Yang pen double up author kabulin^^ yang belum baca bab 4 kalian ga bakal tau gimana perasaan Arion 😿
Cuss langsung baca 😻
~~~
River kembali dari goa meregangkan tubuh nya setelah cukup lama berendam. Energi sihir nya terasa perlahan kembali. Inti mana sihir nya yang terasa seperti batu perlahan kembali seperti semula.
"Kemana pergi nya mereka berdua?"
River tidak dapat melihat siapa pun di dekat goa. Kemana pergi nya kedua naga itu?
"Mungkin ber-nostalgia sedikit tidak ada salah nya bukan."
River melangkah semakin masuk ke dalam hutan. Bisikan angin yang sedikit menggelitik telinga nya dan dahan pohon yang perlahan menepi untuk nya, memberi jalan untuk nya hingga sampai ke tanah lapang tempat nya dulu berlatih sihir bersama Lunar. River pikiran tidak banyak hal yang berubah disini. Hanya ada kesunyian yang menenangkan hati. Bahkan angin lembut yang seakan membelai rambut nya membuat River tanpa sadar tersenyum.
River memutuskan duduk di bebatuan besar yang terlihat. Jauh di ujung perbatasan adalah tempat dimana bekas perang masih tersisa. Rintihan, tangis penuh dendam, dan juga darah semua makhluk membaur jadi satu.
Surai putih keperakan nya terlihat bercahaya di bawah sinar bulan. Rerumputan yang seakan menari dan juga suasana pas untuk River saat ini.
River memejamkan mata nya. Dapat di rasakan seseorang baru saja muncul di dekat nya. Dapat River pastikan itu seorang perempuan. Dari bentuk dan juga bau nya dia sepertinya gadis penjaga kasir itu.
"Siapa kau?"
River sangat mengenal siapa pemilik suara itu. River menyentuh telinga nya gawat dia tidak sedang memakai alat sihir. River tidak berani membuka mata. River memalingkan wajah nya.
"Siapa kau? Bagaimanapun kau bisa tau tempat ini?" Tanya pria itu sekali lagi. Itu Hans. Lelaki yang masih dia cintai hingga detik ini.
Jantung River berpacu lebih cepat. Tanpa berpikir panjang River berteleport. Memilih pergi dari pada harus bertemu lagi dengan Hans. Tanpa River berpikir ulang dia membawa gadis penjaga kasir itu. Mengingat Hans tidak terlalu suka dengan bau semenyengat dia.
"Ehh? Apa?"
River dapat melihat gadis di samping nya itu kebingungan. Kenapa dia bisa berpindah ke depan tempat tinggal River yang ada di dekat hutan.
"A-anu, River, selamat malam."
Sepertinya dia mengikuti dari pintu masuk goa.
River menatap dari atas kebawah. Melihat penampilan yang gadis desa di depan nya pakai. Dia terlihat sangat cantik hanya dengan gaun polos berwarna lilac. Itu berhasil membuat nya teringat warna netra nya.
River lupa memakai alat sihir. River segera membuang wajah nya. Berharap gadis di depan nya tidak menyadari nya.
"Aduh, River menatap ku, Kya!!" Batin gadis itu kesenangan yang menatap terus ke tanah sendari tadi. Dia tau River menatap dan sekarang dia membuang wajah nya.
Apa? Kenapa? Apa aku tidak semenarik itu?
"Ini sudah malam. Apa yang kau lakukan di malam yang gelap ini? Babi hutan bisa saja menyerang mu." Terang River yang tentu saja khawatir. Mengingat jika Ella dulu sering keluar malam setelah dia takuti baru bocah itu tidak pernah keluar larut malam.
"A-aku, aku tadi, aku tadi, em itu, anuu."
River berusaha merubah warna netra mata nya. Menjadi hitam legam seperti warna biasanya yang dia pakai.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARAH KAISAR I & II [SELESAI]
Fantasía"Apa ini karma bolos daring?" Gadis yang masih di bangku sekolah ini mati. Siapa yang menduga jika dia masuk ke dalam dunia novel yang sangat kakak nya gemari. War Empire Novel yang sangat di bucin kan kakak nya itu malah dia yang masuk ke dalam nov...