Part XXXI

558 66 50
                                    


Hula hulaaaaaa
°
°
°
Happy Reading :*
°
°
°

Warning🔞

Gak banyak sih dikit doang :)

°
°
°
°
°

"bagaimana mau bermain sekarang Sungwoon?”

*
*
*
*
*

“tentu saja! aku sudah tidak sabar! Apakah aku boleh duluan Tn. Leo?”

kekekeke kendalikan hormon menjijikkan mu itu teman, hmmm tapi tidak apa kau duluan saja aku akan menonton permainan panas kalian”

Sungwoon tersenyum senang sedangkan Leo beralih ke arah sofa yang ada di sana untuk menikmati tontonannya  untuk beberapa menit kedapan.

“akhirnya baby bunny, hari ini kau milikku—"

yak manusia gila jangan sentuh Kookie!!”

kekekeke imut sekali hmm, aku semakin bernafsu mendengar suara mu sayang—"

“mari kita mulai baby

heh!! dasar bodoh Kookie tidak mau!!”

“Leo kau lihat anak ini sangat lugu dan imut hmmm, aku jadi tidak sabar menerkamnya kekekeke

yak!! Apa yang kau lakukan!!”

Jungkook memberontak heboh karena bajunya yang tiba-tiba ditarik, untung saja gerakannya cepat serta kualitas baju nya yang bagus sehingga kain tersebut masih melakat di tubuh indahnya.

*
*
*
*
*

Astagaa kanapa kau ingin bermain sekarang!!

Tidak tahukah kau jika aku sedang ada pekerjaan lain!!

Ku mohon istirahat lah dulu setelah aku lolos dari sini silakan bermain sepuasmu!

Hoseok terus menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menghalau rasa sakit yang tiba-tiba muncul di kepalanya,  sementara tubuhnya yang lain juga tidak kalah bekerja keras menolak semua apa yang di lakukan ke tiga orang di sana hingga ia merasakan suhu yang sagat dingin menerpa kulitnya, dan saat itu mata nya yang terpejam karena menahan rasa sakit yang terus mengahantam kepalanya perlahan terbuka dan—

Dengan cepat Hoseok menarik selimut yang ada di sana menutupi tubuh atasnya yang sudah telanjang tanpa satu helai kain pun, Hoseok panik, takut serta rasa sakit di kepalanya yang semakin menjadi membuat ia kualahan mengahadipi situasi saat ini.

“Tinggalkan saja dia seperti itu!” ke tiga orang tersebut segera keluar meninggalkan Ravi yang tengah menatap Hoseok penuh nafsu.

Sedangkan Hoseok yang tidak tahu lagi apa yang harus ia lakukan kepalanya semakin sakit, kaki dan tangannya sudah terikat bahkan Hoseok tidak tahu kapan mereka mengingakat semua alat geraknya karena ia terlalu fokus terhadap rasa sakit yang terus menghujam kepalanya tanpa henti.

“berhenti! Ja—jangan buka selimut itu!!”

Namun Ravi memilih menulikan pendengarannya sehingga perintah mutlak itu tidak ia hiraukan, pemuda itu sudah di kuasai oleh nafsu dan dengan gerakan cepat ia menarik selimut yang senantiasa menutupi tubuh mulus pemuda manis itu kemudian melemparnya ke sembarang arah.

wow betapa indahnya ciptaan tuhan! Aku merasa beruntung jika aku adalah orang pertama melihat pemandangan ini baby! Kau sangat mempesona!”

𝐃𝐢𝐟𝐟𝐞𝐫𝐞𝐧𝐭 [𝐘𝐨𝐨𝐧𝐬𝐞𝐨𝐤|𝐒𝐨𝐩𝐞] 𝐄𝐍𝐃✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang