BAB 23 : PETIR

10.2K 1.8K 20
                                    

penasaran siapa aja nih yang nunggu DK up 👀

malam minggu up dong 😺

cuss langsung baca 😽

~~~

"Apa ini yang kau sebut menari?" Tanya Arion yang bingung harus mengatakan apa lagi.

Mereka sekarang berada di atas awan. Dimana Arion ingin melihat tarian yang Aileen maksud. Gadis itu malah menyuruhnya terbang dan juga melihat tarian yang lebih tepatnya teknik pedang yang baru saja Aileen buat sendiri.

"Ini lebih cocok disebut berpedang. Dari mana kau mempelajari nya? Aku tidak pernah melihat seseorang berpedang seperti ini." Ungkap Arion yang merasa kagum sekaligus terpanah dengan tarian berpedang yang Aileen lakukan.

Tanpa sebuah pijakan dan juga hanya mengikuti arah angin. Gadis bernetra amethyst itu menunjukkan pesona terdalam nya. Pedang tipis bercahaya yang baru saja dia bayangkan dari mana sihir berwarna putih bersinar.

Tidak mungkin Aileen mengatakannya dari melihat video di channel seseorang kan. Itu tidak mungkin.

"Aku, aku melihatnya di dalam mimpi. Iya mimpi ku." Terang Aileen berharap profesor Arion tidak bertanya lebih jauh lagi.

Sepertinya yang Aileen harap kan, Arion tidak bertanya lebih jauh lagi dan malah menyuruh nya menggunakan sihir tempur dari ketinggian ini.

Apa dia gila? Aileen tidak mau. Hal yang terakhir dia lakukan adalah meledak kan sebuah lapangan malam itu. Ini masih siang dan semua orang bisa melihatnya. Lagi pula Aileen juga akan langsung dikeluarkan dari academy. Lebih buruknya dia akan dipanggil kepengadilan dan dihukum entah apa hukumnnya yang pasti tidak jauh dari kata darah. Itu yang Aileen yakini.

"Apa Anda bisa meminta hal lain?" Tanya Aileen berharap ada.

"Hm, lakukan sesuatu yang tidak pernah aku lihat." Ungkap profesor Arion yang malah membuat Aileen bingung.

Apa yang tidak pernah profesor Arion lihat? Ya mana aku tau.

"Jika kau cepat maka kau bisa pergi ke kantin lebih awal."

"Aku akan melakukannya!" Pekik Aileen tanpa pikir panjang yang mendengar kata kantin tadi.

Kedua familiar Aileen yang tidak lupa ikut dan terbang berada disampingnya.

"Ini sudah sejam dan dia masih bertahan dan bisa melayang setinggi ini?" Batin Arion yang tidak habis pikir. Dia masih berusia lima belas tahun dan mempunyai mana sebesar ini.

Disini terlalu panas. Bukan kah enak jika hujan.

Apa yang Aileen pikir kan segera terjadi. Dalam renungan gadis itu seketika awan mengumpul disekitar mereka membentuk pusaran. Aileen yang terpejam berasa kulitnya tidak terbakar membuka mata. Sekilas Arion dapat melihatnya. Sorot mata Aileen yang begitu tajam dan bersinar membuatnya Arion melayang mundur, begitu pun dengan Azura yang merasa bahaya.

Pandangan Arion berpindah. Kedua naga yang berada di samping Aileen hanya termenung diam sembari mengepakkan sayap mereka secara bergantian.

DUARR!!

Sebuah petir menghantap pelindung academy dari langit. Segera semua orang yang mendengar sambaran itu semua orang menunduk terkejut. Semua profesor yang menyadarinya segera menenangkan para murid. Sedangkan para Sir Knights yang mengajar segera mempersiapkan situasi apa pun.

Aileen yang menyadarinya terkejut juga mendengar sambatan petir yang tanpa sadar dia buat menghantap pelindung academy.

Arion yang menyadari semua orang di dalam academy berhampuran keluar dan menatap ke atas langit yang untungnya mereka tidak terlihat. Arion segera menarik Aileen dalam dekapannya dan segera membawa Aileen berpindah tempat ke istana. Sedangkan kedua familiar Aileen mengikuti Azura yang terbang lebih tinggi diatas awan yang menuju wilayah istana.

DARAH KAISAR I & II [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang