31.) ~Hijrah Terindah~

48 8 3
                                    

~|• Mentari pagi kini bersinar terang, seperti hilang gelapnya malam, kini pancaran cahaya  begitu indah, seakan masa kelam terlewati sudah•|~
Zahdivrah

Happy Reading

Suara burung-burung berkicau terdengar sangat merdu. Malam telah usai, kini berganti pagi, pagi yang sangat cerah. Seorang perempuan tersenyum bahagia melihat keindahan pagi ini.

Sehabis melaksanakan salat subuh, lalu dilanjutkan membaca Al-Qur'an, kini pagi telah datang menyinari bumi.

Zirah tampak begitu senang karena Zella sudah ingin berhijrah, kembali pada jalan yang lurus, dan kembali kepada Sang Pencipta, inilah yang orang tua Zella harapan sejak dibangku sekolah.

Amanah Zirah kini akan segela selesai, sejak dua hari yang lalu Zella sudah memantapkan untuk berjilbab tanpa ia lepas kembali. Niat baik memang segara dilakukan, karena niat baik itu yang akan membawa kita dalam sebuah kebaikan.

Hari ini tepat Valla diperbolehkan pulang dari rumah sakit, Zirah sudah berjanji kepada Valla untuk menemaninya.

Setelah berpamitan kepada Ummi dan Abi, Zirah bergegas menuju rumah sakit, kini Zirah sedang menunggu angkutan umum di sebuah halte, akan tetapi hingga 20 menit Zirah menunggu, belum kunjung datang angkutan umum itu.

Tetapi di menit selanjutnya ada sebuah mobil berwarna hitam berhenti tepat di depan halte,  alangkah terkejutnya Zirah siapa yang turun dari mobil tersebut.

Zakgi.

Zakgi turun lalu menghampiri Zirah.

"Assalamu'alaikum Zirah, apakah kamu sedang menunggu angkutan umum dan pergi kerumah sakit bertemu Valla?" tebak Zakgi dengan ramah.

Deg!

"Bagaimana Pak Zakgi tahu hal ini?" batin Zirah.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, bagaimana bisa Pak Zakgi tahu?" tanya Zirah gugup.

"Hehehe, Valla yang cerita hal ini, seperti nya kita bisa berangkat bersama kerumah sakit, mau ikut Rah?" tawar Zakgi.

"Hem berdua?"

"Hey Zirah, yuk masuk, jangan khawatir aku ada didalam mobil," ujar Zella dari dalam mobil.

Mengetahui bahwa ada Zella di dalam mobil, kini Zirah tenang, karena ia tidak berdua didalam mobil dengan Zakgi, yang notabenya adalah Dosen muda pembimbing Zirah di kampus.

Zella dan Zirah duduk dibelakang, sedangkan Zakgi seperti bapak sopir taksi untuk penumpang nya.

"Ehm, ini saya seperti tukang taksi yang sedang mengantar penumpang nya, lagian Zella, kenapa kamu tidak duduk didepan ha?" ucap Zakgi bercanda.

"Hahaha, sesekali ganti profesi kak Zak, yang awalnya Bapak Dosen menjadi Tukang Sopir taksi, wah cocok Kak," ujar Zella menggoda Zakgi.

Zirah yang berada di tengah-tengah pun hanya bisa tertawa kecil.

"Benar kan Rah? Sesekali gitu kan ganti profesi," ucap Zella lagi.

Zirah (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang