•|~Apakah pertemuan ini adalah sebagai takdir yang telah Allah-SWT berikan?~|•
Azirah Atasya Vina|•>Kenapa, bisa kebetulan ia disini?<•|
Muhammad Fahri Al-Hasan*Terkadang perjumpaan kita dengan seseorang pasti ada peristiwa didalamnya, entah hanya lewat saja atau bersinggah sejenak dikehidupan kita*
Zahdivrah***
"Kalian saling kenal?" tanya Halimah sambil menuangkan air ke gelas.
Hening!
Belum ada jawaban dari mereka berdua, Zirah dan Fahri masih bergelut dengan pikirannya masing-masing.
"Fahri?" panggil Halimah pelan.
"Eh i-ya Ummi," jawab Fahri berbatah-batah.
"Gimana pertanyaan Ummi barusan?"
"Iyaa, Ummi kita kenal, Ustadazah Zirah adalah salah satu guru pengajar di TPQ tempat Fahri ajar mengaji juga," ujar Fahri pada Umminya.
Halimah pun menyuruh Zirah dan Valla untuk duduk, kini Zirah berhadapan dengan Halimah, sedang Valla berhadapan dengan Fahri.
"Kok jadi canggung dan diam gini ya?" ucap Halimah memecah keheningan di meja makan tersebut.
"Nak Zirah, ayo ambil nasinya," suruh Halimah dengan lembut.
"Iya, bu Halimah."
"Kamu juga Fahri, ambil sendiri ya nasinya, Ummi mau ambil buah mangga dikulkas."
Detik-detik Zirah mengambil centong nasi, didetik itu juga Fahri mengambil nya juga, reflek tangan mereka hampir bersentuhan membuat mereka terkejut.
"Maaf, Ustadz Fahri dahulu saja," ucap Zirah sambil menundukkan kepalanya.
Setelah Fahri mengambil dua centong nasi ke piring nya, lalu dilanjutkannya oleh Zirah, tak lupa Zirah juga mengambilkan nasi untuk Valla yang duduk di sampingnya.
Setalah mengambil buah mangganya, Halimah pun menaruhnya di meja makan sambil berkata.
"Nih buah mangganya ya, setelah makan bisanya Fahri itu suka dengan makanan penutup, seperti buah, puding, begitu.""Ummi..." Panggil Fahri berat.
"Sudah-sudah, mari kita makan ya, sebelum makan, Fahri ayo pimpin doa dulu."
Fahri hanya menggangguk dan mereka bersama-sama makan dengan hikmat.
______
Seuasai makan, Zirah membantu Halimah membereskan sisa makanan itu, Halimah merasa sangat senang, karena ia merindukan kebersamaan dan kehangatan keluarga.
"Saya boleh tanya nak Zirah?"
"Silahkan bu."
"Bagaimana menurut nak Zirah, putra ibu?" tanya Halimah pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Zirah (TAMAT)
SpiritüelAZIRAH ATASYA VINA, biasa dipanggil Zirah. Seorang Muslimah yang sangat taat pada perintah Allah SWT. Wanita yang anggun, berhati lembut, namun siapa sangka ia mendapatkan suatu cobaan yang tak terduga, kelak seperti apa cobaan itu? Takdir cinta Zir...