16). ~Belum Dipertemukan~

84 26 18
                                    

|• Sebagai manusia kita dapat merencanakan apa yang akan kita lakukan kedepannya, Namun sebaik-baiknya rencana ialah, rencana Allah-SWT.•|

*Salah satu cara agar kita dipertemukan ialah berdoa memohon kepada Allah-SWT*
(Zahdivrah)

🌿Happy Reading🌿

~|•|~

"Kak... Kak Sani?" tanya Zirah dari arah belakang perempuan berpakaian  seperti Sani, "maaf anda siapa ya?" tanya perempuan itu sehabis menoleh ke Zirah

"Maaf saya salah orang, saya pikir anda Kakak saya" ujar Zirah dengan sangat rendah hati dan memohon maaf, mungkin ini adalah pengaruh faktor rindu yang amat dalam seorang adik ke kakak nya.

"Zirah!!!" seru Viska yang menyusul nya, "Astagfirullah, Vis maaf kan aku, a...ku, his his" ucap Zirah sambil menangis di pelukan Viska, "sudah Rah, mungkin kamu terlalu rindu dengan Kakak mu, hingga membuat kamu menganggap orang lain adalah Kakak mu," ucap menenangkan.

***

Seusai mengantarkan Zirah kerumah nya, Viska langsung pergi karena ada urusan keluarga, tak lupa bahwa Zirah memberikan pesan chat pada Iana ia pulang untuk beristirahat.

Sebelum masuk kedalam pintu rumah, Zirah terkejutkan karena kedatangan Fahri yang tiba-tiba kerumah nya

"Assalamualaikum, Ustadzah Zirah"

"Waalaikumsalam, Ustadz Fahri, ada apa ya?"

Setelah menanyakan maksud kedatangan Fahri, Zirah melihat Fahri menyerahkan sebuah kertas

"Kedatangan saya atas amanah diberikan oleh Ustadz Zakariya, untuk menyampaikan perihal undangan kelas mengajar di TPQ kompleks sebelah," ujarnya sambil menyerahkan undangan itu

"Insya allah, saya akan datang, namun apakah Ustadzah Zhanna juga di undang?"

"Di undang, Sayang nya Ustadzah Zhanna tidak dapat menghadiri undang tersebut, dikarena kan ada acara keluarga," ujar Fahri menjawab pertanyaan Zirah

"Baiklah Ustadz, Terimakasih"

Dan Fahri pamit undur diri, dan Zirah masuk kedalam rumah nya sambil membaca undangan itu, "Undangan untuk Ustadzah Azirah Atasya Vina, acara pada tanggal 26 juli 2020, pukul 14.30 bertempat di TPQ Al-ikhlas" ujar Zirah yang sedang membaca undangan itu, setelahnya ia melipat kembali undangan tersebut dan duduk di ruang tamu.

Dengan tak sengaja Zirah melihat foto keluarganya di meja dekat vas bunga, ia mengambil sambil mengelus wajah Sani, "ada apa dengan mu Kak?, sungguh setelah kau pulang dari Bali, semuanya berubah, aku merindukan masa kecil kita" ujar dalam hati Zirah sambil meneteskan air mata nya.

Zirah (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang