kembali terjadi.

"Aileen, tolong bangun lah. Untuk ku, Untuk Elios. Tolong. Bangun lah."

Lunar yang menahan getir nya menatap Aileen yang masih tertidur pulas. Deru napas yang teratur masih membuatnya tidak menyangka. Terkadang Lunar melihat Aileen seakan bisa mati kapan saja jika dia tidak lebih dada nya yang naik turun.

Lunar dan Elios masih tidak mengerti. Kenapa Aileen kembali koma? Inti dan semua jaringan mana nya baik-baik saja. Elios selalu mengecek tubuh Aileen setiap jam. Memastikan jika Aileen baik-baik saja.

Para dokter istana berkata jika Tuan Putri mereka baik-baik saja. Tidak ada yang salah sama sekali dari luar mau pun dalam tubuh nya. Aileen seakan tertidur panjang itu saja.

Apa yang dilakukan Aileen dengan Nicholas malam itu sebenarnya?

"Sial! Seharusnya aku tidak membiarkan Aileen pergi dengan bocah menyebalkan itu." Gerutu Lunar yang kesal menghantam dinding. Elios pun juga kesal, tapi bagaimana pun kekesalan nya kondisi Aileen adalah yang paling mengkhawatirkan.

Lunar yang bersiap melangkah keluar di cegah perkataan Elios.

"Mau kemana kau?" Tanya Elios duduk di samping Aileen.

Lunar yang sudah di ambang pintu bersiap keluar berhenti memunggungi Aileen dan Elios.

"Pergi dan menghajar bocah menyebalkan itu. Membuatnya menjelaskan semua nya."

Terlihat jelas Lunar menahan amarah nya berkali kali lipat dari sebelum nya. Menahan semua kecamuk yang membuat nya gila.

"Itu percuma saja. Prioritas kita adalah Aileen. Dia membutuhkan kita, entah kapan dia bangun kita harus siap ada di samping nya. Bahkan di keadaan terburuk sekali pun."

Mendengar penjelasan Elios membuat Lunar meninju dinding sekali lagi. Melihat itu Elios tau jika saudara nya itu masih marah tidak seperti diri nya yang bisa menahan amarah dan berpikir rasional.

"Keluar, setelah tenang kau boleh kembali. Ingat! Jangan membunuh apa pun!" Tatap Elios tajam mengingat Lunar lebih liar saat ini.

Mendengar perkataan Elios, Lunar segera pergi menuju taman istana dalam tidak jauh dari kamar Aileen. Lunar mencoba duduk di taman mencengkram kuat rambut nya penuh frustrasi. Berusaha mengalihkan pikiran nya dari semua kemungkinan buruk yang dia pikirkan.

Itu tidak berhasil.

Lunar kembali membasuh wajah nya dari air mancur. Menyibak kan rambut nya ke belakang. Memperlihatkan tanda bulan sabit di dahi nya lebih jelas. Netra ke emasan dengan surai hitam legam milik nya yang sama seperti Aileen.

"Aileen..." Lirih Lunar yang menahan getir mengkhawatirkan pemilik nama itu.

Sedangkan Elios yang masih di samping Aileen yang masih tertidur terkadang mengelap wajah gadis itu. Sering kali mengecek aliran mana nya yang masih mengalir lancar.

DARAH KAISAR I & II [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang