~Sebuah pertemuan akan mendekatkan kita, antara senyuman dan sapaan yang tercipta, dari situlah mulai mengenal dan muncul rasa cinta~
Happy Reading
❤Sudah hampir seminggu keluarga Abi Farhan selalu ceria, kecanggungan yang ada kini telah berlalu tergantikan oleh kedekatan yang amat erat, kebahagiaan apalagi yang lebih indah jika hadirnya kedekatan bersama dengan keluarga tercinta.
Minggu depan Sani akan melanjutkan kuliah Kedokteran menggunakan beasiswa yang telah diberikan oleh Fifah, begitu indah jalan takdir Allah SWT yang telah dirancang, tiada henti Sani selalu bersyukur atas apa yang hadir dan telah dia temui.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.""
(QS. Ibrahim 14: Ayat 7)Toko kue milik Dhasya sudah kembali ramai, para pengunjung sangat senang berlangganan di toko kue Dhasya, karena rasanya sangat enak dan harganya tidak terlalu mahal, dan kini telah berkembang pesat, usaha yang dilakukan Dhasya hitung-hitung untuk menambah uang kuliahnya, walaupun Abi Farhan masih sanggup membiayai Dhasya kuliah, namun Dhasya tidak ingin memberatkan Abi Farhan, setidaknya Dhasya ingin berpenghasilan sendiri.
***
Sesuai rencana para santri akan dihadirkan kelas tambahan untuk saling sharing dan belajar ilmu umum agama Islam, Zirah dan Zhanna kini sedang mencari seseorang yang dapat mengisi acara tersebut, tidak hanya satu melainkan membutuhkan tiga pemateri yang akan mengisinya.Kini Zirah dan Zhanna berada di halaman masjid sedang berdiskusi, tanpa sepengetahuan mereka berdua, Ustadz Fahri dan Ustadz Zakariya ikut bergabung berdiskusi bersama.
"Assalammualaikum, Ustadzah Zirah dan Zhanna."
"Waalaikumsalam."
"Sedang berdiskusi tentang tambahan kelas para santri ya?" tanya Ustadz Zakariya selaku pendiri TPQ.
"Iya Ustadz, ini kami bingung untuk pemateri membutuhkan tiga, tapi kami belum menemukan satu pun yang cocok dan mau mengisi acaranya Ustadz," jawab Zirah dengan pelan.
"Oh iya, saya ada kenalan anak temen saya, dia dosen dan dulu juga santri saya waktu di pesantren, bagaimana kalau salah satu pengisi di acara ini?" usul Ustadz Zakariya.
"Boleh Ustadz, saya setuju, karena wawasan para santri juga akan menjadi luas, tidak hanya materi agama saja, namun para santri juga bisa bertanya tentang kehidupan bermasyarakat dikala pendidikan itu bagaimana, betul nggih Ustadz?" imbuh Ustadz Fahri.
"Jadi acara ini, juga akan menjadi ajang penguat karakter para santri, oh iya kalau Ustadz Fahri apa berkenan mengisi acara ya," ucap Zhanna.
"Ehm, iyaa boleh, In Syaa Allah berkenan."
Setelah berdiskusi kecil tadi, sudah diputus kan dua pemateri yang akan mengisi acara para santri, yang pertama usulan dari Ustadz Zakariya dan satunya Ustadz Fahri, acara akan digelar 3 hari lagi, masih ada waktu untuk mencari satu pemateri lagi.
Pernah tahu kata waktu adalah emas? waktu sangat berharga, bukankah emas itu berharga sekali ya? Selagi masih dapat kita manfaatkan, maka manfaatkan dengan sebaik-baiknya, karena waktu tidak akan pernah kembali, walaupun kesempatan masih ada namun kesempatan pertama adalah hal yang utama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Zirah (TAMAT)
SpiritualAZIRAH ATASYA VINA, biasa dipanggil Zirah. Seorang Muslimah yang sangat taat pada perintah Allah SWT. Wanita yang anggun, berhati lembut, namun siapa sangka ia mendapatkan suatu cobaan yang tak terduga, kelak seperti apa cobaan itu? Takdir cinta Zir...